Siang ini Yerin pulang dengan perasaan senang.
Tadi malam, Taehyung dengan segala pesonanya mampu menghilangkan akal sehat, dari biasan cahaya bulan Yerin bisa melihat jelas setiap lekuk wajah yang seperti di ukir oleh seniman ternama dunia, terlalu sempurna, terlalu indah dan mahal. Maka tak heran ia bisa di idolakan pun Yerin mengakui itu, terpesona pada daksa yang sengaja tuhan ciptakan terlalu sempurna.
Tidak ada yang bisa Yerin lakukan selain diam dengan helaan napas masing-masing yang saling berhembus di tengah kesunyian malam dari sorot lampu gedung yang tamaram bisa menyamarkan rona merah di pipinya.
Pria itu hanya mengajaknya untuk menikmati sisa-sisa malam tanpa ada obrolan berarti sebelum Taehyung mengantar nya kembali ke apartemen sekitar pukul satu malam dan berkata akan menjemput nya pulang besok.
Pada siang yang semangkin tinggi beruntung tidak begitu terik hingga menyengat kulit, Yerin sudah berada di halte sekitar lima belas menit yang lalu bahkan sudah dua bus datang dan berlalu dan beberapa orang yang turun naik tapi Yerin masih diam pada pijakan, katanya Taehyung akan menjemput.
Tapi presensi langit sudah nampak sedikit gelap, awan hitam yang mulai merangsak naik. Yerin acap kali berpikir tempat kencan seperti apa yang akan Taehyung pilih. Taman bermain, pantai, restoran mahal atau sesuatu tempat yang menenangkan. Entahlah.
Namun sejauh ini Yerin tidak melihat Taehyung datang menyambangi, bahkan dengan keberanian yang ia kumpulkan hanya untuk menghubungi Taehyung cukup membuat nya berpikir dua kali tapi bagaimana pun, menimbang-nimbang dengan segala cara Yerin pun memberanikan diri mengirim pesan.
Cukup lama menunggu dan tidak ada satu pun balasan, akhirnya dengan helaan napas cukup berat Yerin menghubungi nomor Taehyung dan itu juga cukup menjengkelkan sebab nomor pria itu tidak aktif.
"Yaisss"
Berdiri dari tempat duduknya Yerin mondar mandir, sesekali kakinya menendang udara dengan perasaan gelisah, hampir satu jam ia disni dan Taehyung tidak memberikan kabar sedikit pun Yerin semangkin ragu dengan ajakan Taehyung, mungkin saja ia hanya di uji atau Taehyung yang sengaja bermain-main, Yerin menggeleng pelan mengusir prasangka buruk yang melintas.
"Tidak, Taehyung itu seorang publik figur, pasti sangat sibuk"
Kembali mendarat kan bokong pada kursi halte sementara kini angin sudah mulai menyapa kulit hingga menimbulkan sensasi hawa yang dingin, jam pun sudah merangsak pada angka 14:30.
"Wogy pasti lapar" Yerin melirik jam di tangannya, ini sudah memasuki bahkan lewat dari jam makan siang anjing kesayanganya.
Menunggu memang bukan sesuatu yang Yerin sukai ia benci hal itu, jika bukan karena Kim Taehyung mungkin dia akan berpikir dua kali, ini soal foto yang Taehyung ambil dan lagi ini kali pertama seorang selebriti yang ia idolakan mengajak berkencan bahkan Yerin menerka-nerka apakah ia sedang berada dalam dunia mimpi yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Fangirl | Kth
Teen Fiction[kim Taehyung fanfiction] Han Yerin benci pada dirinya yang begitu teramat mencinta Kim Taehyung yang merupakan seorang aktor sekaligus solois papan atas Korea Selatan. Level mereka sangat jauh ibarat raja dan maid, matahari dan bumi. Taehyung juga...