Choi Nam Ra
Matahari agak terik hari ini. Aku mencoba untuk mencari bangku yang bisa kududuki. Sial, Kenapa kampus tidak memberikan public space yang nyaman untuk berteduh, bahkan kaos oblongku saja masih terasa panas untuk digunakan.
Waktu masih menunjukan 10.30, masih ada 30 menit untukku sebelum masuk kelas profesor Baek, yahh..setidaknya aku masih mendapatkan tempat untukku bersantai, walaupun bangkunya terlihat tidak begitu meyakinkan.
Seperti biasa aku mencoba mengeluarkan seluruh barang dari tasku. Buku, Ipad, airpods, dan mogu-mogu yang baru aku beli di minimarket tadi, rasanya enak walaupun ini pertama kali aku membelinya, setidaknya ketika aku mencoba meminumnya ada rasa menggelitik pada mulutku, apakah itu jeli? menarik.
Buku disebelah kiri, ipad disebelah kanan, dan airpods yang sudah terpasang di kedua telingaku. Yahhh..tidak akan ada yang menggangguku untuk saat ini."Anyoeng...kacang polong..." Seseorang tiba-tiba muncul dihapadanku dengan suaranya yang terengah-engah, membuyarkan konsentrasiku saat ini, sepertinya baru tadi aku merasa tidak akan ada yang mengganggu.
"Apa kau baru saja dikejar anjing, suhyeok?" kondisinya seperti mandi keringat, dengan napas yang tidak beraturan, kaos yang ketiaknya saja bisa kulihat, sepatu olahraganya yang kumal, dan ransel yang dilempar sembarang didepanku, kondisinya saat ini membuatku penasaran 'bocah ini sebenarnya habis lari maraton atau dikejar anjing'.
"...Tidak...aku...habis...bermain..basket...dengan..anak...jurusan sebelah" jawab Suhyeok setengah bernapas
"Bernapaslah dahulu baru bicara, melihatmu saja aku juga ikut lelah" jawabku
Suhyeok hanya tersenyum cengengesan, ia mencoba merebahkan badannya dibangku yang ia duduki, tubuhnya yang besar hanya dapat memuat bagian atas badanya.
"Suhyeok apa kau mau minum?" tanyaku
"Tidak. Aku sudah punya" Seketika dia bangun dari tidurnya, menjangkau meja didepanku dan mengambil botol mogu-mogu yang baru seperempat kuminum.
"Aku minum ini" Tunjuknya dengan wajah cemerlang dan kemudian meminum seluruh isinya."Minuman apa ini, rasanya lucu?" tanyanyaSeketika aku terdiam, mogu-mogu yang baru kubeli dan memang ingin kuminum sedikit-sedikit, habis dalam sekejap olehnya.
"Yak!! kenapa kau meminum semuanya?!" tanyaku sambil merebut botol tersebut dan menggeplaknya dengan buku yang ada didepanku.
"Yakk!! appa!" jawabnya "Kenapa kau memukulku?" tanyanya tanpa bersalah
Bocah sialan ini, aku masih baik karena tidak memukulnya dengan ipad yang kupegang. Harusnya dia bersyukur.
Aku masih merasa kesal dan akhirnya melempar botol kosong tersebut, tapi tanpa sengaja mengenai dahi Suhyeok. 'tuk' bunyi botol saat mengenai dirinya, jika kalian tau rasanya seperti melihat kingkong yang dilempari dengan remahan keripik, tidak sakit, tapi malah terlihat aneh dan lucu. Dahi Suhyeok agak terdorong, bibirnya sumringah dan kemudian menatapku dengan serius "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja" Jawabnya sambil tersenyum. Aneh.
Waktu hampir menunjukan pukul 11.00 aku membereskan semua barang-barangku, tepatnya aku ingin pergi dari hapadan Suhyeok saat ini. Saat aku sibuk mengemasi semua barang, Suhyeok dengan santai bertanya "Kau ikut kelas Profesor Baek kan? aku juga, mari pergi bersama" Suhyeok mencoba mengambil tasku, membereskan semua barang diatas meja tanpa memperhatikan wajahku.
Saat ini ia mencoba menggunakan kemejanya yang ia ambil dalam tasnya, mengganti sepatu olah raganya dengan sepatu kets yang ia bawa, dan dengan santai berangkat pergi tanpa memperhatikan ekspresik
"Ayo cepat nanti kita terlambat, kubawakan tasmu karna aku merasa bersalah" jawabnya cepat, dan aku hanya bisa mengikutinya dari belakang dengan wajah kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Slice of Romance
RomanceBerfokus pada Alternate Universe dari pemeran all of us are dead yaitu Lee Suhyeok dan Nam Ra. Berlatar kehidupan perkuliahan yang biasa-biasa saja tetapi menjadi lebih manis ketika mereka bertemu satu sama lain. Tidak akan ada zombie dalam cerita i...