1 : breakup

61 17 11
                                    


B

aca nya pelan-pelan aja,trus moodnya bagusin dikit spya dapat feelnya. (bacot) Oke,happy reading ! (●´з')♡

___



Awal dari semua ini adalah perasaan. Perasaan Jena yang jatuh pada seorang pria yang saat ini menjadi kekasihnya. Hubungan mereka pasti akan selalu berjalan baik.Begitu pikirnya selama ini.

Itu saja membuat Jena bahagia. Bersyukur memiliki sang pria. Sampai tidak menyadari perasaan cinta itu sudah mendalam pada kekasihnya.

Tapi,Jena tidak memikirkan kemungkinan dalam hubungan mereka. Mencurigai sang pria mungkin tidak seharusnya dia lakukan tetapi yang saat ini dia saksikan membuatnya sedikit sesak.

Niat hati melepaskan penat di taman malah menjadi rusak. Pemikirannya bercabang saat menemukan sang kekasih bersama perempuan lain.

Tidak tau apa yang mereka lakukan tetapi Jena berniat mencari tau,tidak mengambil tindak gegabah seperti mendatangi kekasihnya dan misuh-misuh disana. Setidaknya dia harus tetap tenang..

Jena mengikuti langkah mereka. Dadanya berdegup tidak karuan. Wanita muda itu masih membuntuti sang kekasih sampai langit gelap menampakan diri. Perasaannya kacau saat melihat sang kekasih merangkul pinggul perempuan lain. Tidak lama mendaratkan kecupan dipipi sang wanita.

Dan pada saat itulah Jena menahan napas dengan kepala yang memanas. Ia tidak lagi mempertahankan pemikiran baik. Sudah terjawab kegelisahanya. Kekasihnya selingkuh.

Ternyata Jeon Jungkook bukan lagi seseorang yang dia anggap yellow.

Maniknya yang berair memandang kedua sejoli yang berhenti dipinggir sungai. Disana sepi,orang-orang tidak lagi berdiam ditempat ini. Jena tidak mendengar suara orang-orang, hanya angin dan deru napasnya yang tersenggal.

Dia mengenali perempuan disana. Itu teman kelasnya yang memiliki wajah cantik. Di idolakan lelaki karena tubuhnya yang ideal. Kata mereka dia seperti model.

Perlakuan manis Jungkook tiba-tiba memutari kepalanya membuat ia meringis dalam hati mengutuk lelaki itu. Tidak ada perempuan yang tidak sakit hati melihat kekasihnya berselingkuh. Ini bukan tentang perasaan tapi kepercayaan.

Jena menunduk menatapi tanah dengan bulir-bulir airmata yang mengaliri pipinya. Menangisi kisah percintaanya yang ternyata tidak berjalan sesuai ekspetasi.

Wanita muda itu mengepalkan tangan dan berusaha menahan amarah. Dadanya sesak dan mendengar tawa disana membuat perasaan Jena semakin buruk.

Jena mungkin bisa saja tidak bertingkah seperti ini jika saja dia tidak terlalu mencintai lelaki itu. Memang apa untungnya menangisi pria brengsek?

Mata coklat itu memejam sejenak. Menelan ludahnya saat dia rasa sudah yakin melepas kekasihnya. Jika alasan Jungkook tidak bahagia dengannya,maka Jena akan membiarkan Jungkook mencari sendiri kebahagian. Dia tidak mau menjadi penghalang.

Kepribadian penyabar dan murah hati itu tetap melekat walau dia sudah tersakiti.

Wanita muda itu memutuskan melangkah mendekati kedua orang yang belum beranjak dari sana. Sayup-sayup ia mendengar perbincangan mereka yang terdengar akrab.

Rasanya sulit tapi Jena harus melakukan ini. Dari pada dia melangkah menjauh dari mereka seolah tidak menerima keadaan ini lebih baik dia menerimanya.

Saat matanya memandang punggung kokoh pria ituseketika perasaan marah,
kecewa,dan sesak itu berkumpul.

"Jungkook,"suaranya bergetar. Tidak tegas seperti yang dia pikirkan. Jena pikir pemilik nama tidak akan mendengarnya karena suaranya yang rendah juga dibawa angin tetapi nyatanya pria didepan sana bereaksi.

YELLOW [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang