Nyatanya usaha El yang sedari tadi sudah siap-siap untuk meluncur ke sekolah terhambat oleh sang transportasi, bagaimana tidak terhambat sekarang sudah jam 06:50, sisa waktu El hanya 10 menit namun, sedari tadi buss yang dia tunggu belum muncul.
Sampai akhirnya El menggunakan ide gilaknya bagaimana tidak gila dia justru hampir membuat nyawanya melayang dengan berdiri di tengah jalan sambil meminta tumpangan. Memang urat malu El sudah putus sedari dia lahir.
Di sela-sela kejadian yang dia buat masih aja sempat-sempatnya menghalu, si El emang ratu halu, baiklah kita sebut Quen halu.
"Andai saja para bujang yang gue haluin dateng buat nge jemput gue, hahahha pasti gue gak akan sampe keringetan kek gini, " Ucapnya di sela-sela kegiatan gilaknya
Seorang pengendara mendecak sebal karena melihat tingkah perempuan yang di depannya ini. "Ck mau lo apa cewe sinting, "
"Emmm mau gue nikah, " Ucapnya tidak luput dari senyum yang napak terkesan garing.
Sang pemuda yang kini di hadapan nya pun sudah merasa tidak tahan lagi rasnya jika dia bukan wanita sudah habis di pagi hari ini.
"Dasar cewek gila, " Umpatnya tepat di hadapan El"."Jadi lo mau kasih gue tumpangan tidak, " Ucap El mengakhiri perdebatan yang mereka lakukan sehingga membuat pasang mata melihat kelakuan dia orang pelajar yang beradu argumen.
"Yaudah cepet naik, kasian gue liat Queen halu kek lo gak ada yang kasih tumpangan, " Ucap sang pemuda tadi, dengan nada mengejek.
Akhirnya setelah bergelut dengan isi kepala yang hampir pecah, karena tingkah sang pemuda yang kini ada di hadapan nya El tidak jadi terlambat dan tidak jadi di hukum.
Mungkinkah El harus berterimakasih atau marah.baiklah kita liat saja nanti apakah keduanya di pertemukan lagi atau hanya kali ini saja.
Tidak di sangka jika kini pandangan seluruh penghuni yang memasuki gerbang sekolah, kini menatap nya sekan meminta konfirmasi dari sang empu yang di tatapnya.
"Anjjir bisa-bisannya gue hampir mati gegara cowok sialan itu, " . Ucapanya dalam hati sambil menggerutu. Bagaimana tidak dia hampir mati kerena kecepatan sang pemuda yang tidak tahu diri itu. Ah mungkin lebih tepatnya El yang tidak tahu diri.
Dia hanya duduk di jok motor tapi tidak berterimakasih, dan lebih parahnya pelindung kepala atau bisa di sebut helm yang dimiliki pemuda tersebut masih menempel di kepalanya.
Bagimana tidak menjadi pusat perhatian kalau kelakuannya saja sudah membuat orang terheran-heran.
~~~
"Tumben banget terlambat, " Yaps benar banget bukanya di sapa dengan baik oleh sang sahabat atau yang lebih di kenal di era sekrang bestie, El malah di suguhi pertanyaan yang membuat nya memutar bola mata malas.
Pasalnya sahabat nya itu nampak kurang suka dengan kehadiran nya, El yang notabene nya anak yang bodo amat pun lebih memilih untuk diam mungkin si doi lagi red day, itulah yang El pikiran sekarang.
"Lo lagi red day ya, " Tanya El dengan nada yang memelan pasalnya mapel hari ini adalah mapel kimia yaps, pasti diantara kalian sudah ada yang tau seberapa magernya kalo di suruh belajar kimia.
"Gak usah sok iye deh lo gue udah males dan muak banget sama sifat menye-menye lo yang kek Seolah lo tuh Queen di kelas ini, lo harusnya nyadar dong lo bisa jadi diri sendiri kek gini like bisa ber ekspresi juga karena gue jadi harusnya lo sadar diri bitch", sangat sarakas sehingga membuat siapapun yang mendengar nya akan mereasa sakit itulah yang sahabat El katakan.
Rasanya dunia El hancur dan runtuh orang yang di percaya in dan di banggakan kini telah menjauhinya, apa yang El lakukan setelah dia yang kini pergi bersama teman barunya.
Kasih tau mimin ya guys kalo cerita nya kurang nge feel semoga kalian suka hihhi
Happy reading jangan lupa Comment yapss
KAMU SEDANG MEMBACA
The secret of my word || MeganTara
Fantasía"Apakah kamu percaya renkarnasi, ah tidak mungkin lebih tepatnya dunia pararel" Ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dariku. "Apakah kamu pikir ini dunia fiksi? " Tanyaku di sela-sela ke canggung an yang terjadi diantara kita. Apa yang akan kamu la...