Ending Scene

1 0 0
                                    

Setelah kuliah aku lebih dahulu lulus dari pada kamu, saat itu kita masih bersama, kamu membelikan ku hadiah untuk kelulusanku, kamu juga mengucapkan selamat atas jeripayahku selama ini, terimakasih banyak aku bersyukur atas itu karena kamu juga ada didalam masa-masa itu. Dan selalu membantuku pada masa itu.
Aku memiliki cita-cita yg tinggi ambisi atas cita-cita ku untuk membanggakan orang tuaku, aku ingin bekerja keluar negeri ya benar sekali, aku mengikutin seleksi untuk keluar negeri dan aku dinyatakan lolos, akupun mengikuti pelatihannya selama 8 bulan, pada masa itu kamu juga masih bersamaku, walaupun aku pelatihan dikota asalku namun kamu selalu mengantarku jika aku ingin pulang ,bukan kamu yg ingin namun aku yg meminta, karena kegiatan belajarku aku jarang berkomunikasi denganmu, kita berkomunikasi saat kita ingin bertemu satu sama lain, dan menurutku pada saat itu aku lebih membutuhkan sosok aslimu yg mendengarkan ceritamu dibanding komunikasi via virtual.
Alhasil saat bertemu aku selalu merasa lega, kamu tahu tidak mudah aku melewati masa pelatihan saat itu (mengingatnya membuatku terasa sesak). Ya tapi kamu berhasil membuatku nyaman dan kembali percaya diri. Setelah semua itu selesai aku juga dinyatakan lulus pelatihan bahasaku, saat itu aku tak pernah memikirkan perasaanmu bagaimana jika aku pergi ke luar negeri selama 3 tahun , yg aku fikirkan apakah kamu akan menungguku selama itu?
Saat aku tersadar itu tidak mungkin terjadi aku mulai hanya memikirkan masa depanku saja aku tak mau pikiran itu menjadi beban ku untuk maju.
Maafkan aku namun pada saat itu, itu yg aku pilih. Kamu tidak mungkin selama itu tidak kenal dengan siapapun kan, itu mustahil.
Saat itu juga sikap posesif ku kepada mu muncul, aku melarangmu untuk bertemu atau bermain dengan kawan lamamu, biarpun tidak secara gamblang aku melarangmu, namun cara itu berhasil kamupun jarang bermain dengan mereka pada akhirnya.
Aku tidak memikirkan perasaanmu, karena yg ada dipikiran ku saat itu kamu tidak terlalu memikirkan masalah seperti itu, kamu baik-baik saja dengan hal itu karena kamu menerimanya dan melakukannya, meskipun aku tidak tahu yg sesungguhnya tentang perasaanmu.
Selama 7 tahun aku tidak pernah tahu perasaanmu yg sesungguhnya, marahmu seperti apa, rasa tidak terimamu seperti apa, cemburumu seperti apa, rasa keberatan mu akam suatu hal yg aku pinta seperti apa aku benar-benar tidak tahu akan hal itu.
Bodoh bukan, aku baru menyadari apa hanya aku yg mengekspresikan perasaanku pada dirimu saja? Hanya aku? Cuma aku? Tanpa kamu memberi timbal balik kepadaku, aku tahu perasaan itu semua hanya membuat cekcok dan masalah saja, mungkin itu alasan mu hingga kamu tidak mengekspresikan itu kepadaku, namun aku ini wanita yg egois, aku mengakui hal itu, kenapa kamu tidak pernah bisa jujur kepadaku tentang perasaanmu yang sebenarnya.

Pemikiran ingin menjadi lebih dewasa yg menjadi inti dari semua masalah, saat itu kita hanya tarik ulur, seperti sebuah jungkat-jungkit, jika ingin mengakhiri ini semua harus ada yg turun salah satunya.
Aku tidak tahu perasaanmu padaku masih sama seperti dulu atau justri sudah berubah, perasaanku padamu saat itu masih sama namun aku merasa kita ini dua orang yg sudah dewasa, bukan masa untuk bersenang-senang lagi seperti dulu, apa kamh kurang puas? Ya aku rasa itu jawaban yg benar kamu kurang puas dengan masa-masa untuk bersenang-senang, karena masa itu hanya dihabiskan denganku,
Aku minta maaf atas hal itu. namun akhirnya kamu yg memutuskan untuk mengakhiri semua ini, walaupun tidak gamblang kau mengatakannya, dan tidak secara langsung, dan tentu semua berawal dari sifat ego ku padamu, yg mengekang dirimu untuk tidak ini dan itu. Setelah sekian lama kamu menunjukan nya padaku pada akhirnya rasa muak mu padaku, terimakasih banyak (terasa sesak namun lega).
Aku akhiri dengan memutuskan kontak denganmu, dan kau tak berbuat apapun. Aku menganggap itu adalah kata "iya" darimu, sejak awal hubungan ini kita tak pernah jujur mengatakan sesuatu tak pernah bicara secara langsung tentang perasaan dan masalah yg kita alami , kamu tak pernah menunjukannya, aku hanya menunjukan lewat sikapku. Ya benar bukan hal yg baik, jika terus dibawa sampai ke jenjang yg lebih serius akan menjadi seperti apa??
Who never know?? Aku tidak akan pernah tahu karena semua ini sudah berakhir dan menjadi ending scene yg aneh karena akhirnya kita memutus hubungan tidak dengan adanya kata-kata, namun hanya perbuatan yg kita lakukan, sudah cukup membuat kita mengerti, kalau kita memang sudah tak bisa bersama lagi.

End
January, 2022

Hi readers akhirnya ryu mengakhiri cerita terakhir ryu 😁 setelah vakum sekian lama ryu cuma nongol sebentar untuk mengakhiri project cerita 7 tahun lalu hehe
Baiklahh... mungkin segitu aja i hope you enjoy with my last story and sayonaraa.... 🥰🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KamukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang