Chapter 1

7.5K 863 400
                                    

3rd pov

Lembur.

Tiada hari tanpa lembur bagi (name). Setidaknya dia free ketika hari libur. Kalian tahu apa yang akan dilakukannya ketika hari libur? Oke mari kita saksikan bersama-sama.

Wanita berusia 25 tahun itu nampak rebahan di kasurnya dengan mengenakan pakaian nyaman. Hal-hal itu begitu sederhana untuk dilakukan, namun tidak bagi wanita Indonesia tulen itu. hal-hal yang dimaksud: scroll tik-tok, mengumpat, nangis.

Siklus itu terus diulangnya berkali-kali tanpa bosan.

Mungkin akan sangat membagongkan jika dilihat orang lain, pasalnya (name) di kantor adalah pekerja keras, cantik, anggun dan idaman seperti ala ala cewek perfect gituloh. Berbanding terbalik dengan sekarang, yang mana dia sedang guling-guling menghalu sembari mengenakan kacamata anti-radiasinya. Entah sudah berapa jam dia seperti ini.

"Eh lagi diskon nih? asik" - (name)

Layar handphone (name) menampilkan situs belanja online.

omniscient readers point of view, Novel 1-8 limited edition set

"Beli aja lah, uangku juga masih banyak" - (name)

"Pre-order dong mana 40 hari lagi huhuu gak sabar pengen peluk itu buku" - (name)

(name) terus bermonolog meratapi nasib bukunya ini yang harus po 40 hari. Tidak ingin berlarut dalam kesedihan, (name) kini kembali ke aplikasi tik-tok untuk mencari lebih lanjut perihal sop iler, bukan maksudnya spoiler orv. Tidak perlu menuju fitur searching karena fyp (name) dipenuhi dengan fandom orv yang kalau tidak sad ya sesad.

"Hihi..." - (name) ketika nemu fandom orv sesad.

"Dokja anjir enggak capek kah kamu bundir terus. Ini pula Jonghyuk ngapain rebutan sama diri sendiri" - (name) ketika nemu fandom orv sad sembari menangis sesegukan ditemani teh kantong sari- eh.

Ditambah backsound yang sangat mendukung kesad-an.

Lengkap sudah paketnya.

[ ]

Beberapa jam kemudian

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, sedangkan (name) belum makan malam. Jadilah sekarang dia kelaparan dan terlalu malas untuk memasak di jam sekarang.

Gopud adalah pilihan terbaik.

(name) menatap pintu balkon apartemennya sejenak dan membukanya. Ribuan bintang di langit itu seakan menyambut (name). Dibiarkannya angin malam menerpa wajah indah (name) serta menerbangkan rambut hitam panjangnya.

(name) tersenyum sendu.

Ia merindukan keluarganya.

"Kenapa nih tiba-tiba" - (name) bermonolog dan terkekeh.

(name) tinggal di apartemen pribadinya sendiri karena urusan pekerjaan di Jakarta, sehingga harus meninggalkan ibu dan adiknya di Bandung. Siapa itu ayah? Lelaki yang tega menceraikan istrinya karena lebih memilih wanita simpanan tidaklah layak untuk dia sebut sebagai seorang 'ayah'.

(name) menghela nafas kala mengingat hal yang terjadi 10 tahun yang lalu. Toh dia sudah dewasa dan bisa diandalkan Ibu tercintanya.

'Pesananmu sudah dekat! Siap-siap ya'

Notif dari pesanan melalui aplikasi itu muncul, (name) meraih cardigan berwarna putih selaras dengan bajunya dan kebetulan ada didekatnya. Mengingat ia hanya mengenakan pakaian yang agak tipis, ada baiknya ia menambahkan cardigan.

(name) memilih untuk keluar apartemen sejenak sekaligus mengambil pesanan. Tidak baik juga kan apabila seharian suntuk berdiam diri di apartemen terus menerus.

[ ]

Jalanan di kota tetap ramai walaupun sudah malam hari, dengan tangan kanannya yang memegang kantong plastik berisi pesanan dari gopud, (name) berniat untuk berjalan menuju taman bermain kecil di samping apartemen yang ia tempati.

Entahlah, dia hanya sedang ingin kesana.

Hanya mood, itu saja.

Tanpa tahu itu akan berakibat fatal.

(name) duduk di salah satu ayunan sembari menatap langit malam. Langit malam adalah favoritnya.

Rasa lapar yang tadi mendatangi (name) kini hilang entah kemana. Rasanya ia hanya ingin menikmati suasana ini barang sejenak.

Bintang gemerlap yang jumlahnya tidak sedikit itu terpantul pada mata hitam (name), membuatnya semakin indah untuk dipandang.

Terpikir olehnya untuk menyenandungkan nada. Nada musik tanpa pencipta. Nada itu hanya terpikirkan oleh (name) yang kemudian disenandungkannya. Nada musik yang tercipta begitu saja tanpa lirik oleh (name).

(name) sedikit mengingat akan masa lalunya.

(name) menyukai musik dan lagu, ia dapat mengenakan alat musik apapun. Dengan hanya membaca partitur sekali, ia akan dapat menghafalnya dan memainkannya dengan sangat baik.

(name) berbakat di bidang itu.

Awalnya (name) berniat mengasah kemampuannya dan menjadikan hal tersebut sebagai cita-citanya. Namun, impiannya harus kandas begitu 'ayah'-nya meninggalkan ibu. Meninggalkan keluarga kecil yang mulanya sangat damai dan menjadi impian banyak orang.

Tak ayal (name) harus membuang impian itu dan ingin menjadi wanita karier yang bisa diandalkan oleh ibunya. Menjadi wanita yang dipandang sempurna oleh banyak orang dan akhirnya keinginannya tercapai.

Bukan keinginan untuk mengejar impiannya.

Namun, keinginan untuk menjadi wanita sempurna di pandangan orang lain.

"Uhuk..."

Tanpa peringatan apapun (name) terbatuk ditengah senandungnya. Dadanya terasa sakit, seperti dihujam ratusan jarum secara bersamaan.

(name) terbatuk kembali, kali ini mengeluarkan darah segar.

Kantong plastik yang ditenteng (name) sebelumnya jatuh begitu saja karena ia merasa tidak kuat lagi bahkan hanya untuk sekedar mengangkatnya.

Tubuh (name) luruh ke tanah, tangannya terus menekan dadanya yang kian bertambah sakit.

Keadaan seperti ini tidak terpikirkan oleh (name) sebelumnya karena faktanya ia tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

Air mata (name) mulai menetes, tidak pernah ia rasakan rasa sakit yang begitu luar biasa ini. Matanya mulai menatap dengan samar-samar sebelum tubuhnya ambruk begitu saja di tanah dingin taman bermain.

Kalimat terakhir yang diucapkannya,

"Bangke novel orv-ku masih masa po hiks"

Dasar (name) sempat-sempatnya menghujat, setidaknya ia menjadi sosok (name) yang sebenarnya. Siklus menghujat-nangis.

Mata (name) tertutup untuk selamanya.

[ ]

Yupi's note:

(name) mokad, cerita tamat ehek!

Tenang guys, canda kok. Btw maapin ya kalo bab 1 nih pendek :D

Aku sekalian mau nanya nih, kalian mau

Kim Dokja x (name)

atau

Yoo Jonghyuk x (name)

Gak boleh maruk ya, dosa kalau ngeharem awokwkk

different [Omniscient Reader's Viewpoint]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang