The Three Gentlebros (BL Version)

I : Introducing to the past

'Rupanya kisah kita bukan terhenti. Hanya terjeda dan akan di lanjutkan dalam waktu yang bahkan tak terduga'

Apa yang lebih membahagiakan dari menyatu dengan dia yang kau kasihi di atas pelaminan? Apa yang lebih indah dari berdiri berhadapan dengan dia yang kau cintai dengan pendeta sebagai saksi? Apa yang lebih mengharukan dari mengucapkan selamat tinggal dari mereka yang kau sayangi demi bersama dengan dia yang telah berjanji merawat mu sepenuh hati sehidup semati? Sepertinya tak ada yang lebih indah dari ini untuk insan yang saling mencinta, bukan begitu?

Gun melingkungi jarak pandang nya ke arah cermin yang bahkan lebih tinggi dari tubuh nya. Ia menatap diri nya sendiri dari kepala hingga ujung kaki, tampak begitu tampan dengan setelan jas berwarna hitam yang di kenakan nya saat ini. Senyum manis tersungging begitu indah di bibir nya. Bagaimana tidak? Bungsu nya keluarga Tachakorn itu akan segera melepas masa lajang nya. Ia akan segera menikah dengan sang kekasih Off Jumpol Adulkittiporn atau yang kerap di sapa nya dengan panggilan sayang 'Papii'. Jika kalian fikir hubungan Off dan Gun berjalan lancar tanpa halang rintang maka kalian salah. Kedua nya bahkan nyaris putus karena ibu Gun yaitu Mae Godji menentang pernikahan mereka.

Mau tau kenapa sang ibu bersikukuh menentang pernikahan mereka? Bukan karena Off yang berusia enam tahun lebih tua dari si anak bungsu. Tapi, karena sang ibu tak ingin jika putra bungsu nya melangkahi kedua kakak nya. Gun Atthaphan, usia nya dua puluh empat tahun saat ini. Sebenarnya sih bukan usia yang bisa di bilang dini untuk menikah tapi pria yang baru saja menyelesaikan pendidikan nya sebagai dokter itu punya dua kakak di atas nya yang bahkan kelihatan nya tak memiliki pacar. Kakak sulung nya Tawan Vihokratana tampak nya hanya sibuk berkutat dengan pekerjaan nya memimpin perusahan yang di turunkan oleh ayah mereka, sembari diam - diam menjadi pelukis anonim tanpa nama. Sementara Luke Voyage kakak tengah nya saat ini tengah menikmati masa nya sebagai aktor terkenal nan di gandrungi di Thailand. Tawaran pekerjaan nya dimana - mana mulai dari menjadi aktor, bintang iklan, bahkan model. Lantas apa yang di lakukan oleh Off dan Gun hingga akhirnya mereka mendapatkan restu? Apa diam - diam mereka membayar seseorang untuk berpura - pura menjadi kekasih Tawan dan Luke?

***

Delapan bulan yang lalu,

Sang surya bersinar begitu cerah pagi ini, bunyi deburan ombak terdengar begitu kentara menyatu dengan alunan kicauan burung yang mengalun begitu merdu. Dari atas balkon kamar nya nampak Gun tengah menikmati pemandangan laut lepas yang tersaji dari atas sana, senyum nya begitu manis merekah menikmati pemandangan itu. Setelah nya ia pun kembali masuk ke dalam kamar nya, mengedarkan pandangan nya ke seluruh sudut kamar mewah nya tersebut. Terdapat beberapa figura terpajang disana, mulai dari foto masa kecil nya bersama sang kakak, hingga foto nya bersama Off Jumpol kekasih yang begitu di cintai nya.

Setelah mengambil kunci mobil nya Gun pun menuruni satu demi satu anak tangga yang menghubungkan lantai dasar dan lantai kedua rumah megah nya yang terletak di Pattaya itu. Betapa terkejut nya ia tatkala ia melihat sang ibu dan kedua kakak nya tengah berkumpul di ruang tengah rumah nya saat ini. Bukan hanya itu bahkan sang Mae pun nampak mengenggam sebuah kue ulang tahun dengan lilin angka dua puluh empat yang menyala disana. Barulah Gun ingat jika hari ini adalah hari ulang tahun nya.

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday Gun"

Gun tersenyum tipis tatkala ia mendengar rapalan nyanyian lagu selamat ulang tahun disana. Tak ia sangka jika Tay dan Luke memiliki waktu untuk memberi nya kejutan semacam ini. Bahkan meski tinggal satu atap pun ketiga nya jarang sekali bertemu karena jadwal padat mereka.

Di tengah keheningan itu nampak Tawan mendekat ke arah Gun sembari menyerahkan hadiah yang telah ia siapkan untuk adik bungsu nya, "Selamat ulang tahun Gun, ini hadiah dari kakak, mudah - mudahan Gun suka ya"ujar nya, datar.