A/n: Yuhuuu. Cerita baru nihhh. Begitu ada ide langsung tulis aja. Kebetulan lagi Ternamjoon-namjoon saiaaa. Tapi, tolong ini hanya fiksi belaka yaps. Hehe
.
.
Enjoyy!
Eits, jangan lupa follow, vote, komen dan share jugaa ihiiii
.
.
.
***
Sepotong cake tersodor di hadapan Namjoon. Gadis itu masih setia memeganginya sampai Namjoon mau mengambil alih cake tersebut. Namun, tak kunjung dilakukan.
"Baiklah, mau aku suapi saja?" tawar Hyena kemudian.
Namjoon mengangguk dan hal itu membuat Hyena kegirangan. Jarang-jarang mereka melakukan hal-hal kecil romantis seperti ini.
"Tidak ada yang ingin kau katakan?" pancing Hyena.
Ayolah, dia semalaman merelakan menukar waktu menulisnya hanya untuk membuat cake coklat yang sekarang ini sudah masuk ke dalam mulut Sang kekasih.
"Terima kasih," ucap Namjoon dengan mulut yang penuh. Laki-laki itu kembali menyoretkan kuas di atas canvas berukuran sedang di hadapannya.
Namjoon sedang melukis. Tangan laki-laki itu kotor. Hyena mendesah pelan karena di hari jadian mereka yang keenam bulan, Namjoon tampak biasa-biasa saja. Padahal Hyena ingin tahu bagaimana pendapat Namjoon tentang cake buatannya.
"Cake-nya bisa dimakan. Tidak terlalu manis, ini pas menurutku." Namjoon bersuara.
Hyena hampir menyunggingkan senyum, tetapi ucapan Namjoon selanjutnya membuat Hyena mempoutkan bibirnya.
"Hyena, cream-nya terlalu banyak."
"Oh ya?" Dengan jail, Hyena mencolekkan cream dari cake tersebut pada pipi sebelah kiri Namjoon.
Laki-laki itu terkejut dan matanya melotot. "Apa yang kau lakukan?"
"Itu sengaja, kau menyebalkan," balas Hyena dengan berani.
Namjoon menyimpan kuas yang tak dilepaskannya sejak Hyena datang ke studionya. Dia menyeka cream itu menggunakan siku tangannya.
Sayangnya tak hilang begitu saja.
"Ck, biar aku saja," decak Hyena lantas mengambil tissue dan mengelap cream yang menempel pada pipi Namjoon.
Tak lupa Hyena memberikan kecupan kecil di sana. Namjoon terdiam menerima perlakuan kekasihnya.
"Selamat hari jadi kita, Namu," ujar Hyena sedikit malu-malu.
"Sudah enam bulan rupanya. Jadi, kapan kau akan melukis wajah kekasihmu yang cantik ini?" Untuk mengalihkan perasaan malunya, Hyena mengalihkan topik.
Sudut bibir Namjoon terangkat. Tingkah Hyena yang seperti itu hiburan bagi Namjoon di sela-sela kegiatannya melukis.
"Aku belum bisa menggambar wajah seseorang, Hyena," jawab Namjoon singkat. Dia masih perlu banyak belajar walaupun sudah menerima kelas sketsa.
Namjoon berkuliah di jurusan seni. Duduk di semester 3. Saat laki-laki itu ingin kembali meraih kuasnya, Hyena mencegahnya.
"Baiklah, kalau begitu bagaimana jika kita berkencan hari ini?"
Kepala Namjoon menggeleng. "Lukisanku belum selesai."
"Baiklah, berkencan sambil menemanimu melukis?" Hyena bersedekap dada dengan alis yang naik sebelah.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey of Namjooning
FanfictionDipertemukan dan menjadi kekasih dari seorang Ryu Namjoon membuat Kim Hyena seperti melakukan perjalanan panjang yang tak membosankan, penuh kejutan dan merasakan hal-hal baru dalam hidupnya. Bukan healing, melainkan Namjooning -laki-laki itu menye...