CAME HOME

Prolog

"Eh, Valen?"

Perempuan yang bernama lengkap Valencia Agatha Kirana itupun merasa terpanggil dan langsung menoleh ke arah sumber suara.

Seorang lelaki yang sudah 3 tahun tak pernah ia lihat, kini ada di hadapannya.

Perempuan yang di panggil Valen itupun sedikit merasa gugup. Bagaimana tidak, lelaki yang memanggilnya itu adalah kakak kelasnya saat ia masih duduk di bangku SMA. Setaunya, kakak kelasnya itu tidak kenal dirinya karena ia bukan lah bagian dari adik kelas yang terkenal seperti teman seangkatannya. Valen hanyalah anak yang aktif di dalam kelas dan menjadi anak yang tidak peduli lingkungan sekitar saat di luar kelas terutama di hadapan kakak kelas maupun adik kelasnya.

"Val, bukannya lo pindah Singapur ga sih?"

"Eh bang Jepri... Engga kok. Kata siapa gue pindah kesana? Gue cuma pindah sekolah aja, hehe..."

Yap, kakak kelasnya itu bernama lengkap Teuku Jefri Saputra atau kerap di panggil Jepri.

"Loh, gue kira lo pindah sana, dan gue juga ngiranya lo udah ketemu Mark disana."

"Bang Mark?"

"Iya, dia semenjak lulus pindah ke sana. Di tambah dia tau nya lo lanjut sekolah disana."

"Hubungan nya sama gue apa ya?"

"Lo gatau? Mark itu di kelas selalu ngomongin soal lo mulu, ya artinya dia suka sama lo lah. Gue kira dia udah confess ke lo..."

"Ooh..."

Valen hanya tersenyum kikuk. Tidak tahu harus menanggapi seperti apa lagi selain hanya diam. Ia sebenarnya sedikit terkejut mendengar pernyataan dari kakak kelas nya itu. Ia tidak tahu kalau ada orang yang menyukai nya.

Kalau di ingat-ingat, Mark emang pernah beberapa kali mencoba mengajak Valen untuk mengobrol. Tapi karena beberapa alasan, membuat Valen tidak terlalu menggubris kakak kelasnya itu.

"Tapi lo ada kontakan gitu ga sama Mark?"

"Eng - enggak..."

"Jujur, semenjak lulus gue udah ga komunikasi lagi sama dia. Sekarang gue juga ga punya nomor atau sosial media nya buat di hubungin."  "Dia ngilang gitu aja"

"Loh, kok gitu? Emangnya ga minta dulu sebelum lulus?"

"Gimana ye, Mark emang di kenal di sekolah karna anaknya emang friendly. Semua orang bisa di ajak dia ngobrol. Tapi, emang dia anaknya ga addict sama sosial media. Ya jaman sekolah dulu mah, juga kita kita kaga tukeran line atau whatsapp. Ga kepikiran juga, kalo mau main mah tinggal dateng aje ke warung mang Asep"

"Tapi ye, semenjak dia tau lo, pas pulang sekolah dia jadi jarang ngumpul di mang Asep. Soalnya dia nemenin lo katanya di depan sekolah. Makanya gue kira lo tau kalo dia suka sama lo. Di tambah dia galau parah pas lo pindah, tapi kesenengan pas lulus karna mau kuliah di Singapura terus dia pikir bisa ketemu sama lo"

.....