"Mari bertemu lagi di kehidupan selanjutnya. Dan saat itu tiba tolong rengkuh aku sekali lagi sebagai milikmu, Rengoku-san."—————————
Ketukan tempo pantofel hitam mengkilap mengisi lorong bar yang terlihat sepi. Surai keemasan beradu apik dengan setelan jas mahal keluaran brand fashion ternama melengkapi penampilannya yang luar biasa.
"Berikan aku yang biasa."
Katanya sembari menjejalkan bokong pada kursi counter.
"Yo, Kyoujurou lama tak melihatmu di sini."
Pria jangkung lain hadir mendudukan diri di sisi Kyoujurou yang baru saja menerima minumannya.
"Tak banyak yang berubah darimu Uzui."
Si rambut perak terkekeh dalam hati mengamini ucapan kawan lamanya semasa sekolah.
Kelereng emas Kyoujurou menelisik sekitar. Bar cukup sepi hari ini jika dihitung hanya beberapa meja yang terisi termasuk ia dan Tengen.
"Wajar jika hari ini sepi. Pengunjung bar pasti menghadiri pelelangan tahunan di belakang sana."
Seolah dapat membaca pikiran Kyoujurou Tengen berucap demikian.
Pelengan manusia bukan lagi hal tabu dalam bisnis gelap atau dunia bawah semacam ini. Meski begitu Kyoujurou belum pernah menginjakan kakinya ke sana sekalipun.
"Kudengar kali ini barangnya sangat bagus. Kau tahu, masih tersegel rapi. Dan tentu saja segar."
"Tertarik untuk membelinya Kyoujurou?"
Surai emas itu nampak acuh. Tujuannya datang ke bar hanya untuk minum bahkan ia tak tahu jika pelelangan tahunan akan jatuh pada hari ini.
"Mengapa tidak kau saja?"
Tengen meringis ngeri. "Kau tahu betul bocah kuning itu tak segan jika tahu aku main di luar."
Setelah mengeluarkan beberapa lembar uang Kyoujurou beranjak meninggalkan teman lamanya yang tersenyum di belakang. Melihat situasi menyesakan di sana tak ada salahnya kan?
Sesak dan pengap. Hanya kata itu yang dapat Kyoujurou gambarkan kala pertama kali menginjakan kaki. Terdapat sebuah panggung kecil dengan sorot lampu yang mengarah tepat di tengah. Begitu terang berlawanan dengan suasana ruang yang remang.
Tatapannya bergulir. Kyoujurou dapat mengenalinya beberapa diantaranya petinggi negara, pebisnis bahkan hingga publik figur. Nyatanya semua orang sama saja pikirnya.
"Kita sampai pada barang akhir yang sangat ditunggu-tunggu! Kita akan memulai penawaran dari seratus dollar!"
Sosok kecil dengan kain putih menutup tubuh itu digiring ke tengah panggung. Menyorot tubuh mungil itu dengan semua cahaya dan ratusan pasang mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Faith ; Rengoku Kyojuro + Kamado Tanjiro
FanfictionKyojuro mengingkari apapun yang ia lihat dalam mimpi. Refleksi sosok yang begitu mirip dengannya dengan haori dan surai panjang, juga dengan sosok lain yang terlihat buram dalam pandangan. Ia tak lagi menaruh percaya. Pada janji berikut rasa yang te...