--Arra--
Sinar matahari masuk ke celah celah jendela. Memaksaku untuk membuka mata. Teriakan yang selalu ku dengar di sepanjang waktu dan bunyi alarm yang terus menggema di kamar tidurku.
"Adeekk... udah pagii ayoo bangun." teriak Mamaku dari bawah.
"Iyaa Ma.." jawabku singkat.Aku langsung menuju kamar mandi dan mengenakan seragam sekolah. Lalu aku menyiapkan buku tulis yang diperlukan, karena ini taun ajaran baru. Aku duduk dikelas 9. Setelah selesai menyiapkan semuanya, aku berlari turun menuju ruang makan. Disana sudah ada Papa, Mama dan kakakku.
"Pagiiii semuaa.." sapaku pada mereka sambil mencium pipi.
"Pagi juga sayang" jawab Mama tersenyum.Aku pun menikmati sarapan dengan senang karena menu sarapannya adalah nasi goreng kesukaanku. Yeay! Setelah selesai sarapan dan berpamitan ke mereka, aku dan kakakku beranjak untuk pergi ke sekolah. Diperjalanan ke sekolah aku berpisah dengan kakaku karena berbeda sekolah. Oh ya aku belum kenalin kakakku. Namanya Melody Dita Permata, dia sekarang kelas 3 SMA. Sifatnya hampir sama kayak aku pendiem tapi kalau udah sama orang terdekat pasti ngoceh hahhaha...
*******
Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju ke taman dan melihat sekelompok anak cewek yang bener bener aku kenal. Yah.. mereka lah sahabat sahabat ku yang nemenin aku selama beberapa tahun ini. Entah pertemuan kita juga gak terduga.
"Haiiiiii....." sapaku senang.
"Weee... konco kitah udah dateng nih. Molor mulu. Hahahahahaha." ucap Lea sahabat ku satu ini asal jeplak.
"Gilee.. tau aja lo, Le. Hahahaha" jawabku sambil ngakak gak karuan.
"Udah udah ah.. noh sobatmu barusan nyampek. Jalan aja kayak gak punyak dosa." ucap asal dari Sasa.
"Bwahahahaha... sobat macem apa kite. Ngomong kayak gitu sama sobat dewe." ucap Rei yang dari tadi cuman diem.
"Hahahaaha sobat mah gak kenal yang gituan. Itu lah kita asal jeplak kalau ngomong" ucap Sasa yang disetujui oleh Lea.Aku cuman diem liat sobatku debad gak karuan. Sekali-kali ketawa. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling taman. Aku terpaku melihat sosok yang pernah mengisi hari hariku 2tahun yang lalu. Setiap ngeliat dia selalu aja aku pengen nangis, menyesali kebahagaiaan yang secepat itu hilang. Aku menatap sendu ke arahnya yang aku tau dia juga melihat ke arahku dengan muka bertanya tanya. Dan dengan sigap aku mengalihkan pandanganku tanpa melihat kearahnya lagi takut kalau dia ngelihat.
"Wee ngelamu apaan ?" tanya Rei yang ngeliat aku ngelamun.
"E....ee..enggak kok. Eh, An kapan kamu nyampek ? Perasaan tadi masih jalan kearah gerbang." tanyaku polos dan semua sobatku tertawa.
"Kamu se, Ra ngelamun aja dari tadi sampek gaktau sobatnya dateng. Ngelamu apaan sih ?" jawab Ana yang bingung.
"E..eeh enggak ngelamu apa apa kok sante aja." jawabku asal."PENGUMUMAN ! Silahkan siswa siswi kelas 9 melihat ke mading. Karena disana sudah ada daftar nama nama siswa yang akan memasuki kelas 9a-9g. Terima kasih."
Pengumuman itu membuat semua anak berlarian menuju mading. Kami cuman diam dan menunggu daerah mading sepi. Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu dateng. Kami langsung menuju mading, melihat daftar nama yang sudah ditempel. Aku mulai menjelajah dari kelas 9a cuman ada nama Sasa, kelas 9b gak ada, kelas 9c ada nama Lea dan Rei mereka satu kelas. Tiba di kelas 9e aku melihat namaku dan Ana. Yeay! Aku satu kelas sama Ana. Akhirnya gak sendirian hehehe.
"Aku sendirian lagi." ucap Sasa sedih.
"Gakpapa, Sa. Kan nanti kalau istirahat bisa ketemu kita kita. Toh kamu juga kan udah kebiasaan sendirian dari kelaa 7." ucapku menenangkan.
"Iyaa deh, Ra. Yaudah ayok masuk kelas." ucap Sasa dengan senyuman.Akhirnya kita masuk ke kelas masing masing. Aku dan Ana mencari tempat duduk yang strategis. Setelah mendapatkannya aku duduk dan mulai bercanda tawa sama Ana sambil menunggu bel masuk. Pandanganku berhenti pada sesosok yang lagi berdiri didepan pintu. Seseorang yang mengambil hatiku beberapa bulan yang lalu. Aku pun menyenggol Ana dan menunjuk ke arah cowok itu dengan mataku.
"Ada apa sih, Ra?" tanya Ana bingung. Aku tetep menatap dia sampai Ana mencubit pipiku.
"Aww.. Ana apaan sih cubit cubit." ucapku sambil memanyunkan bibir.
"Kamu kenapa sih kok bengong ?" tanya Ana sekali lagi.
"Itu tuh, An. Ada cogan hehehe." ucapku sambil senyum senyum. Ana pun melihat ke arah yang ak tunjuk dan sontak dia membulat kan mata lalu menempelkan punggung tangannya di dahi ku. "Apa apaan sih, An. Aku gak sakit." jawabku sebel.
"Kamu itu, Ra. Kayak gitu dibilang cogan. Ish, aku pikir ada cogan beneran ya apa se." jawaban Ana aku hadiahi sebuah jitakan dikepalanya. "Aw.. ARRRRRAAAAA..." teriakan Ana sangat kencang sampai sampai semua orang melihat ke arah kami.
"Ana kecilin dikit kali volumenya. Jangan keras keras hahahah." ucapku sambil membungkam mulutnya.
"Ish.. kamu juga sih, Ra pakek acara jitak kepalaku kan sakit." ucap Ana sambil memanyunkan bibirnya.
"Kamu sih gaktau apa liat sobatnya seneng gitu. Malah diledekin" ucapku gak kalah sebel.
"Iyaa iyaa terserah deh." ucap Ana akhirnya.**********
--Sasa--
Aku masuk ke kelas dengan wajah murung, karena aku gak sekelas lagi sama sobat sobatku. Aku pun mencari tempat duduk yang strategis. Aku duduk dan langsung membenamkan wajahku dia atas meja.
"Hei.." sapa seseorang sambil menepuk punggungku.
"Eemm.. eh hai juga." jawabku sambil melihat seseorang yang tadi menyapaku. Yah dia Aurel yang tempo hari jelek jelekin sobatku Lea. Ngapain coba dia disini.
"Boleh aku duduk disini ?" tanyanya polos seperti gak ada kejadian apa apa beberapa minggu yang lalu.
"Hhmm... silahkan." jawabku dan langsung membenamkan wajahku lagi.Bel masuk pun berbunyi. Aku langsung menegakkan dudukku yang tadi tiduran. Aku melihat siapa wali kelasku dan yah dia Pak Pendik duh.. kenapa harus dia. Aku pun semakin gak semangat dalam memperhatikan tapi aku juga harus menghargainya. Tak lama selesai ceramah panjang lebar akhirnya pemilihan pengurus kelas dan untungnya aku gak jadi pengurus kelas di kelas ini.
********************************************
Haii.. readers..
Makasih udah mau baca ceritaku..
Maaf yaa kalau gak nyambung ato ada kesalahan kata... mohon komentar dan votenya sebagai penyemangat untuk melanjutkan cerita ini...
Ini my first story in wattpad.. hehehe maap yah ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK TERLUPAKAN
RandomKenangan yang terukir dalam persahabatan yang tak akan pernah pudar .. Layaknya matahari yang terus bersinar .. Layaknya bintang yang kan terus menerangi malam. . . . Awal persahabatan yang kami jalin sangatlah indah ... Hingga empat dari kami pinda...