Zayn kini tengah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, bahkan kedua temannya sudah menunggu diruang tamunya. Selalu seperti itu, dijemput oleh kedua temannya Thoriq dan Dika. Jika tidak dijemput yaa Zayn akan membolos, ia terlalu malas melihat tulisan serta rumus rumus pelajaran, katanya kepalanya pening jika melihat bahkan mendengar hal hal yang berbau materi pelajaran. Jadi temannya harus bersusah payah menjemputnya dulu agar Zayn mau masuk, mereka pun sebenarnya malas tapi demi Tante Sarah– mamah Zayn yang menyuruh mereka menjemput Zayn agar ia tidak membolos, Mereka mau tidak mau melakukannya.
"Woi, udah?" Thoriq melihat Zayn sudah berpakaian lengkap dengan seragam sekolah tengah menuruni tangga.
"Belom" balas Zayn singkat.
"Loh? mau ngapain lagi intan payungg" tanya Thoriq dengan sedikit meledek Zayn dengan sebutan «intan payung» sebab Zayn memang selalu diperhatikan dan mendapat perhatian lebih oleh mamahnya.
"Intan payung intan payung, gue lagi megang tas isinya laptop sama buku tebel lo Thor. Melayang ke kepala lu langsung dilarikan ke RSJ lo" ucap Zayn mengulang perkataan meledek tadi seraya menunjukan tasnya yang ia tenteng sebagai peringatan untuk Thoriq.
"Ampun bos" Thoriq bangkit dari duduknya seraya menempelkan kedua telapak tangannya seperti orang sedang meminta maaf.
"Udahlah ayo, lama lo pada" ucap Dika bangkit dari duduknya lalu menghampiri Tante Sarah.
"Tan, kita berangkat ya" pamit Dika.
"Aku juga ya Tante, Makasih sarapan nya!!" ucap Thoriq ikut berpamit pada Tante Sarah.
"Iyaa iya hati hati dijalan, Zayn juga kamu jangan ngebut ngebut" ucap Sarah memperingati Zayn, karna Zayn yang paling sering ugal ugalan dengan motornya.
"Iya mah iya" ucap Zayn mengiyakan saja agar tidak panjang lagi mamahnya itu mendumel.
"Tenang tan, kalo dia ugal ugalan aku laporan ke tante" dengan senang hati Thoriq yang akan mengadu pada Tante Sarah, agar Zayn diomeli oleh mamahnya. Ia suka melihat Zayn yang mentalnya ciut saat dimarahi Sarah, Thoriq jadi semakin bisa meledeknya. Karna seringnya Thoriq yang selalu saja diledek Zayn karna ga bisa dapetin Teteh crush.
"Lo beneran minta digebuk pake tas gue ya?" Zayn menatap Thoriq sinis dengan tangan yang siap melayangkan tas nya.
"Zaynn mamah masi denger ya! Thoriq, Tante percaya sama kamu" Sarah memberikan acungan jempol kepada Thoriq.
"Ay ay kapten" Thoriq segera keluar mengikuti Dika sekalian berlindung dari Zayn, sedangkan Zayn masih memasang air muka yang malas dan kesal. Tapi mau tidak mau dia harus tetap masuk hari ini, mengingat hari ini adalah hari pertamanya ia menginjak kelas 12.
—————
Rana sudah berada didalam kelas sekarang, ia duduk di barisan paling pinggir didepan meja paling belakang. Rana sedang menunggu kedatangan sahabatnya Tasya seraya membaca buku novel, dari tadi Tasya belum datang juga padahal biasanya Tasya datang bersamaan dengan Rana atau sebelum Rana. Tumben gadis yang satu ini belum datang.
07.05 sebentar lagi bel masuk dibunyikan sekitar 10 menit lagi. Zayn dan dua pengikutnya baru sampai dikelas.
Zayn terlihat tengah memperhatikan sekitar kelas, ingin mencari tempat duduk yang pas untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYN
Random"Zayn bingung dengan maksud Rana yang selalu menjauh darinya, bukan hanya dirinya tetapi memang Rana selalu menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Zayn berfikir Rana adalah gadis yang aneh, atau Zayn yang terlihat aneh? jadinya Rana selalu menjauh dar...