Bagian 1

58 7 3
                                    

  Pukul 01.00

ckliiikkkk

Jungkook pria dewasa yang baru saja keluar dari kamar mandi yang hanya memakai handuk yang melilit pada bagian bawah saja berjalan sambil mengusap kepala dengan handuk kecil menuju lemari pakaian. Ketika sudah siap dengan pakaiannya. pria tersebut menuju ke ranjang tempat tidur yang berukuran Kingsize, yang terdapat kekasih nya Jimin pria yang begitu cantik sedang terlelap hanya tertutupi selimut tebal tanpa pakaian yang melekat di tubuhnya, ya. mereka baru saja melakukan kegiatan panas beberapa jam yang lalu,, mungkin karena terlalu lelah jadi kekasihnya ini langsung terlelap, tentu saja dalam keadaan sudah bersih mana tega ia membiarkan kekasih tidur dengan tidak nyaman akibat perbuatannya.

"Sayaang"bisiknya membangunkan pria nya begitu lembut. sesekali ia akan mendaratkan kecupan di kening dan bibir agar kekasih nya itu terganggu

Karna berhasil akan aksinya perlahan mata cantik itu terbuka walau tidak sepenuhnya hanya untuk menyesuaikan penglihatan pada si penganggu pada sesi tidurnya itu

"Eemmm.. Apa sudah pagi? Mengapa jendela nya masih gelap sayang? Dan kau sudah sangat rapih?"ucapnya sambil menunjuk ke arah jendela dengan mata terpejam kembali dan suara yang sangat mengambarkan bahwa ia masih sangat mengantuk, ya tuhan sungguh menggemaskan.. jika saja istrinya tidak menelefon dan mengatakan bahwa besok pagi mertua nya akan berkunjung kerumah maka ia akan memeluk kekasihnya sampai pagi, demi tuhan Jungkook benar-benar tidak rela meninggalkan kekasihnya ini.

"Tidak sayang ini belum pagi, aku hanya ingin mengatakan aku harus pulang kerumah malam ini".terdengar begitu hati-hati dan terkesan sangat tidak rela saat mengatakannya seraya memberikan kecupan diwajah kekasihnya

Mendengar hal itu mata cantik Jimin terbuka sepenuhnya dan langsung bangkit untuk duduk di pangkuan kekasihnya tanpa peduli bahwa ia masih telanjang, memeluk pinggang pria tersebut dan menenggelamkan wajah di perpotongan leher Jungkook seraya memejamkan matanya kembali. Dengan sigap Jungkook langsung memeluk dan mengusap punggung dan kepala Jimin serta memberikan kecupan di kening dan bahu kekasihnya yang terekspos dengan sayang

"Jii, sayang tadi aku dapat telefon dari rumah, besok pagi mertua ku akan berkunjung, demi tuhan jika bukan karena itu maka aku akan tetap disini bersama mu menemanimu," Jungkook benar-benar  bersumpah jika bukan karena itu maka ia tak akan rela meninggalkan kekasihnya

"Kau ingin meninggalkan ku?" Jimin menegakan tubuhnya dan memandang tepat dimata Jungkook.
"Lantas jika mertua mu itu lama berada di rumah mu, kau juga akan lama menemui ku lagi begitu??"lanjutnya dengan suara yang terdengar sedih dan mata yang mulai berkaca-kaca juga bibir yang tertekuk ke bawah

"Heyy sayang, tidak tidak jangan menangis.. dengarkan aku, aku akan pastikan perkataan mu tadi tidak akan terjadi, mereka pasti tak akan lama aku yang akan menjaminnya,, mungkin mereka hanya ingin melihat anaknya.. jadi kekasih cantikku ini tidak boleh menangis oke" ucapnya seraya menghapus air mata yang keluar dari mata indah kekasihnya dan mengecup seluruh wajah dengan penuh kasih sayang

"Jika kau melanggar ucapan mu aku tak akan mau menemui lagi". Jimin mengatakan itu di perpotongan leher Jungkook dan kembali memeluk erat tubuh prianya.

ancam ini seringkali Jimin ucapkan jika Jungkook akan pergi dan benar saja bahwa Jungkook tak pernah melanggar ucapan nya, walau begitu Jimin akan selalu mengatakan hal tersebut, siapa yang tau kedepannya bukan? Dan jika itu terjadi maka Jiminpun akan bener mewujudkan ucapnya itu

"Tidak akan sayang, jadi sekarang ayo kekasih cantikku ini harus segera tidur kembali. aku akan menemani mu sampai kau terlelap" membawa tubuh itu kembali berbaring lalu menyelimuti tubuh telanjang kekasihnya dan memeluknya erat seraya memberikan kecupan panjang di dahi kekasihnya serta bersumpah itu tak akan pernah terjadi.

"Iyaa memang sekarang kau akan menemani ku, tapi jika aku terbangun nanti aku tak akan menemukan mu dan aku akan ditampar kenyataan jika kekasih ku sedang bersama dengan keluarga bahagianya" batin jimin lalu memejamkan mata dan membenamkan wajah di dada bidang kekasihnya.

Di rasa sudah cukup lama dan Jungkook sudah mendengar dengkuran halus Jimin dengan perlahan Jungkook melepas pelukan Jimin dan memeberikan satu kecupan di bibir seksi yang setengah terbuka kekasihnya, Jungkook turun dari ranjang dengan perlahan agar tak mengganggu tidur si cantik lalu bergegas pulang ke rumah yang sudah tak ia anggap rumah!

Ketika Pintu kamar tertutup, Jimin yang hanya berpura pura tertidurpun bangun dan menuju balkon untuk memperhatikan mobil Jungkook yang semakin menjauh dari pandangannya.

Tess!

Hancur sudah pertahanannya!! Dengan mata terpejam dan linangan air mata Jimin menambah erat pelukan pada selimut sebagai penghalang tubuhnya dari kencang hembusan angin malam yang semakin bertambah kencang.

Lelah? Tapi jika di bandingkan dengan cinta yang dimiliki Jimin maka lelah itu akan kalah, bertahan adalah salah satu dari bentuk cintanya. Jika boleh memilih Jimin akan memilih bertemu dengan Jungkook dalam versi yang berbeda status yang berbeda tetapi tetap Jungkook yang sama!! Intinya Jimin hanya ingin Jungkook tetap jadi miliknya, bukankah cinta itu egois?? Dan Jimin hanya ingin egois pada cintanya, pada Jungkook nya!! Jika tidak boleh?mengapa harus Jimin yang mengalami ini?


-310122

sweet savingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang