cw // mpreg, slight angst
"Dadda! Who is that man?" Haechan menoleh kearah laki laki yang di tunjuk oleh anaknya, Haechan sedikit terkejut karena yang anaknya tunjuk adalah seorang Mark Lee. Mantannya dan sekaligus ayah dari anaknya, Mark tidak mengetahui hal itu namun dia hanya mengetahui bahwa Haechan menghilang tepat seminggu sebelum anniversary hubungan mereka.
Haechan menoleh kearah anaknya lalu tersenyum. "Dadda juga tidak tau, Haohao kita pulang ya?" Tanya Haechan kepada anaknya sambil tersenyum.
Anaknya yang bernama Haohao langsung mengangguk dan memeluk Haechan dengan erat. Haechan menggendong tubuh Haohao lalu meninggalkan tempat itu.
"Haechan?" Mark tidak sengaja melihat sosok laki laki yang persis seperti Haechan tengah menggendong seorang anak kecil yang mirip dengan Haechan lantas Mark mengejar sosok itu.
"Lee Haechan!!" Panggil Mark kepada orang itu lalu yang dipanggil sesaat tidak menoleh.
"Dadda, ada yang memanggil dadda." Ucap Haohao kepada Haechan, lalu dengan cepat Haechan menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya.
Mark Lee adalah orang yang memanggilnya lalu dengan cepat Mark menghampiri Haechan. "Haechan, kau selama ini kemana? Aku selama 5 tahun selalu mencarimu. Kenapa kau meninggalkan ku Haechan? Dan siapa anak ini?" Tanya Mark kepada Haechan namun Haechan tidak bisa menjawab pertanyaan dari Mark.
"Haechan, jawab." Ucap Mark kepada Haechan, Haechan menetralkan detak jantungnya agar normal kembali lalu menatap sang anak dengan lembut. "Maaf karena meninggalkanmu, Mark. Aku hanya tidak ingin mengganggu study mu waktu itu. Anak ini, namanya Haohao dia adalah anakku." Ucap Haechan sambil sedikit tersenyum kearah Mark.
"Anakmu? Kau sudah menikah?" Tanya Mark kepada Haechan. Haechan menggeleng lalu menatap Mark sekilas. "Aku tidak pernah menikah, dan aku membesarkan Haohao tanpa seorang suami." Ucap Haechan pelan kepada Mark.
"Maksudmu apa Haechan?" Tanya Mark yang sedikit bingung.
"Haohao anak kandung kamu, Mark." Ucap Haechan sambil menundukkan wajahnya lalu menggenggam erat tangan Haohao.
"Dadda, kenapa menangis?" Tanya Haohao yang mencoba menjangkau wajah sang dadda.
Haechan menggeleng lalu dengan cepat tersenyum. "Sebulan setelah kita berhubungan, aku tidak yakin bahwa aku mengandung tapi, aku mencoba beberapa tes pack dan ternyata aku positif hamil. Dengan itu aku bergegas menemui dokter kandungan dan ternyata aku benar benar positif mengandung." Ucap Haechan tersenyum miris.
"Mungkin kau tidak akan percaya kata ku, Mark. Maaf sudah meninggalkanmu, sekarang kau sudah sukses dan carilah orang lain yang pantas untukmu. Aku pamit, Mark Lee. Semoga kita tidak bertemu lagi." Ucap Haechan tersenyum lalu menarik lembut tangan Haohao pulang.
"Haechan, tunggu! Jangan pergi!" Ucap Mark menahan tangan Haechan. Tanpa menoleh kearah Mark, Haechan menangis dalam diam.
"Paman, jangan sakiti dadda Haohao. Haohao cuman punya dadda di dunia ini." Ucap Haohao yang membuat hati Mark seketika menjadi sakit.
Mark tidak menyangka ternyata selama ini Haechan menanggung beban sendirian, dan bahkan mengurus Haohao sendirian. "Haechan, aku minta maaf."
Haechan menggeleng lalu tersenyum. "Bukan salah kamu, Mark. Lepas ya Mark aku tidak mau ada yang salah paham." Ucap Haechan pelan.
"Ayo menikah, aku akan tanggung jawab walaupun aku telat. Aku mencintaimu, Haechan dan aku ingin Haohao punya keluarga yang utuh." Ucap Mark menatap mata Haechan dengan lembut.
"Tapi Mark..."
"Aku tidak menerima penolakan, Lee Haechan. Menikah dengan ku Haechan, aku mencarimu selama 5 tahun ini dan aku tidak ingin sia sia. Aku ingin kesalahan yang ku perbuat Haechan. Tolong, jangan tinggalkan aku lagi." Mark berlutut kearah Haechan lalu dengan cepat Haechan ikut berlutut kepada Mark. "Mark, jangan seperti ini. Berdirilah, aku tidak mau ada yang salah paham." Ucap Haechan kepada Mark.
Mark menolak lalu dengan helaan nafas berat Haechan menangkup wajah Mark dengan lembut. "Mark, ayo menikah."