Kissproof

91 15 3
                                    

Barra terbangun dari tidurnya karena usapan pelan di pipinya tapi berikutnya laki-laki itu terbangun rusuh dan bersin begitu kencang sampai Artha sendiri kaget mendengarnya.

"Ta, si Leo kurung dulu dong." ujar Barra dengan mata setengah tertutup.

"Ayo, Leo. Sini ikut aku, kamu mam dulu di kandang ya."

Leo mengikuti langkah kaki Artha yang membawa susu serta makanan kucing ke kandangnya yang berada di dekat kamar mandi.

"Sarapan dulu di sini, Barr, baru mandi sama ganti baju di apart lo."

Barra mengangguk lalu menyesap kopi yang diberikan Artha sebelum bergerak ke wastafel dan mencuci wajahnya. Dua porsi sandwich dan salad tersaji di meja makan dan keduanya makan berdampingan.

Kalau paparazzi tidak tahu persahabatan mereka dan melihat kedekatan mereka seperti ini sih sudah pasti rumor kencan Artha dan Barra tersebar ke seluruh penjuru negeri. Siapa yang tidak akan berpikir demikian setelah melihat keduanya memperlakukan satu sama lain? Tapi kalau sampai hal itu terjadi Barra tidak mempermasalahkannya sama sekali. Tinggal buat rumornya menjadi fakta saja ya, kan?

"Rasanya cocok di lo, nggak, Barr? Ini gue kasih potongan alpukat." tanya Artha sebelum menggigit potongan sandwich lainnya.

"Lebih suka yang biasa lo buat tapi ini enak kok."

"Iya lah, buatan gue apa sih yang nggak enak."

(.◜◡◝)

Walaupun agak tidak niat tapi Barra tetap tersenyum sampai kedua matanya menyabit. Kalau kata Artha sih self love itu perlu tapi kalau bentuknya seperti ini agak menyebalkan, ya? Barra cuma bercanda, jangan beri tahu Artha.

Laki-laki itu berdiri kemudian mencuci peralatan makannya sendiri sebelum akhirnya berlalu untuk mengambil barang-barangnya.

"Nanti gue ke sini lagi."

"Oke."

"Mandinya jangan lama!"

Artha tersenyum jahil ke Barra tak lupa menaik-turunkan alisnya, "Nggak, gue mau mandi yang lama banget. Gue mau body care-an."

"Artha."

"Apa, Barra?"

Barra kembali berjalan ke arah Artha, "Mandi, ya. Jangan lama."

"Nanti gue balik ke sini, lo harus udah selesai mandi sama make up, ya?" lanjut cowok itu.

"Nggak bisa lah, Barr. Nih, ya, lo aja mandinya kayak bebek numpang lewat gitu."

"Ya, pokoknya jangan lama."

Artha mengangguk lalu bangkit dari duduknya menggeser pijakan Barra. "Pake kemeja warna army ya, Barr!"

"Coksu?"

"Iya, coksu."

Barra mengangguk lalu mengacungkan jempolnya dan beranjak keluar dari apartemen Artha.

Perempuan itu langsung terburu-buru ke kamar mandi tak lupa membawa serta seluruh pakaian yang sudah disiapkannya masuk ke dalam. Dia nggak akan lama kok!

Lima belas menit setelahnya Barra kembali dengan kemeja beige dan leather jacket berwarna coklat. Daripada terlihat seperti seorang yang bekerja di bidang IT, Barra lebih terlihat seperti model layaknya Artha. He really knows how to dress.

Cowok itu mengetuk pintu kamar Artha dua kali, "Ta, boleh masuk nggak?"

"Boleh! Ini baru mau make up!"

"Cepet kan gue, Barra?" tanyanya sambil tersenyum geli. Hari ini Artha menggunakan jurus mandi kilat jadi nggak perlu waktu lama dia sudah duduk di depan meja rias.

KissproofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang