"Hey dude, what are you doing?"
"F U, are you crazy? Jangan menggangguku hyung aku sedang fokus."
"KKKKKK mwooo?? Kau mengumpat padaku?? Ya cecunguk kecil ini perlu diberi pelajaran!"
"Berisik kau mark lee."
"Sudahlah hyung jangan mengganggunya, dia memang sudah gila karena game ini."
"Kau benar jeno-ya, dia memang sudah gila sejak dulu."
"Lee Haechan, jangan memancing emosinya lagi." ucap Renjun yang pasalnya tadi pagi Jaemin hampir saja menelan Haechan hidup hidup.
"Kalian ini benar benar, YA!" ujar pria ber-name tag Na Jaemin dengan gebrakan meja yang cukup keras.
"Hyung sudahlah, lanjutkan saja turnamenmu, fokus hyung fokus."
"Beruntung ada Jisung disini, kalau tidak sudah habis kalian hari ini."
Mereka pun saling melihat satu sama lain dengan mata yang bertanya tanya. Detik berikutnya tawa mereka meledak memenuhi seisi kantin, menjadikan mereka pusat perhatian saat ini.
"Ngomong ngomong kalian tau tidak tentang penyakit aneh yang di alami junkyu kelas A-2 ?" ucap Chenle membuka percakapan setelah menjadi pusat perhatian satu penjuru kantin.
"Jinjja? Apakah dia benar benar melakukan hal semacam itu?"
"Semacam apa? apa maksudmu?"
"Makanya jangan main game terus, ketinggalan berita kan jadinya."
"Aku sedang serius LEE HAECHAN. Jangan menyela."
"Ah arraseo arraseo, mianhae."
"Hidung dan mulutnya mengeluarkan darah, matanya juga memerah."
"Zombie?"
"Jangan mengada ada Jisung-aa, mana ada zombie di jaman sekarang ini"
"Aku serius Jeno hyung, apa dia ada keanehan yang lain? Menjadi ganas? Menggigit orang atau semacamnya?"
"Aku belum tau info lebihnya, aku harap tidak terjadi hal yang buruk."
"Ya jangan membuatku takut, hyung lakukan sesuatu." ucap pria mungil ber-name tag Huang Renjun itu.
"Jangan berfikir macam macam, ayo kita berdoa saja." Ujar Mark Lee memimpin doa.
Saat pelajaran tengah berlangsung dikelas A-1 tiba tiba ada siswa yang berlari dengan nafas tak beraturan. Siswa itu membuka lalu menutup pintu kelas dengan kasar.
"Maaf pak, ada kekacauan yang terjadi dikelas A-2. Semua siswa menggila dan saling menggigit satu sama lain." lapor siswa yang bernama Lee Seungmin tersebut.
Pak Eunhyuk pun segera melangkahkan kaki keluar kelas untuk memeriksa keadaan dikelas tersebut.
"Apa yang terjadi hyunjin-a? Is everything okay?" tanya Haechan kepada siswa itu.
"HELL NO, F*ck this school, mereka semua menyeramkan seperti monster."
"Oh shit! Karina!" ujar Jeno yang berlari meninggalkan kelas
"Ya Jisungie dan Chenle ada dikelas bawah, fuck this school!" -ujar Jaemin dan melesat begitu saja menyusul Jeno.
Hyunjin dan yang lain mengikuti Jeno dan Jaemin, Renjun dan Haechan menghampiri Mark Lee dikelasnya dilantai atas. Terdengar masih begitu tenang, dengan mata pelajaran kimia yang sedang berlangsung.
"Maaf bu, karena telah menganggu pelajaran yang sedang berlangsung, kalian harus cepat berlindung ada wabah mengerikan yang sedang terjadi di sekolah ini, kekacauan dimana mana, para siswa menggila dibawah sana." Jelas Haechan panjang lebar.
"Kau ini sedang membuat puisi atau mengarang cerita Lee Haechan? Tidak ada alasan, cepat kembali ke kelasmu."
"Sungguh saya tidak bercanda bu, tadi pak Eunhyuk memeriksa di kelas A-2 namun sampai saat ini belum kembali. Ah sudahlah, persetan dengan kalian semua, Mark hyung dan Yerim noona cepat keluar sekarang." Ujar Haechan menarik Mark kasar dan membawanya keluar menghampiri Jeno dan Jaemin berada.
Keadaan begitu kacau, tatanan sekolah seperti kapal pecah, darah dimana mana, jeritan demi jeritan yang menekakkan telinga. Mark menutup matanya dalam, dan segera bergegas ke tempat jeno dan jaemin berada.
"Ya! Hyunsuk-aa ini aku Karina sahabatmu, sadarlah! jebal!" ucap gadis berambut panjang yang memundurkan badannya sedikit demi sedikit.
"RRRRGGH AAARRRGH" yang bisa dikatakan oleh orang di hadapannya.
"Brengsek! Apa apaan ini?!" Sentak Jeno yang tiba tiba datang membuat siswa itu tersungkur.
"Oppa, a-aku takut, ada apa ini?" Ucap Karina menangis sesenggukan, dan dibawa dengan gesit oleh Jeno.
"Gwenchana? Karina sadarlah!" Ucap Jeno menepuk pelan pipi lembut sang gadis.
"Tadi itu... apa?"
"Zombie"
"Train to busan?"
"Ya semacam itu, nan gwenchana?" tanya Jeno sekali lagi
"Hanya sedikit terkejut." ucap Karina dengan kaki yang sedikit gemetaran.
"Ayo kita mencari yang lain, tetap pegang tanganku seperti ini. Jangan pernah kau lepaskan, mengerti?"
"Um!"
Karina dan Jeno mencari keberadaan teman temannya yang lain. Sementara itu perjalanan Jaemin ke kelas adik kesayangannya itu ada sedikit hambatan, ya belum lautan tetap saja ia harus melewati sekumpulan zombie yang haus akan darah itu.
"Jisung-a gwenchana? YA JISUNG-A JAWAB AKU!" tanya Jaemin dengan penuh kekhawatiran membolak balikkan pipi Jisung ke kanan dan ke kiri.
"Tenang hyung dia bersama orang yang tepat" Ucap Chenle penuh kebanggaan dengan membawa tongkat bisbol yang berlumuran banyak darah.
"Ya, ambil ini, kau akan membutuhkannya nanti" ujar perempuan bernama Winter itu melempar tongkat bisbol yang dengan Chenle.
.
Thanks for reading, don't forget to vote and of course you can comments if you want ◜‿◝
To Be Continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVAL
Mystery / ThrillerYang gak kuat darah atau horror gak usah nekat baca. Terima kasih ◜‿◝