Bab 1. Kenangan

1 0 0
                                    

Hari minggu kini terasa hampa bagi Leonarda Cafitya, gadis yang memiliki kelopak mata ganda dengan kulit kuning langsat yang melekat ditubuhnya. Kini dirinya bangun lebih awal dari hari minggu biasanya. Seperti biasa setelah melakukan rutinan pagi ia pergi ke dapur untuk mengisi perutnya. Suasana rumah kali ini tampak sepi hanya terdapat ibunya yang sedang menyiapkan sarapan.

 "Papa dimana ma?" Tanya Arda. 

"Papa biasa lagi jogging".  "ini sarapan dulu nasi gorengnya,abis itu anterin mama" perintah Rumi pada arda yang sedang mengambil air putih didispenser. 

 "pergi kemanaa,aah males banget pagi pagi gini juga ma" kata arda dengan wajah sedikit murung. 

" ke supermarket sebentar beli bahan masakan,kalo ga bersihin taman belakang!" tegas rumi pada anaknya yang sedikit susah diatur.



Suasana supermarket kali ini sangat ramai dipenuhi orang orang yang sibuk dengan urusan masing masing.Kini arda tampak menggunakan celana jeans kulot dengan dipadukan kaos oversize putih yang senada dengan topinya.Tak lupa dengan sepatu sneakers abu abu dan kalung silver kupu kupu yang tergantung dileher jenjangnya. Memang arda seorang yang fashionable.

"kamu tunggu disini dulu mama mau ambil uang diatm!" titah rumi pada arda yang sekarang berada dibelakangnya yang hanya mengangguk angguk. Tanpa mematuhi perkataan mamanya kini ia telah berkeliling mencari tempat ice cream untuk memuaskan dahaganya yang kering meronta. 

"emm beli yang mana ya coklat atau vanilla coklat" kini ia sedang bingung memilih milih ice cream yang akan dibeli walaupun tentu akhirnya ia membeli ice cream coklat. Sudah 20 menit berlalu namun mamanya tak kunjung tiba akhirnya ia memutuskan untuk menelfonnya.

"maa,dimana si lama banget"

"ouh iyaa,nak mama lupa bawa kamu"

"ya allah maa" teriaknya dengan orang orang disekitar tetuju padanya,dan ia salting sendiri sambil membungkam mulutnya menahan rasa malu.

" ya maaf, tadi tante rena nelfon katanya disuruh beli bahan roti jadi mama ke toko roti dulu."

"yauda deh ma,arda mau lanjut ke gramed dulu,BYE!" Jawabnya.

"iya jangan kelamaan ya" tuut suara sambungan telefon yang terputus.

Kini Arda sudah berada diruangan dengan penuh banyak buku yang berjejer dirak rak yang tinggi dan Nampak penuh.Dengan alunkan music yang membuatnya hanyut dalam kenyamanan diantara rak rak buku hingga tanpa disedari dirinya menubruk seseorang yang tampak berdiri disebelahnya.

"aww" ringisnya

"maaf." Jawab seseorang yang memakai masker hitam yang senada dengan topinya.

"Ati ati dong mas" lanjut arda pada orang tersebut dan ia segera mengambil bukunya yang jatuh dibawah pas disamping samping kaki orang tersebut.

Saat ia sedang mengambil bukunya tanpa sadar ia melihat sepatu orang tersebut yang membuatnya teringat sesuatu.

Flashback on

3 tahun yang lalu..

"ARDAA!!" pangiil seseorang yang berada diseberang sana.

"huh huh huh" tampak seeorang sedang mengatur nafasnya. "Maaf aku telat tadi lampu merah jadi ak.."

"iya gapapa,udah jadi kebiasaan mu" ketus arda yang seperti sudah biasa mengahdapi kebiaasaan pacarnya itu.

"uh sorry babe...yauda yauda yok mau beli ice cream kaan..ututu" cubitnya pada pipi arda untuk meredakan amarahnya padanya.

Kini mereka sedang asik memainkan berbagai game yang berada dalam pasar malam,tampak seperti anak tk yang sedang menghabisnya waktunya untuk bermain.Suasana pasar malam kini sungguh terang dengan berbagai kerlap kerlip lampu yang terpajang disepanjang jalan dan banyaknya pedagang yang menjual dagangannya.

"Arkhan,sebelum kita pulang beli sesuatu yok" pinta Arda pada pacarnya yang kini sedang memakan permen lolipop.

"beli apa?"

"Couple sepatu hehe" jawab arda dengan sedikit menyengir hingga membuat mata sipitnya tak terlihat,hal itu justu membuat Arkhan Nampak gemes padanya.

"oke,ayok apasi yang gak aku turutin dari pacar manisku ini" cubit arkhan pada hidung arda sehinga membuat empunya meringis senang.

Didalam pasar malem terdapat toko yang menjual berbagai sepasang sepatu yang mulai dari harga terjangkau hingga lumayan menguras kantong. Mereka sedang sibuk memilih sepatu couplenya dan sudah memutuskan nutuk membeli sepatu Vans original berwarna merah dan corak putih dipinggirnya.

Setelah membayarnya mereka bergegas menuju mobil arkhan untuk segera pulang karena waktu sudah menunjukan waktu 11.00 malam.

"babe,kamu tunggu dimobil dulu ya aku mau pipis" pinta arkhan pada arda yang kini ia sudah berada dikursi mobil.

"oke jangan lama lama"

Selang 8 menit kini pacarnya tak kunjung datang akhirnya ia memutuskan untuk menjemputnya di toilet. Namun, belum sampai ke toilet perjalanannya terhenti karena melihat seseorang yang ia kenal dengan memakai kemeja kotak dan topi yang sama persis dengan pacarnya sedang mencium kening seorang wanita yang tampak sedang merangkulnya.

Dengan tatapan shock Arda menutup mulutnya dengan mata berkaca kaca,tidak menyangka ternyata orang tersebut ia Arkhan pacarnya.

Denganhati yang sangat hancur dan air mata yang bercucuran dipipinya ia menghampiri mereka.

Brukk.. arda melemparkan sepatu couple yang ia beli bersama arkhan ke tubuh arkhan dengan sedikit keras.

Tampak kaget sepasang manusia yang sedang hanyut dalam suasanya, kini mereka tampak kaget dengan keberadaan Arda yang sudah berada dibelakangnya. Tampa aba aba mereka langsung melepaskan aktivitas yang mereka lakukan.

"em ga kaya yang kamu liat Da"

"aku bisa jelasin sem" perkataan arkhan terputus

"KITA PUTUSS!!" jawab arda dengan nada sedikit penekanan

Setelah itu arda bergegas lari untuk meninggalkan tempat tersebut dengan persaan yang bercampur aduk.


Flashback off


Arda kini tampak shock ketika ia melihat sepatu yang dulu ia beli bersama mantan pacarnya, yang kini ia mulai mendongak keatas untuk melihat orang tersebut, dan benar dugaan arda seseorang tersebut ialah Arkhan...

"Arkhan?" Tanya arda dengan suara lirih

Mendengar perkataan arda kini ia membuka maskernya dan tiba tiba ia memegang tangan arda. Sontak membuat arda untuk menepisnya.

Sudah 3 tahun mereka tidak bertemu dan kini mereka dipertemukan kembali.

"lo ngapain disini?" Tanya arda dengan dingin

"gue lagi nyari buku"

"Da ada yang mau gue omongin"Tanya arkhan

"Apaa! Sekarang gue sibuk mau pulang" tanpa persetujuan arkha kini ia sudah bergegas pulang meninggalkan gramedia tanpa jadi membeli buku yang sudah ia pilih.

Tampak dengan disebrang sana arkha hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Waktu sudah menunjukan pukul 12.00 malam, kini arda sedang berada dikamarnya dengan suasana lampu remang remang. Kini ia terduduk diatas ranjangnya dengan melipat kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya.

"Kenapa,kenapa lo baru muncul sekarang..disaat gue sudah mulai terbiasa untuk lupain lo! Lo egois arkhan " Batin arda yang kini sudah mulai meneteskan air matanya dan terisak seolah kejadian 3 tahun yang lalu membuat hatinya hancur lagi. 

Jejak RasaWhere stories live. Discover now