Part 1

132 7 0
                                    

Hari yang melelahkan. Lo tau sendiri lah gimana Jakarta kalau siang hari begini PANAS.

"Bi, aku pulang." Teriakku. Sepi banget sih. Beginilah keadaan rumah dengan orangtua yang sibuk dan kakak yang sok sibuk.

Oh ya kenalin nama gue Olivia Kaitlyn Abigail. Gue anak bungsu. Kakak gue namanya Ethan Michael Abigail. Kata orang sih harusnya gue bangga punya kakak yang ganteng, pinter olahraga dan lain-lain.y Tapi menurut gue mah biasa aja. Malahan pengennya jadi anak tunggal karena dia itu paling seneng ngejailin gue. Kalau nyokap gue namanya Elizabeth Kaitlyn dan bokap Alexander Abigail.

"Apaan sih brisik." Kata Gio. Giovan Julian Austin, sahabat baik gue waktu masih bayi. Itu sih kata nyokap. Dia itu 11:12 banget sama kak Ethan. Yah walau dari segi penampilan ganteng sih Gio hehe. Yah walaupun semua sibuk gue ngga pernah kesepian.

"Emang ada yang nyuruh lo denger." Kataku nyolot.

"Kan lo teriak dan gue ada di rumah lo, yah mau ga mau gue denger suara lo." Katanya.

"Apa kata lo dah, cape gue ngomong sama orang yang ngga pernah ngertiin gue." Kataku.

"Emang lo mau dingertiin sama gue ya ?" Katanya sambil tersenyum.

"Ngga tuh. Gue capek mau bobo. Byeeee." Kataku dan langsung naik ke atas menuju kamarku tercinta. Belum sampai kamar dia udah teriak.

"Enak aja. Gue jauh-jauh kesini mau ngajak lo jalan-jalan eh malah mau tidur." Katanya.

"Lebay banget sih lo. Rumah lo kan di sebelah gue, ngesot pun juga lo sampai." Kata gue dan dia tertawa.

"Gue ngga peduli. Lo harus ikut gue." Kata Gio

"Ogah. Lagian ngapain pergi jalan-jalan jam segini. Panas." Kata gue dan gue langsung masuk kamar. Baru mau nutup pintu ada yang ganjel pintu dan saat gue liat itu ternyata kaki Gio.

"Apaan sih lo. Ini kaki geser dong." Kata gue judes.

"Ogah, gue mau masuk." Katanya dan langsung dorong pintu keras sampai gue terjungkal kebelakang.

"Bisa pelan-pelan ngga sih dorong pintunya. Sakit nih." Teriak gue. Dan gue ngerasa badan gue diangkat.

"Aaaaaaaaa....."Teriakku." Turunin ngga." Kataku. Dan dia hanya tersenyum. Tampan.

"Lo mau bawa gue kemana ?" Tanyaku.

"Ke kamar mandi." Kata Gio santai. Saat udah di dalam kamar mandi dia jatuhin gue ke dalam bathub dan nyalain shower. Abis itu dia keluar kamar mandi.

"Awas lo ya." Teriakku dan dia tertawa terbahak-bahak di kamar gue. Kampret. Dan mau ngga mau gue akhirnya mandi juga. Setelah satu jam di kamar mandi, akhirnya gue selesai juga. Sekalian balas dendam sama Gio, enak aja gue mau istirahat malah di ganggu dan dilemparin ke bathub. Gue langsung make baju yang dilemparin Gio tadi waktu dia keluar kamar mandi. Nih anak suka banget ngelempar kayaknya.

Dan disinilah gue di depan kaca di kamar mandi gue. Ternyata Gio ngerti fashion juga ya. Baju yang di ambil sama dia dress di atas lutut gambar bunga-bunga.

Cklek.

Saat gue buka pintu kamar mandi gue ngeliat Gio tidur di kasur gue. Dasar udah di beresin juga kasurnya eh malah diberantakin lagi. Kasian juga ya dia nunggu gue sampai ketiduran. Gue jalan mendekat ke kasur dan berdiri tepat di pinggir ranjang.

"Woiiiii. Bangun mau pergi ngga ?" Teriakku pas ditelinganya. Biarinlah dia sakit telinganya . Gue udah terlanjur kesel kan harusnya gue yang tidur bukan dia.

"Apa ? Ada apa." Katanya panik dan aku langsung tertawa ngeliat mukanya yang lucu banget.

"Hahahahahahahaha." Tawaku.

"Puas." Katanya cembetut. Tiba-tiba dia mendekat. Deg apa yang mau dia lakuin.

"Lo udah ganggu gue tidur dan rasakan akibatnya." Katanya dan langsung menggelitiku. Aku tertawa karena kegelian.

"Ampun." Teriakku di sela tawaku. Dan dia berhenti menggelitiku.

"Ayo kita pergi ke mall." Kata Gio penuh penekanan di setiap katanya.

"Ya udah. Ayo." Kataku mengikutinya. Aku sudah banyak tertawa hari ini dan aku lelah.

Hai jangan lupa vote and comment ya

SWEET LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang