Ketika sudut mataku menghangat, kubiarkan ia mencair dengan bebas
Menjadi tegar bukan berarti aku tidak boleh menangis,
Menangis bukan hanya karena aku cengeng,
Tapi aku tidak dapat lagi menahan diri ,malam mengingatkan ku akan mu dan kamar menjadi tempat yang paling tepat dan kesendirian mendukung keadaan ku untuk kembali menangis buat melepaskan kecamuk dihati yang terasa sesak didada,
Aku memangis bukan perihal hati yang tidak terbalas
bukan pula karena terlalu sering kau abaikan tapi perihal janji yang pernah kau ucapkan dan dengan bodohnya aku begitu percaya akan kata mu yang mengatakan bahwa kau menyukai ku kau mencintaiku juga ,
Aku merasa bersalah kala itu saat kau ajak aku berjuang bersama,saat kau minta aku begitu percaya diri bahwa rasa kita sama tapi kini tak lagi ternyata benar rasa sakit kehilangan sebelum jadian jauh lebih sakit, ternyata move on pd orang yang tidak ada ikatan rasanya luar biasa
Sakit dan sangat sakitBukan aku marah atau kecewa dengan mu hanya saja begitu susah kah buat jujur!??
Tidak terlalu sakit bila kau mengakui y sejak awal Jagan berjanji menunggu ku dan tidak perlu kau mengaku mencintai ku jika itu hanya karena kasihan justru itu lah buat sakit hati ,Kembali aku menangis bukan lagi meminta ,kembali aku menngadu Dengan airmata jadi teman setia ,
saat mengingat mu mengundang airmata yang sama sekali tidak pernah ku rencakan itu murni dan ternyata rasanya sedikit lebih tenang tapi sampai kapan aku menangis!??
Seiring waktu berlalu kiranya air mata untuk mu beralih jadi sumber senyum manis di lain waktu,
Bahagia selalu untukmu (orang baik)
#R...
KAMU SEDANG MEMBACA
Naungan Rasa
Poetrysekedar merangkai kata dan menuangkan isi hati lewat kata yang ku rangkai jadi kalimat bahkan tercipta nya jadi cerita