"The first meeting was short but brought a sweet impression"
***
September 2021.
Aku yang mencoba bermain aplikasi pencari jodoh, yang berawal hanya ingin mencari seseorang yang bisa mendengar ceritaku.Dan aku menemukan satu laki-laki yang membuat hatiku merasa, "Sepertinya dia orang yang aku cari selama ini".
Lalu, aku memberanikan diri untuk menyapa dirinya duluan.
Selang satu jam kemudian, ia membalas pesanku dengan satu kalimat singkat, "Iya, Salam kenal juga Ara 😄".
Lelaki tersebut bernama Sansan.
Kami pun banyak mengirimi pesan, bertukar kabar dan memulai berbagi cerita.
Ya, aku menceritakan tentang diriku kepadanya.
Dia juga banyak menceritakan tentang dirinya kepadaku.
Sejak aku mengetahui tentang dirinya di masa lalu, aku semakin ingin menemaninya untuk bisa bangkit kembali.
Hari demi hari pun berlalu, kita sudah membuat rencana untuk bertemu secara langsung.
Aku yang sama sekali tidak pernah jalan bersama lelaki dan aku sangat gugup ketika diajak bertemu dengannya.
Aku mengirimi pesan ke beberapa temanku tentang apa yang biasa dilakukan ketika pertemuan pertama.
Mungkin itu terdengar aneh, namun faktanya seperti itu.
Semua jawaban temanku tidak ada yang membuat aku tenang.
Sampai hari itu pun tiba, aku semakin gugup dan aku mulai berpikiran bahwa nantinya dia akan meninggalkanku setelah pertemuan pertama ini.
Walaupun ia sudah meyakinkan bahwa ia tidak akan tega seperti itu, tetapi tetap saja pikiranku mengarahkan kesana.
Aku tidak tau harus memakai baju seperti apa untuk kencan pertama, dan akhirnya aku hanya memakai casual style yang sangat sederhana.
Ingin meminjam baju ke kakak sepupuku, tetapi baju nya kebanyakan gamis dan aku tipikal anak yang tidak mau terlalu ribet.
Aku terus berpikiran topik apa yang akan dibicarakan, karena biasanya aku lebih pendiam ketika baru pertama kali bertemu.
Sampai ia mengirim pesan, "Aku Otw" hatiku semakin deg-degan, tanganku mulai keringat dingin.
Entahlah itu yang ku rasakan ketika kencan pertama, aku menunggunya tepat di teras rumah.
Tak lama kemudian, ia pun sampai.
Aku pun menaiki motornya, tanganku hanya memegang hoodie nya karena aku belum berani memeluknya.
Diperjalanan, ia bertanya. "Kamu udah makan belum?".
Akupun menjawab, "Belum, kamu udah?".
"Belum juga nih, mau makan apa?" Ucap dirinya.
"Apa aja terserah kamu hehe", jujur aku sangat bingung ketika ditanya mau menjawab seperti itu.
Kemudian ia bertanya, "bakso mau nggak?".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover Badboy
Teen FictionPertemuan yang tidak diduga namun di waktu yang tepat. Kau hadir membawa kebahagiaan untukku. Semakin ku mengetahui masa lalumu, semakin ingin ku bersamamu untuk menguatkan dirimu. Kau adalah lelaki yang kuat dalam kondisi apapun. Terima kasih sudah...