02 : Mencintai dan Dicintai.

11 0 0
                                    


"Ha?!"

Suasana yang tadinya begitu hangat, di penuhi gelak tawa dan bermacam cerita seketika berubah menjadi panas dan mencengkram. Terlebih lagi Sonya selaku mama kandung dari Danial baru saja pulang dari Malaysia, berharap tidak ada momen keributan di hari ini, tapi sepertinya apa yang di harapkan oleh Sonya tidaklah terjadi sebagaimana mestinya.

"Setelah papa menjodohkan aku dengan dia, sekarang papa dengan gampang memajukan rencana pernikahan kami?"Tanya Danial kesal. Laki laki yang masih mengenakan setelah kemeja berwarna abu abu itu berdiri dari sofa sembari menahan emosi di dalam dirinya, sorot matanya saat ini tidak bisa berbohong. Ada amarah yang sedang ia tahan saat ini.

Reza menatap tajam kearah putra bungsunya itu. Dia seakan tidak peduli dengan tatapan kesal yang di lontarkan oleh putranya itu, yang saat ini tengah berdiri dihadapannya.

"Ini bukan keputusan sepihak,, ini keputusan bersama. Dan papa yakin Sifa akan mensetujui keputusan ini."Jawab Syahreza atau biasa di kenal dengan Reza. Sementara Sonya yang duduk di sebelah suaminya itu menatap khawatir kepada Danial. Sedari awal dia tau betapa beratnya semua masalah ini bagi putra bungsu nya itu. Jika saja waktu dapat di putar kembali, dia berharap masalah itu tidak akan menimpa keluarganya.

Danial tersenyum remeh kearah sang kepala keluarga. "Gadis itu, apa yang tidak pernah dia setuju tentang perjodohan ini? bahkan jika di suruh menikah dengan ku malam ini juga, dia akan tetap menyetujuinya. "

"Tapi pernahkah papa memikirkan perasaan ku? Tidak. Papa hanya mementingkan ego papa, dan memaksa ku untuk menikahi perempuan yang selama ini tidak pernah aku cintai." Lanjut Danial.

Reza beranjak dari sofanya dan mensejajarkan dirinya dengan Danial. Keadaan semakin mencengkam, tak kala Reza berjalan mendekat dan dengan sorot mata yang tajam. Sorot mata di antara keduanya terlihat sangat tajam, seperti enggan untuk mengalah. Sonya yang melihat situasi semakin memanas pun ikut berdiri dari sofa dan berusaha untuk menenangkan sang suami agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

"Danial, hentikan! Tidak bisakah malam ini menjadi sedikit tenang?" Sonya membuka suara.

Danial menatap sayu kepada kedua orang tuanya, dia tak menyangka jika kehidupannya akan menjadi seperti ini. Kemana laki laki ini harus mengadu? Tidak ada, tidak ada tempat yang dia percaya untuk mengadu dan berkeluh kesah sedikit pun. Bahkan untuk bersandar sejenak pun hanya ada dinding kamar yang dingin dan kebisuan malam yang selalu menemani keluh kesahnya.

Danial membuang nafas kasar. "Ternyata pemikiran kalian seperti ini." Danial pergi dari ruang tamu menuju kamarnya dan menguncinya rapat. Agar tak seorang pun bisa masuk kedalam kamarnya.

>>>oo0oo<<<

Ini benar benar malam yang sunyi, malam ketika dimana semua orang sudah tertidur pulas dan bermain dengan mimpi mereka masing masing. Tapi satu ada satu tuan rumah yang belum bisa tidur hingga saat ini. Gadis berambut ikal sebahu itu kini tengah berbaring sembari bermain hp di bawah selimut tebal miliknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja Dan Luka [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang