Hyuna sekuat Tenaga menahan rasa sesak di dadanya. Tatapan nya yang tajam dan juga dingin, Serta raut wajahnya yang datar membuat siapapun yang melihat nya pasti akan merinding.
"Selama ini kalian tidak menyayangi ku karena aku bukan anak kalian? Bukan anak kandung kalian? Iya?!" bentak Hyuna
"Aku kira kalian adalah orang yang baik namun aku salah, Kalian adalah penjahat. Kalian menyembunyikan ini semua selama belasan tahun? Untuk apa?!!" Kata Hyuna dengan Menaikkan Suaranya
Ia tidak menangis, tapi ia sangat marah dan juga kecewa dengan fakta yang baru ia ketahui. Sungguh tidak ada rasa sedih hanya marah dan kecewa yang begitu dalam.
"Hyuna" Irene pun mendekati Hyuna namun Hyuna melangkah Mundur
"Jangan mendekat" kata Hyuna lalu Irene pun menghantikan Langkahnya
"Hyuna, Eomma bisa Jelaskan" Ujar Irene
"Jelaskan? Penjelasan omong kosong. Dan kau menyebut mu ibu? Ibu macam apa yang membohongi putrinya selama bertahun tahun?!" Kesal Hyuna
"Aku sudah menduga bahwa aku bukan anak kalian. Kalian terlalu memperlihatkan bahwa aku adalah anak pungut yang kalian urusi. Sungguh sebagai Anak yang pernah kalian Urus, Aku sangat Kecewa dengan perilaku dan juga cara kalian mendidik anak Kandung dan anak tiri" Sambung Hyuna
"Hyuna, Kau salah. Ini tidak seperti apa yang kau Pikir" Ujar Irene
"Apa yang kau tau tentang pikiran ku? Mantan ibu." Balas Hyuna
Plak
"Berbicaralah yang sopan kepada ibu mu. Kau memang anak yang tidak tau terima kasih, Ini cara mu berterima kasih kepada kami karena telah mengurus mu?!" Bentak Suho
Hyuna memegangi Pipi nya yang merah dan panas akibat tamparan Suho
"INI JUGA CARA MU MENDIDIK ANAK TIRI MU?! DENGAN MELAKUKAN KEKERASAN, KAU TIDAK AKAN PERNAH TAU APA YANG AKU DERITA SELAMA HIDUP BERSAMA KALIAN. DAN APAKAH ADA ORANG TUA YANG MENJADIKAN ANAKNYA PELAMPIASAN?! DENGAR!! AKU TIDAK SERENDAH ITU WALAUPUN AKU HANYA ANAK TIRI MU!!!"
Kini air matanya mulai jatuh satu persatu. Ini bukan Hyuna yang seperti biasa, ini adalah Hyuna yang mengeluarkan Semua Amarah nya yang ia Pendam selama ini.
"KAU SELALU BILANG BAHWA KAU MUAK DENGAN KATA 'MAAF' KU. DAN SEKARANG AKU JUGA MUAK DENGAN BERBAGAI KEBOHONGAN KALIAN. MUAKKK AKU JUGA MUAKK." Hanya ada Tatapan Kecewa dan marah yang Hyuna tunjukkan
"Dan kau. Ternyata selama ini kau hanya ingin membuntuti ku? Karena kau pikir aku anak mu?" Tanya Hyuna pada Donghae
"Hyuna~"
"INI YANG KAU MAU BUKAN? AKU AKAN KELUAR DARI RUMAH INI. DAN JANGAN PERNAH MENCARI KU LAGI" Itulah Ucapan terakhir Hyuna sebelum Hyuna berlari keluar rumah sambil menangis
Namun belum sampai ia keluar Pagar rumahnya. Darah menetes dari Hidung Hyuna, seketika pandangannya mengabur dan ia Tergeletak tak sadarkan diri.
"Hyunaa~. Hyunaaa kau kenapa?" Panik Irene yang mengejar Hyuna namun ternyata Hyuna sudah Tergeletak di Tanah
"Bawa Hyuna ke rumah sakit"
.....
"Semuanya akan baik baik saja, Kau tidak usah khawatir" Ucap Suho yang menenangkan Istrinya
"Tidak khawatir? Dia putri ku, Aku yang merawatnya. Aku tidak ingin dia terluka seperti ini" Balas Irene di sela sela tangis nya
Donghae, Jeno maupun Jaemin yang ikut ke rumah sakit. Hanya bisa terdiam, Entah apa yang harus mereka lakukan namun Di lubuk hati yang paling dalam Donghae menjerit melihat Irene yang kacau memikirkan Putrinya di dalam sana.
"Jeno-yya. Kau dan Jaemin kembalilah ke Cafe. Aku akan disini, sembari menjaga ibu juga" Kata Donghae pada Jeno
Rumah sakit ini juga rumah sakit yang sama untuk merawat Seungja sang ibu. Lalu jeno mengangguk dan pergi bersama Jaemin.
Setelah 1 jam mereka menunggu, seorang dokter keluar dari UGD. Dan menghampiri Irene dan Suho.
"Putri ibu dan bapak mengalami pendarahan di Hidung nya dan saat ini ia kekurangan darah. Dan sayangnya stok golongan darah pasien di rumah sakit ini sedang kosong" Kata Dokter
"saya, saya akan bersedia memberikan donor" sahut Irene cepat
"Baiklah, Kalau begitu mari ikuti saya." Balas dokter
Melihat dia tidak dibutuhkan di Sini, Donghae menuju Ruang rawat Sang Ibu. Saat ia masuk kedalam sana, Ibunya langsung menyambut dia dengan senyuman.
"Buu, Maaf" Ucap Donghae sembari duduk di samping bangsal Seungja dan mengenggam tangan ibunya
"Kau kenapa? Jangan membuat ku tersiksa melihat mu menangis seperti anak kecil" Balas Seungja
Namun Donghae tak menjawab, ia masih tetap menangis walaupun tak terisak tapi Air matanya terus mengalir.
"Micha~"
Seungja lantas menyatukan alis ya seolah bertanya
"Micha? Kau menemukan dia?" tanya Seungja
Lalu Donghae mengangguk "Micha sudah pergi. Dia sudah tidak ada lagi di dunia ini" Katanya
Seungja langsung menutup mulut nya kaget mendengarnya dan air matanya kini ikut menetes.
"Ibu juga minta maaf. Ibu selalu mengeluh untuk bisa bertemu dengan cucu ibu, Namun kau lah yang seharusnya tidak mendengar berita buruk ini" Balas Seungja
"Akan lebih buruk bila sampai mati nanti aku tidak tau dimana Putri ku" Ujar Donghae
"Irene, dia berada di rumah sakit ini. Dan Hyuna~" Donghae menggantungkan kalimatnya lalu ia menarik nafas Panjang
"kenapa Hyuna?" tanya Seungja
"dia putri Sambung Irene. Yang merupakan Anak dari kakaknya" Balas Donghae
"Selama ini aku bertemu dengan Putri mantan Menantu ku?" Tanya Seungja tak percaya lalu donghae mengangguk
"Ibu benar. Dia gadis yang baik seperti ibunya" Balas Donghae
"aku--sungguh aku menyesal untuk pergi ke Los Angeles pada saat Micha hilang dan di nyatakan meninggal" Sambung Donghae
"Sudahlah, Tak ada yang perlu disesali. Bila tuhan ingin mempertemukan mu lagi dengan Putri mu, dalam sekejap mata kau akan bertemu dengan nya. Namun bisa tuhan berkehendak sebaliknya, mau bagaimana pun kau mencari tidak akan pernah ketemu" Balas Seungja
Hatinya cukup Hancur melihat Putranya ini menangis begitu hebat di hadapan nya karna Syengaj tau Donghae tidak akan pernah mau menunjukan kesedihan nya kepada siapapun termasuk dia ibunya sendiri, tapi hari ini ia menangis di depan Ibunya.
"Kau bilang Irene berada disini? Untuk apa?" Tanya Seungja
"Hyuna tadi sempat pingsan lalu Irene membawanya ke rumah sakit ini" Balas Donghae
"Bagaimana keadaan nya? Dia baik baik saja?" tanya Seungja khawatir
"yang ku dengar tadi, Dia kehilangan banyak darah dan Memerlukan Pendonor" Kata Donghae
"Apa golongan darah Gadis itu?" tanya Seungja
"aku tidak tau"
....
"Golongan darah ku tidak cocok. Hyuna memiliki golongan darah yang Langka AB+ (Positif)" Kata Irene pada suho
Namun Suho diam saja, Bahkan tak ada Rasa Takut, cemas, sedih ataupun perasaan yang biasa manusia rasakan, Wajahnya puj hanya datar.
"Donghae, Dia bergolongan darah AB+ (Positif)"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful
FanfictionMembohongi diri sendiri kalau memang ia tidak terluka. Gadis berusaha 16 tahun itu adalah gadis yang Rapuh namun semuanya seakan hilang saat ia bertemu dengan orang lain. Memegang teguh 'Orang lain tidak boleh mengetahui kalau kau rapuh, mereka hany...