"Kai, kalau Kau tak segera bergegas. Aku akan meninggalkanmu!" kataku sambil memasukan beberapa buku kedalam tasku saat pelajaran terakhir telah berakhir. Kulirik kearah Kai, dia masih diam tidak bergeming dari tempat duduknya yang berada tepat disebelah bangkuku.
"Hey! KAAAAII!!" teriakku. Kai menoleh.
"Ah Yeon. Pulanglah duluan. Aku ingin menyelesaikan sedikit urusan dulu." Katanya lalu mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas meniggalkanku. Aku mematung. Uh! Apa-apaan dia, seenaknya saja menyuruhku duluan tapi malah aku yang ditinggalkan. Aku memakai tasku dengan perasaan kesal dan berjalan meninggalkan kelas yang menyisakan beberapa siswa. Kai adalah temanku sejak kecil. Kami tumbuh bersama dan sudah seperti Saudara. Aku selalu masuk sekolah yang sama dengannya. Berangkat dan pulang bersama. Tapi entah sejak kapan dia berubah menjadi orang yang menyebalkan dan sulit ditebak.
Aku berjalan menyusuri karidor sekolah yang bising dengan suara gaduh para siswa. kalian pasti bisa membayangkan koridor ramai yang dipenuhi siswa saat jam pulang sekolah.
"Ah Yeon! Ah Yeon!" kulihat Sae Byung dan Hyun Song melambai-lambaikan tangannya dari pinggir lapangan. Aku membalasnya dengan senyuman. "Kemari!" lanjut Sae Byung sambil menunjuk-nunjuk tempat duduk kosong disebelahnya.
"Ah tidak, Sae Byung. Aku harus segera pulang" jawabku. Aku sedang tidak mood hari ini. Aku tahu Sae Byung dan Hyun Song sedang melihat tim basket sekolah berlatih. Lebih tepatnya Sae Byung sedang memerhatikan Kris kapten tim basket putra, sementara Hyun Song hanya menemaninya, karena kulihat tidak ada Sehun disana. Mereka adalah temanku sejak masuk sekolah ini. Dulu Sae Byung duduk sebangku denganku, tapi sekarang kami berada di kelas yang berbeda.
"Baiklah, hati-hati ya dijalan" ucapnya sambil tersenyum lebar, aku mengangguk. "Ah sial, aku tidak melihat Kris memasukan bola!" aku mendengar umpatan Sae Byung ditengah teriakan fans-fans Kris yang ramai sesaat setelah Kris berhasil memasukan bola. Dia lucu sekali.
Aku melanjutkan langkahku dan berhenti tepat di depan ruang musik. Aku mendengar alunan piano yang cukup harmoni dari ruangan itu. Aku mengintip dari kaca jendela, ada dia disana sedang sibuk menarikan jemarinya diatas tuts piano. Ya dia, Byun Baekhyun. Si Jenius musik disekolah ini dan juga merupakan teman kecilku. Aku, Kai dan Baekhyun dulu selalu bermain bersama. Tidak seperti Kai yang meskipun berubah menjadi menyebalkan tapi tetap bersamaku, Baekhyun sejak kelas 3 SD berubah menjauhi kami. Walaupun kami selalu berada di sekolah yang sama tapi sama sekali tidak pernah saling bertegur sapa. Dia sangat asing. Entah apa yang membuatnya menjauhi kami, aku pun sampai saat ini tidak tahu. Setiap kali aku menanyakannya pada Kai, Kai selalu memberi tanggapan negatif. Dia sepertinya tahu sesuatu tapi tidak mau memberitahuku. Menyebalkan.
"Dukkkkk!!" tidak sengaja aku menendang tempat sampah yang berada didekat kakiku. Dengan panik aku melirik kedalam jendela dan benar saja Baekhyun menghentikan permainannya. Dia sedikit menoleh ke arahku.
"Ma..maaf a..aku tidak sengaja." Ucapku menyesal. Baekhyun bangkit dari duduknya dan berjalan kearahku. Aku menundukkan kepalaku. Baekhyun berjalan melewatiku. Tanpa berkata sepatahpun. Tanpa menoleh. Tanpa menjawab permintaan maafku. Uh menyebalkan! Aku memandangi punggungnya yang semakin menjauh. Lihat saja tingkahnya, kami kan teman kecil harusnya dia menyapaku atau paling tidak tersenyum padaku. Tapi ini, memandangku saja tidak mau. MENYEBALKAN! Moodku bertambah buruk saja. Dan aku bisa merasakan sesak didadaku. Aku menghentak-hentakan kaki dengan kesal. Tidak peduli beberapa siswa memandangku dengan aneh, aku sangat kesal hari ini.
******
To: Kkamjong
Urusan apa sih yang sedang kau selesaikan?
Belum sempat kukirim sms itu, aku sudah melihat makhluk itu. Ya Kai. Dia sedang berjalan dengan seorang perempuan sambil tertawa-tawa diseberang jalan saat aku sedang menunggu bis. Aku menyipitkan kedua mataku untuk memperjelas penglihatanku. Benar itu Kai, dengan siapa dia? Bukankah itu Hye Ri? Gadis paling cantik di sekolah. Aku menganga tak percaya. Kai dan Hye Ri, ada hubungan apa mereka? Tiba-tiba aku merasakan darah ditubuhku memanas. Sorot mataku terus mengikuti mereka. Merasa diperhatikan Kai menoleh ke arahku, tapi dengan cepat dia memalingkan wajahnya. Uh! Yang benar saja. Kai mengandeng tangan Hye Ri. Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Entah apa yang akan mereka lakukan. Entah mengapa aku merasa beratus-ratus kali lipat lebih sebal!! Uuuurrgh MENYEBALKAN!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me or Love Me Not
FanfictionKapan kau akan menyadarinya? Kapan kau akan melihatku? Perasaan ini sudah tersimpan sangat lama. Sangat lama hingga aku merasa benar-benar bodoh menyimpannya.