[On going]
Aku adalah winter
Yang lahir bersamaan dengan turunnya musim dingin
Mungkin itulah alasan orang tuaku memberi nama winter.
Tapi mengapa aku sangat membencinya, aku benci dengan musim dingin. Bahkan salju, aku bukanlah Elsa atau Anna yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_snowwinter_
Alarm jam berbunyi sangat keras, saat mataku ini masih tertutup. Menikmati alunan musik yang mengiringi langkahku di atas panggung. Bunyi tersebut sangat mengganggu karena aku sedang bermimpi di atas panggung melakukan tarian ballet yang sangat indah.. Hhh..
"Ganggu aja sih, itu jam. Gak tahu apa lagi mimpi indah!? " Kesalku pada jam wecker tersebut
Tak lama..
"Winter..!! Cepat turun, kamu akan terlambat hari ini. " Itu mimom ku, yang berteriak dari bawah hingga terdengar satu rumah. Satu lagi alarm yang mengingatkanku agar bangun pagi.
"Oh my god! " Aku baru teringat sesuatu, langsung saja aku beringsut dari queen bed ku. Dan segera menuju kamar mandi.
Aku hanya mandi secara cepat menggunakan shower tanpa berendam di bathup. Alhasil, aku hanya menggosokkan sabun cair ke shower puff, tanpa berendam di bathup menggunakan wewangian beraroma.
Segera aku menggunakan seragam yang akan di pakai hari ini. Hari ini adalah hari dimana aku ospek di kampus. Ya, aku mahasiswa baru di kampus swasta ternama dan terkenal akan ke elite-annya.
Dengan langkah tergesa-gesa aku mulai menuruni tangga yang cukup panjang itu. Kini aku sudah berada di meja makan bersama keluarga tercinta.
"Hari ini adalah hari pertama kamu masuk kampus, kenapa bisa bangun telat winter? " Tanya mimom yang sedang memberikan ku sarapan.
"Semalam aku tidur malam mim, karena harus mempersiapkan barang bawaan yang tidak jelas itu. " Jelas ku pada mimom. Ya, memang benar semalam aku bingung mencari arti dari teka-teki tersebut, dan untungnya di bantu abangku semuanya menjadi mudah. Alhasil aku harus ketiduran pada jam sebelas malam dan harus bangun kesiangan.
"Yang tidak jelas bagaimana maksud kamu? " Kali ini daddy yang bertanya
"Iya dad, masa jaman modern gini masih aja ospek yang harus mencari barang dengan teka-teki kan udah kuno banget, iya gak sih? " Jawabku yang agak heran pada ospek di kampus elite yang akan ku tempati nanti.
"Biar seru aja kali, lagian ospek yang cuman pengenalan kampus aja kurang cukup. Gak seru kalo kayak gitu. " Kali ini Julian menimpali, jelas sekali dia membela karena dia memang salah satu anak organisasi di kampus. Atau biasa disebut ormawa.
Aku hanya merespon dengan mencibikan bibir.
Setelah sarapan selesai, aku segera pamit. Aku tidak pergi bersama abangku tapi di antar sopir pribadi yang telah mengantar jemput saat sekolah, dan sekarang ia akan mengantar jemput lagi di kampus. Oh stop! Aku bukan anak sekolahan lagi, aku bisa mengendarai mobilku sendiri dan aku tidak lagi membutuhkan sopir. Papi melarang dan belum memperbolehkan membawa mobil itu sendiri tanpa SIM.
