01

93 11 1
                                    

Hujan deras membasahi seluruh kota tokyo, tidak lebih tepat nya hampir seluruh jepang basah karna hujan yang melanda sore hingga malam hari.

Tepat hampir tengah malam.dengan suasana yang sepi dan terasa mencekap karna hanya beberapa lampu saja yang masih menyala, tiba-tiba terdengar suara orang yang berlari dengan sangat cepat seperti menghindar dari sesuatu yang berbahaya bagi dirinya.

Drap

Drap

Drap

"Hah....hah....hah"

"Ayo cepat! Mereka semakin dekat"

"Maaf kak! Hah....hah! Aku udah gk kuat lagi untuk lari"

Brak

??? POV

Brak

"Ngh"

Aku terjatuh! Ahh rasanya aku tak memiliki tenaga lagi untuk berlari,tapi kalo tak berlari aku akan mati.

Harus aku harus bangun! Ayolah jangan nyusahin di saat-saat seperti ini

"Kh! Haah....haah"

Ah aku harus bangun ayo cepat bangun,kenapa! Kenapa harus keluarga ku yang mengalami ini semua

Pikiran ku kosong seolah-seolah tak membiarkan aku berpikir, dan membiarkan ku lari sesuai arah tubuh yang tak jelas arah tujuan nya.

Saat aku melihat ke atas dengan tubuh ku yang masih tergeletak di aspal jalan, aku melihat kembaranku yang mengulurkan tangan nya padaku yang ingin membatuku bangun dan kembali berlari ke tempat yang aman.

"Ayo tunggu apa lagi! Pegang tanganku dan bangun lah" ucapnya sambil mengulurkan tangan nya pada ku

"Tidak" ucap ku yang menolak uluran tangan nya

Ah aku bisa melihat wajah nya dengan jelas walaupun dalam gelap, wajah yang tersentak akibat ucapan ku.

"Apa yang kau bicarakan! Sudah lah jangan bahas itu sekarang, yang lebih penting adalah ayo kita lari dan cari tempat aman" ucap nya dengan suara yang terdengar kaget namun dia memilih untuk tak memikirkan nya sekarang

"Tidak kau saja yang berlari! Pergilah tinggalkan aku disini" ucap ku yang masih menolak dan menyuruh dia pergi

"APA YANG SEBENARNYA KAU PIKIRKAN! AKU TAK AKAN PERNAH MENINGGAL KAN MU" teriak nya dengan nada yang marah dan kesal dengan ku karna aku menyuruh nya untuk pergi sendiri

"Tidak ada waktu lagi pergi lah, aku sudah tak kuat lagi. Aku hanya akan jadi beban untuk mu" ucap ku mencoba untuk membuatnya mengerti keadaan sekarang

"Tidak! Aku tidak akan meninggalkan mu, tidak! Aku tidak ingin kehilangan keluarga lagi" ucap nya dengan nada yang terdengar frustasi di telinga ku

"Tapi aku hanya akan jadi beban untuk mu" ujar aku yang mencoba untuk menjelaskan situasi sekarang pada nya

"Aku tak peduli! Jika itu membuatmu tetap hidup aku tak masalah, jadi tolong ayo kita harus selamat" ucap nya dengan nada memohon pada ku

perfect cold gril (tokyo revengers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang