PF - 10

8.6K 929 10
                                    

Saat ini Sila sudah berada di kelasnya, matanya terus memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi di kelasnya tetapi tidak dengan pikirannya yang tertuju pada alur cerita 'Love is Missed'.

Sedari tadi pikirannya tidak terlepas pada kejadian yang menurutnya aneh di pagi hari tepatnya di kantin sekolah dan saat upacara. Dimana Reva yang menangis dihiraukan oleh Vano dan Reva yang pingsan tapi bukan Vano yang menggendongnya

'Kalo alurnya bener-bener berubah, gue harus siapin rencana nih takutnya nanti gue ikut ke dalam masalah mereka lagi. Kan kagak lucu kalau gue harus mati di tangan Vano. Mana tahu tadi itu Vano pura-pura gak peduli biar Arasya gak ganggu si Reva lagi kan, lagian mereka juga pacaran pasti Cuma diem-diem gitu. Iya masuk akal sih ini' batin Sila

"Bon" panggilnya

"Ya nona?"

"Lo ngerasa gak sih alur cerita 'Love ia Missed' berubah total sekarang?" Tanya Sila dengan mata yang masih melihat ke arah papan tulis

"Ya nona, saya merasakan jika alurnya berubah total. Sebaiknya anda harus berhati-hati nona mulai dari sekarang"

Sila menganggukkan kepala sebagai jawaban. Hal itu tak luput dari pengamatan Karin, membuat Karin bingung lalu mengangkat bahunya acuh tak acuh

Kring

Kring

Kring

Bel istirahat berbunyi, semua murid berbondong-bondong keluar kelas menuju ke kantin dan ada pula yang pergi ke perpustakaan.

"Skuy kantin laper nih gue" kata Karin sambil menarik tangan Sila.

Mereka berempat berjalan ke arah kantin. Selama melewati koridor, mereka sudah menjadi pusat perhatian karena visual mereka yang luar binasa di sekolah.

Kantin yang tadinya ramai mendadak hening seketika melihat Sila dkk ada di pintu kantin

Sila yang melihat kantin menjadi hening mengerutkan keningnya bingung dan dengan polosnya dia bertanya "kenapa?"

Dan mereka serentak menggelengkan kepalanya. Sila yang melihat mereka begitu juga ikutan menggelengkan kepalanya lucu dan berjalan ke arah meja yang kosong. Seluruh penghuni kantin yang melihat Sila juga ikut menggelengkan kepalanya pun merasa gemas dengan tingkahnya yang mendadak polos.

"Karena gue lagi baik hati, biar gue aja yang pesenin makanan buat kalian" kata Karin dengan santai. "Tapi Sila yang traktir ya" lanjut Karin yang menatap Sila dengan menarik turunkan alisnya.

Alice yang melihat kelakuan Karin pun langsung menabok lengannya yang membuat sang empu mengaduh sakit

"Gatau diri lo, dikasih traktiran sekali mintanya berkali-kali" kata Alice ketus

Sila yang merasakan akan terjadinya perang adu mulut pun langsung mengeluarkan uang dari sakunya dan menyerahkan uangnya kepada Karin.

"Berisik lo berdua! Nih duitnya pesen sono"

Sedangkan Anya yang melihat kelakuan Karin dan Alice hanya bisa menggelengkan kepalanya karena sudah biasa melihat mereka adu mulut.

"Eh lo berdua tahu kagak?" pertanyaan Alice membuat Sila dan Anya kompak menggelengkan kepalanya pertanda tidak tahu. Biasanya kalau Alice sudah bertanya begini bakalan ada sesi ghibahin orang

"Tadi gue kan habis ke kamar mandi, terus gue mampir kan ke perpustakaan, mau ngembaliin buku. Tapi pas gue balikin bukunya ke rak perpustakaan, gue lihat Reva sama Lintang mojok di perpustakaan anjir" kata Alice sambil mengecilkan suaranya.

Arshila or Asyila (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang