R. Sukuna - Reunion.

1.9K 76 3
                                    

TW: noncon, size difference, fingering, choking, oversimulation, harsh language, typo.

MDNI!!

True form!Sukuna x Sorcerer!Reader

Ini sudah terduga, tapi tetap mengejutkan. Langkah kaki [name] bergema, tulang berserakan di mana-mana, mengancam akan membuat [name] tersandung. [name] tahu ia terpojokan saat Sukuna menyatukan tangannya dan berbisik "Malevolent Shrine".

[name] merasa seperti berputar-putar, terus-menerus melihat tulang rusuk dan tulang belakang yang sama melapisi sisi ruang. [name] tahu dia tidak akan bisa mengungguli Sukuna saat ini, setidaknya tidak di dalam domain milik Sukuna. Tetapi demi melindungi penduduk desa, [name] akan mencobanya.

Sukuna menatap [name] dengan mata lapar dan senyuman khas milik nya. “Kamu benar-benar gigih, bukan?” Dia melangkah dari takhta perlahan; bergerak menuruni tangga tanpa peduli dengan sekitar nya. “Maksudku, kau seharusnya tahu kau benar-benar tidak punya kesempatan di sini." Sukuna berjalan lebih dekat kearah [name] sekarang. [name] mundur darinya, mencari jalan untuk melarikan diri.

Lari, lari, lari. Pikir [name] yang mulai panik.

Jantung [name] berdetak lebih keras daripada gema suara kaki nya yang menyentuh tanah, tetapi setiap arah yang dia tuju, Sukuna hanya beberapa kaki di depannya. [name] muak dengan kesadaran bahwa Sukuna sedang mempermainkan [name].

"Kau tahu, kau benar-benar mulai membuatku kesal, [name]." [name] merasakan tangan hangat meraih bagian belakang lehernya; kuku tajam panjang yang menggali ke dalam leher [name] dan secara kasar mulai menyeretnya ke singgasana milik Sukuna. [name] bisa mendengar Sukuna mendecakkan lidahnya karena tidak suka dengan betapa kerasnya [name] melawannya; tangan mencakar ke lengan yang melingkari lehernya. “Kau benar-benar menyebalkan bukan?”

"Persetan." [name] meludahi Sukuna.

"Ah," Sukuna tertawa. "Aku suka itu." Dia melemparkan [name] ke singgasananya, dan [name] melihatnya memperpendek panjang kuku di jari manis dan jari tengahnya. [name] menatapnya; melihat senyum yang terkembang di wajahnya dan matanya yang berbinar seperti orang kelaparan yang diberi makanan. Sukuna merobek rok [name] bersama dengan dalamanya, membuang sisa-sisa kain yang tidak berguna dan memasukkan dua jari ke dalam vagina [name]. [name] berteriak dari peregangan.

"S-sakit!"

[name] berusaha mati-matian untuk menutup pahanya dan menjauh dari Sukuna, tetapi dia tetap memisahkan; menggunakan tangannya yang lain untuk membukanya. “Biasanya aku tidak membiarkan orang duduk di singgasanaku, tetapi kau membuat diriku terhibur untuk sementara waktu dan kau pantas mendapatkan hadiah. Mungkin aku akan membiarkanmu 'keluar'. ”

"Anh- Ah! A-Aku membencimu!" [name] mencoba untuk percaya diri, tapi suara yang keluar terengah-engah dan lemah. Gelombang panas yang ketat terbentuk di perut [name] saat Sukuna menggunting jari-jari tebal dan besarnya memaju-mundur dan membawa ibu jarinya untuk menggosok lingkaran di sekitar klit [name]. Tangan [name] dengan erat meraih pergelangan tangan Sukuna saat [name] melawan keinginan untuk pelepasan. “Ngh… Hen–Ah! H-hentikan! Hentikan!”

"Mmm.." Sukuna bersenandung, membungkuk dan menempatkan ciuman basah di leher [name]. "Lagu di telingaku." [name] tidak dapat menahan pinggulnya yang naik dengan liar. Air mata furstasi mulai tergenang di kelopak mata [name], Sukuna yang menyadari itu menyeringai semakin lebar dan mempercepat gerak jarinya.

"Keluarkan saja semuanya~" Sukuna berbisik di telinga [name] tidak lupa untuk menjilat telinganya dengan sensual. [name] 'keluar' ketika Sukuna menjilat telinganya, [name] berharap Sukuna akan berhenti setelah pelepasannya, ternyata tebakannya salah. Sukuna masih terus melanjutkan gerakan jarinya di dalam [name].

"Angh– Sukuna! K-kumohon, B-berhenti! Aku sudah t-tidak kuat lagi!" Meski diabaikan, [name] terus merengek kepada Sukuna, berharap ia akan berhenti dengan kegiatan jarinya. [name] pun pelepasan untuk kedua kalinya dan perlahan Sukuna menarik jarinya keluar dari vagina [name]. Akhirnya [name] bisa bernafas lega.

"Kita belum selesai, sayang. Itu hanya pemanasan."

--

LANJUT PART 2 DEK.
575 words men

next mau chr siapa? komen ya mksh.

btw jngan lupa vote asu mwjejeheh

- JJK OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang