1. SUP LABU AJAIB

6 1 0
                                    

#Alysa POV

.

Perkenalkan namaku Alysa Cathreen Lim biasa di panggil Alysa, umur 21 tahun, Mahasiswa Psikologi tingkat akhir yang baru saja menyelesaikan sidang dan sedang mencari kerja. Sudah 7tahun menjadi seorang fangirl Prince Davin dan enggan untuk mencari pacar, orang bilang aku terlalu dingin pada lawan jenis, nyatanya aku hanya tak ingin saat ada orang mengomentari apa yang aku suka.

Prince Davin atau biasa di panggil Davin adalah penyanyi dan dancer favorite ku sudah 7 tahun aku mencintai nya dan tak pernah berubah, dia sangat pintar bermain basket, juga skateboard, siapa yang sangka wajah sedingin Davin berada di teritori paling atas di hatiku, entah apa yang membuatnya berubah menjadi sedingin itu, 2 tahun yang lalu dia tidak seperti ini. Dia sangat suka tersenyum, bertingkah imut di depan kamera dan fans nya tapi tiba-tiba senyum itu menghilang.

Menjadi seorang fangirl yang hanya bisa melihat Idolnya dari jauh sudah lebih dari cukup untuk membuat mereka berteriak, menangis, dan jatuh cinta. sebuah kehormatan bagi mereka yang bisa melihat biasnya langsung dengan mata mereka sendiri, bukan sekadar dari tv atau gadget. Banyak orang yang bilang 'Bahagia itu simpel, Simpel apanya yang simpel, kita butuh uang untuk menonton konser dan mendapatkan kesempatan untuk fansign. Bahkan saat mereka membuat album baru, itu adalah kelemahan kami para fangirl  karena tidak bisa menahan hasrat untuk tidak membeli printilan dari para bias tercinta T.T

"ALYSSAAA" 

"Apa?! woah kamu menghancurkan telingaku, aku ada di sebelahmu. Haruskah kau berteriak?" ucapku sambil mengelus telinga kiri.

Perkenalkan dia Susan Grace biasa dipanggil Grace, dia sahabatku satu-satunya yang satu pemikiran denganku, kami sama-sama  seorang fangirl yang 100% mencintai bias.

"Davin live!!"

Lihat? beginilah kehidupan seorang Fangirl, kami sama-sama heboh saat melihat seseorang yang kami cintai muncul dilayar handphone meski hanya sekadar memberi kabar, bernyanyi, melihatnya berlatih menari atau melihatnya bermain game, apapun itu karena pesonanya yang terlalu kuat, tak pernah sekalipun membuat kami bosan.

.

.

[LIVE DAVIN]

"Halo semuanya, apa kabar? saya baik-baik saja disini. 

'apakah kamu sudah makan ?' ya tentu saja, tidak usah mengkhawatirkan makanku, karna aku masih punya kewajiban untuk mengibur kalian maka dari itu aku harus menjaga kesehatan tubuhku agar aku tetap hidup.

'sedang apa?' Live!" Yaa begitulah davin, menggemaskan bukan?

"Sebenarnya asistenku baru saja mengundurkan diri karena alasan pribadi, jadi aku sedang mencari seseorang untuk dijadikan asisten pribadiku, aku sengaja live di jam setengah 3 pagi agar tidak terlalu banyak yang menonton jadi untuk kalian yang bisa menonton live ku di jam ini selamat kalian beruntung, aku akan matikan live nya sekarang karna aku butuh tidur, silahkan kirimkan CV kalian lewat email yang ada di bio Insta ku, bye.." 

[LIVE END] (ps : tanda [''] artinya davin sedang membaca komenan di live)

Karna tidak percaya bisa mendapatkan kesempatan emas seperti ini, akhirnya kami saling menatap, 3detik kemudian kita berteriak sekeras mungkin sampai ibuku keluar dari sarangnya dan masuk kamarku yang di penuhi foto dan mini figure Prince Davin sambil membawa senjata andalannya [Sapu Lidi].

Alhasil kami di gebuki haha, tapi itu tak membuat kami berdua kesakitan, kami hanya tertawa terbahak - bahak.

Akhirnya ibu keluar dari kamar setelah kami berjanji untuk tidak berisik lagi. 

"Ayo cepat kirimkan cv!" ujarku dan di balas anggukkan oleh grace.

"kirim dan selesai!" ucap grace bangga.

"Ada sup labu di dapur, apa kau lapar? aku lapar sekarang"

"sup labu? ayo!"

kami bergegas ke dapur, dan aku menyuruh grace untuk membawa sup dari dalam kulkas untuk di hangatkan.

"oh ada note 'sup labu ajaib. buat harapan sebelum memakannya' benarkah?" 

"Ah ibuku selalu menuliskan hal-hal seperti itu dengan tujuan agar tak ada makanan sisa karna orang-orang rumah akan mulai berharap hal baik terjadi pada kami setelah memakannya, tapi kadang itu benar-benar terjadi kepada kami, seperti sebuah makanan yang diberi ramuan ajaib".

"benarkah?, kalau begitu mari buat harapan agar di terima menjadi asisten Davin, setidaknya kita harus mendapatkan kesempatan untuk di wawancara terlebih dahulu".

"ide bagus".

Meskipun agak konyol, tetapi kami tetap melakukannya.

#Alysa POV End

Bersambung...

Halo semuanya, terimakasi sudah membaca cerita dari Untouchable Galaxy. Jangan lupa vote dan komen, Terimakasih.....      

Untouchable GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang