Kini di sebuah ruangan terdapat seseorang yang terbaring di sebuah ranjang dengan keadaan tidak sadarkan diri, jika mendekat terlihat dia begitu tenang dan tak merasa terganggu dengan keadaan sekitar yang terbilang sedikit berisik.
Dengan perlahan tapi pasti mata yang tadinya terpejam kini mulai terbuka, menampakan kedua bola mata yang cukup indah.
Ceklek
Lalu bersamaan dengan itu suara sebuah pintu mendera di telinganya membuat dirinya menoleh kearah pintu, lalu terlihat seseorang pria yang membuka pintu dan akan memasuki ruangan tersebut.
"Oh kau sudah bangun?" ucap pria itu
Tak ada balasan untuk pertanyaan pria tersebut sehingga keheningan terjadi hingga beberapa menit ke depan, karna tak mendapat balasan pria itu mendekat dan mencoba mendudukkan seseorang yang tengah berbaring tersebut.
Setelah membatu nya untuk duduk kini giliran dia sendiri yang duduk di kursi yang tak jauh dari ranjang, tepat di samping kanan ranjang.
"Ah iya, saudara kembar mu itu sudah mendapatkan pemakaman yang layak. Akan ku beri tau kau jika sudah lebih baik" ucap pria tersebut
Lagi-lagi tak ada balasan dari lawan bicaranya saat ini membuat dia menatap lekat seseorang yang sedang duduk di ranjang tersebut, dan cukup membuat terkejut dia melihat bola mata yang tampak hampa walau pun dia akui bahwa matanya cukup indah dengan warna mata tersebut.
"Hah" terdengah helaan nafas yang cukup membuat yang mendengar merasa yang menghela nafas sedikit frustasi.
??? POV
Aku menundukkan kepala ku dengan tangan nya lalu mengusap kasar wajah ku hingga akhirnya terdengar suara lirih yang tak begitu jelas, namun aku yakin jika itu adalah suara dari orang yang berada di hadapan nya ini.
"...ma"
"Apa! Apa yang kau katakan?" tanya ku pada nya
"Nama?" lirih nya
Aku terkejut dan merasa senang bukan main karna aku dapat mendengar suaranya, suara yang membuatku sedikit tenang tapi sayang karna suaranya juga terdengar hampa.
Dengan senyum yang sedikit mengembang aku menjawab pertanyaan nya
"Namaku adalah ....." jawab ku padanya
Author POV
"Namaku adalah ....."
Beberapa tahun kemudian
Seorang gadis tengah duduk dengan posisi yang terbilang cukup nyaman karna dengan dengan pemandangan yang cukup asri bagi yang melihatnya, namun hal itu buyar ketika suara telpon terdengar di indra pendengaran nya.
"Moshi-moshi?" ucap gadis itu
"Moshi-moshi Rea-nee kau ada dimana?" tanya seseorang yang menelponnya
"Dekat danau biasa" jawab gadis dengan nama panggilan Rea itu
"Bisa kesini sekarang aku tak bisa mengurus bocah ini lebih lama! Dia terus ngerengek ingin bertemu dengan mu!" jawab nya dengan suara yang terdengar kesal
"Baiklah aku kesana, tapi kalian dimana?" tanya Rea
"Di xxxx, cepatlah!" jawab nya
"ya" ucap Rea lalu mematikan sambungan telponnya
Rea POV
Hah, dia benar-benar menyebalkan dua bocah itu, tak bisa ya beri aku sedikit waktu bersantai lebih lama.
Ah sudah la lebih baik aku kesana sekarang dari pada dua bocah itu akan membuat ku kerepotan besok nya.
Author POV
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect cold gril (tokyo revengers)
Ficção AdolescenteKarna masa lalu yang kejam seorang anak harus berpisah dengan keluarganya,membuat dirinya seakan hanya sebuah tubuh tanpa jiwa. Namun apa yang terjadi bila tubuh itu kembali berjiwa berkat teman-teman nya yang akan menjadi berandalan di masa depan. ...