2. Red Velvet

3 1 0
                                    

Sejuknya udara di pagi hari, wangi alami dari tanah dan pepohonan yang basah akibat hujan semalam tetap tidak dapat mengalahkan aroma kopi di sebuah cafe. Menurut Alysa sendiri wangi dari kopi menjadi sebuah candu tersendiri bagi dirinya, meski tahu ia tak dapat meminumnya Ia tetap datang hanya untuk merasakan kehangatan dari aroma kopi tersebut.

"Alysa, kamu datang lagi?" tanya salah satu karyawan disana, Karena seringnya Alysa mampir ke cafe membuat karyawan pun hafal dengan namanya juga menu yang akan dia pesan, Sebuah Ice red velvet latte tanpa espresso.

"Tentu saja, hari ini cuacanya bagus mungkin karna huja semalam" Jawab Alysa lalu tersenyum.

Barista yang satu ini bernama William Grey, William dan Alysa akhirnya menjadi teman karena seringnya mereka bertemu di cafe. Bukan hanya itu, dengan visual William yang boyfriendable sudah merupakan salah satu alasan kenapa Alysa sering datang ; Cuci mata.

"Silahkan pesananmu" katanya sambil menyodorkan ice red velvet favorit Alysa. 

"Aku akan tetap disini sampai Davin lewat dan masuk agency" perlu diketahui letak cafe ini benar - benar strategis karna menghadap agency dimana Davin berkerja, banyak fans Davin yang sering nongkrong di cafe ini tepat jam 9pagi hanya untuk melihat Davin lewat dan masuk kedalam gedung agency nya. Tapi bukan berarti Davin selalu lewat, terkadang dia juga tak datang ke Agency karna harus berkerja di tempat lain, atau tak menentunya jam ia datang ke agency tapi seringnya ia datang pada jam 9pagi, jadi hanya keberuntungan yang tertinggal, jika dalam 2jam ia tak datang maka sudah di pastikan ada perubahan jadwal ia datang ke agency atau dia sedang berada ditempat lain.

Willam tiba-tiba mencondongkan wajahnya dengan tangan di bibirnya, hendak berbisik "Tempat biasa sudah aku tandai, cepat duduklah" 

Senyum merekah keluar dari bibir mungil Alysa, "kamu memang terhebat" ucapnya sambil mengacungkan kedua jempolnya lalu cepat-cepat berlari ketempat yang biasa ia duduki, yaitu kursi di ujung jendela kaca, tepat di tengah, menghadap gedung Agency Davin.

Dengan persaan puas, William pun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya merasa gemas dengan tingkah Alysa lalu kembali berkerja.

Alysa duduk sambil menyesap minumannya dengan tenang, sambil mendengarkan beberapa lagu andalannya dari Davin menggunakan earphone, sesekali ia akan tersenyum karena lagu dan suara Davin yang keluar memenuhi kepalanya, Perfect.

"Lihatlah betapa tampannya pangeranku" gumam Alysa saat davin melewati cafe, keadaan tiba-tiba berubah bagi Alysa menjadi slowmotion, begitu lambat sampai ia pikir ingin menghentikan waktu untuknya sendiri. Alysa tak berkedip sama sekali setiap Davin melewatinya sampai ia masuk kedalam agency.

"Betapa beruntungnya aku memiliki William" ujarnya dengan senyum lebar andalannya, terlihat hampir menangis.

.

.

Haripun berlalu Alysa kembali pulang kerumah, saat ia baru saja membuka pintu rumahnya tiba-tiba Alysa mendapatkan e-mail, dengan perasaan kaget ia kembali menutup pintu rumahnya dan berlari keluar, terus berlari dan akhirnya sampai di suatu rumah.

"Grace!!" teriak Alysa sambil mengetuk pintu rumah tanpa henti tapi tak ada jawaban. Tidak menyerah begitu saja, Alysa terus memanggil nama Grace semakin keras 'mungkin ia tidur' pikirnya.

"Berhenti mengetuk aku di belakangmu, ada apa ?" jawab grace

Alysa berbalik dan memperlihatkan e-mail yang ia terima, berisikan bahwa ia mendapat kesempatan untuk wawancara sebagai asisten Davin besok.

Tapi anehnya Alysa tidak mendapatkan jawaban apapun dari sahabatnya itu, Grace malah mengeluarkan handphone miliknya dari tas dan menscrol-scrol layar handphonenya, menunjukkan kepada Alysa apa yang ia dapat.

"mari berjuang bersama, siapapun nanti yang di pilih kita tetap sahabat" ucap Grace, Alysa pun langsung memeluknya, mereka berdua mendapatkan kesempatan untuk wawancara sebagai Asisten Davin besok.

bersambung....

halo semua, jangan lupa vote dan komen yaaa.... terimakasih....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untouchable GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang