Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
; ⚠️
napas mereka berdua sama sama memburu saat ini.
viera masih dengan emosinya dan jake pun sama.
keduanya melempar tatapan menyeringai; keringat bercucuran diikuti dengan lebam yang menghiasi wajah jake dan viera sudah dapat menjelaskan betapa gilanya pertengkaran mereka malam ini. “lo gila.” gumam jake sembari menyisir rambutnya, “and so are you.” sahut viera.
BUGH! suara kepalan tangan yang beradu dengan kulit manusia itu terdengar begitu nyaring di telinga, viera melayangkan pukulannya yang ditangkis dengan cepat oleh jake.
lalu hantaman kuat viera layangkan tepat pada rahang milik jake—tubuh laki laki itu sedikit terhuyung sedangkan tubuhnya tersungkur karena ulahnya.
“bangun.”
tubuh itu hendak bangun dan kembali memberikan pukulan ke wajah jake sebelum laki laki yang berstatus sebagai kekasihnya itu lebih dulu menarik tubuhnya dan mendorong tubuh itu pada dinding di belakang mereka mengurung tubuhnya.
deru napas di antara mereka saling menyahut, viera mencengkram kaus milik jake dengan tangannya. “lo bilang lo ngga bakal main cewek lagi brengsek.”
“bukan gue yang mulai.”
“lo ngga seharusnya ngelakuin itu ke luna.” sahut jake.
“gue harus! kalau gue diem aja mungkin lo bakal tetep sama dia kan? walaupun udah ketahuan.”
“vie.”
“lo ngga bisa nyalahin gue doang di sini karena di sini lo juga salah! lo pernah mukulin cowok yang bantuin gue cuma karena dia megang tangan gue.”
“sedangkan lo beneran selingkuh bahkan sampai tidur sama mereka tapi gue ngga boleh marah? ngga waras lo—” viera tidak di beri kesempatan untuk melanjutkan perkataannya.
jake menciumnya untuk yang pertama kalinya; bukan sekedar kecupan biasa karena laki laki itu mulai menggerakkan bibirnya, ciuman yang tidak bisa dibilang lemah itu kini mulai memenuhinya.
keduanya membuka mata untuk saling menatap wajah satu sama lain sebelum kembali menyatukan bibir keduanya.