𝘗𝘳𝘰𝘭𝘰𝘨..

260 26 4
                                    

✦ . * ˚ ✦ . * °
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Timeline! ;; « Waktu Kanae Belum Tewas, Shinobu jarang senyum, Kanao sudah di adopsi »

━━━━━ೋ ೌ ೬ ೂ━━━━━

Pagi yang cerah dan ceria untuk anak kecil perempuan berusia sekitar 12 tahun-an, gadis bersurai hitam dengan manik e/c itu duduk di teras rumahnya sambil membantu ibunya. "Jangan di gituin, nanti berasnya bisa gak enak kalau di masak..", ujar ibunda bocah perempuan itu, " hehe.., ya udah mah aku tinggal dulu ya! Mau latihan memanah sama papah! Bye bye~" Ujar gadis itu sambil membawa tas berisi anak panah dan juga panahannya.

"HEY, [Name] MAU LATIHAN LAGI KAU??"

"IYA BIBI, BYE BYE AKU JALAN DULU!!"

"IYA, HATI HATI SAYANG.., hahh, ada ada aja anak itu, dari kecil sudah rajin berlatih.."

- Tap, Tap, Tap..!

« P.O.V.; [Name]»

Pagi ini sangat cerah, aku yakin apel apel yang ayah taruh di sekitar hutan masih ada dan tidak basah/terbawa angin seperti hari hari yang lalu!, aku berlari lebih cepat dari biasanya karena aku ingin ikut ayah ke 'Demon Slayer'office', ayahku seorang pemburu iblis.

Kau bertanya padaku apakah iblis itu nyata atau tidak? Tentu aku tak percaya!, Tuhan bukannya sudah menyegel mereka di alam neraka? Palingan yang ayah buru adalah hewan atau penjahat yang jahat dan nakal!

Oh ya, perkenalkan namaku [Name]. Aku adalah anak perempuan dari keluarga Koyato, aku punya 2 orang tua dan 1 kakak laki laki sayangnya kakakku sudah tinggal dengan pacarnya karena ia akan segera menikah dan ya beginilah hidupku hanya makan, mandi, belajar, bermain dan latihan, bahkan kalau bantu mamah juga jarang..hehe.

"Uh oh! Itu dia apelnya!", dengan segera aku mengambil anak panahku dan mengarahkan anak panahku ke apel tersebut lalu...poing! Anak panah itu terbang.

- JROSS..

'Kena!, yey!, okey mari kita lanjut!', aku berlari mengelilingi hutan dan mencari cari apel dengan tanda ungu.

Waktu sudah sore ternyata, aku tak sadar. Baiklah sepertinya aku harus pulang soalnya kalau malam bisa bisa ada hewan buas yang dapat dengan cepat memangsa diriku ini!, aku harus cepat.

·

Kukira aku akan lebih bisa sampai ke depan gerbang desa sekarang, ternyata masih di daerah tangga turun dari hutan.., ya sudahlah mau bagaimana lagi aku harus cepat turun tangga, bisa bisa ibu marah nanti! Aku takut kalau ibu marah biasanya dia memukul diriku atau mencaci maki diriku. Nasib sudah menjadi gadis dari keluarga terpandang.

Sebelum itu, aku mau cerita, sebenarnya keluarga aku ini termasuk keluarga yang sangat berprestasi dan hebat di desaku ini. Kakakku adalah seorang 'profesor(?)' yang dapat menemukan sebuah obat/sejenis ramuan yang dapat membuat iblis yang ayah buru itu menghindar! Dan juga beliau adalah penemu 'trap' untuk iblis iblis, ibuku adalah seorang pengusaha listrik dan juga seorang warga desa biasa yang agak sedikit membantu dari adik seorang hashi...hashira? Uh iya Hashira! Dengan membuat racun dari bunga wisteria. Ayahku adalah pemburu iblis dan dia di latih langsung oleh Hashira angin, walau kata ayahku Hashira angin itu galak dan sangat kasar tapi syukur ayahku dapat melakukan pernafasan angin dengan baik. Dan aku..? Aku..belum bisa apa apa, bahkan nilai juga pas pas-an apakah aku bisa sehebat keluargaku..? Entahlah.

"Wahh, aku sudah dapat melihat gerbang desa dengan jelas!, sepertinya kecepatan aku menambah", gumamku dengan penuh bangga. Aku mulai berjalan biasa karena sudah yakin akan sampai ke dalam gerbang desa

- GRRRR...

" Suara apa itu..? Ugh ", aku panik, aku sangat panik, aku melihat sekitar.., namun tidak ada apa apa. Bagaimana ini? Apakah ada mahluk buas yang mau memakan diriku? Astaga kami-sama tolong lindungi diriku.., Ugh..tak ada waktu takut! Aku harus lari tapi aku harus persiapkan 1 anak panah jd bila ada mahluk buas yg mengejarku aku bisa menembak kakinya jadi dia akan agak susah mengejarku!

Aku harus fokus lari, secepatnya.

- HAH, HUH, HAH, HUH.

Sial, nafasku sesak. Aku lelah..uh tidak! Harus lari agar kau hidup [Name], gerbang ada di..depan mata! Ayo semangat, demi nyawamu!

Aku masih dapat mendengar langkah kaki yang berupa kejaran di belakangku, aku panik, sepertinya aku menangis namun aku tak boleh menangis..ini demi nyawaku, aku harus bisa lari dari sini.

Ayah, kumohon selamatkan diriku..aku takut..sangat takut.

·

Aku menengok kebelakang, aku terkejut ternyata bukan hewan buas namun..MONSTER!!, astaga menjijikkan.., aku segera memanah kakinya dengan anak panahku, monster itu terpleset dan terjatuh lalu mencoba berdiri kembali, aku meneguk ludahku dan mencoba memanah lehernya.

- STRING..!

"KEN- APA?!" Aku teriak terkejut mengetahui bahwa anak panahku hanya berhasil menyangkut di leher monster itu, "SIALAN!" Seruku, aku kembali berlari dengan sangat cepat, saat jarak kami sudah agak jauh aku mencoba memanah kepalanya, fakta bahwa monster itu masih hidup membuat aku makin khawatir "sialan, monster sialan..", ucapku dengan emosi.

" Jangan takut, manusia lemah seperti dirimu pantas untuk ku makan adik kecil~ "

Aku meneguk ludahku, aku berlari kembali. Namun aku cukup kaget dengan diriku karena kata ayah " Rata rata, iblis iblis itu lebih cepat dari manusia" Dan aku sekarang? Lebih cepat dari dirinya, berarti kemampuan berlariku bertambah hebat. Ah aku tidak peduli sekarang waktunya aku memanggil penjaga depan gerbang.

"OM!", penjaga itu menengok dan segera lari mendekati diriku, " KENAPA DEK?! LOH KAMU..? GADIS KELUARGA KOYATO?! KENAPA KAU.." Aku memotong ucapannya, "MONSTER! SEPERTINYA DIA IBLIS!" Seruku sambil menunjuk tunjuk ke arah dekat tangga menuju hutan/gunung. Sang penjaga mengangguk angguk dan mengambil pedangnya, lalu meminta temannya memanggilkan seorang pemburu iblis.

"Nona [Name], silahkan kembali ke rumah, serahkan ini semua kepada kami.", ujar penjaga tersebut, aku mengangguk angguk dan langsung lari ke rumahku.

·

«P.O.V.: Author»

[Name] kembali ke rumahnya dengan kondisi kelelahan dan beberapa bekas lebam akibat jatuh bangun dari tangga itu, Ibunya yang tahu langsung panik dan menggendong [Name], "Oh sayangku.., apa tadi kau di kejar..iblis?" Tanya Sang ibunda, "iya, mah! Aku sempat memanah kaki, kepala dan leher namun yang di leher gagal dan malah hanya nyangkut!", jelas [Name] Sang ibu hanya menganggukan kepalanya dan mengkompres bekas luka di kaki dan sikut [Name].

"Lain kali, kalau sudah jam setengah satu siang, langsung pulang. Mengerti?", pintah ibunya dengan nada yang sangat di tekan di setiap kata katanya. " Baik mah!", saut [Name].

Sang ibu tersenyum, "aku senang kau berhasil selamat hidup hidup dari kejaran iblis, kau hebat nak..", puji Sang ibu sambil mengelus elus kepala anaknya itu, " Ibu ini..juga seorang ahli sihir, ada beberapa cara untuk menggunakan pernapasan, seperti pernapasan ayahmu itu namun ayahmu kan menggunakan katana? Kamu hanya bisa menggunakan panah, mamah akan ajarkan cara menggunakan pernapasan menggunakan panah. Besok kamu istirahat, lusa baru mamah ajarin, sekarang ayo tidur".

Sang gadis naik ke lantai atas dan memasuki kamarnya lalu langsung membuka kaos kaki dan melempar sepatunya ke dekat pintu kamar lalu menarik selimut dan tidur.






▭▬▭▬▭▬▭▬ « To Be Continue.. » ▭▬▭▬▭▬▭


Cringe gak sih?

01.12AM · Minggu/30/Januari/2022.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Douma x F!Reader. ┊ 𝘈 𝘓𝘰𝘷𝘦..? ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang