The Star Light Shines When He Came (END)

Chapter 146: The killing spree of the last days

Waktu berlalu, puluhan ratus tahun hanya sekejap mata Selama periode ini, semua jenis orang telah muncul, tetapi tidak ada yang pernah menyembunyikan karakter Xie Shi Xie Fei dan istrinya Qiao Wan.

Keduanya bergandengan tangan untuk menciptakan era baru Internet-dunia holografik.

Mereka adalah tolak ukur era ini, dan semua anak muda mencontoh Jie Fei dan terus memajukan serta memajukan perkembangan zaman.

Di saat yang sama, kisah cinta romantis dan bahagia di antara mereka berdua membuat orang semakin merindukan dan iri, bahkan dikompilasi menjadi sebuah buku dan diturunkan.

Tapi ini hanya sisi paling populer dari Xie Fei. Banyak orang di jajaran atas menyadari bahwa dia memiliki sisi jangka pendek dan kejam setelah mengetahui kebenaran di balik kehancuran keluarga He. Mereka yang membenci Jaffe menjadi takut padanya .

Karena ini juga Jie Fei telah hidup seperti ikan di air sejak dia memimpin keluarga Xie. Secara internal, klan Xie mendengarkan kata-katanya, dan secara eksternal, banyak orang yang berkuasa membuatnya terpesona. Reputasi dan kekuatan Xie juga telah didorong ke gema yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kuat karena keberadaannya.

Di tahun-tahun terakhirnya, meskipun Xie Fei menyebarkan kekuatan di tangannya, semua anggota klan Xie masih menghormati dan mengandalkan Xie Fei dan istrinya. Oleh karena itu, semua orang sangat sedih setelah mengetahui bahwa wanita tua Qiao Wan masih ada. dan sakit. Anak-anak cucu ingin menunjukkan kesalehan mereka sebelum tidur, tetapi mereka semua dihalangi oleh Jie Fei, karena dia tahu bahwa waktu mereka hampir habis, dan dia tidak ingin orang melihat penglihatan itu ketika mereka pergi. .

Qiao Wan bersandar lemah di pelukan Jaffe. Dia memiliki kehidupan yang indah dan bahagia. Meskipun dia merasa bahwa hidupnya berjalan sedikit demi sedikit, dia tidak memiliki penyesalan di dalam hatinya.

Dia melihat sekeliling, mengenang sedikit demi sedikit kenangan indah di masa lalu, dan senyum tipis muncul di sudut beberapa bibir pucatnya: "Saya melihat kembali kehidupan ini dan merasa bahwa waktu terbaik dalam hidup saya adalah ketika aku bertemu denganmu. Suatu hari, meskipun aku membodohi diriku di depanmu hari itu, aku tidak menyesalinya. Hanya saja ... jika aku bisa kembali ke masa lalu, kuharap orang pertama yang kusuka apakah kamu ... "

"Bagaimana jika bukan aku, bagaimanapun, orang terakhir yang ingin kau nikahi adalah aku." Xie Fei mengangkat alisnya dan menjabat tangannya dengan cincin di depan matanya.

Qiao Wan meliriknya dengan lucu, lalu menatap cincin unik di jarinya. Ini adalah cincin kawin yang dirancang oleh Sheffield untuk mereka berdua. Sudah bersamanya selama lebih dari tujuh puluh tahun.

Setelah menontonnya beberapa saat, dia perlahan berkata, "Jaffe, jika ada akhirat, apakah aku akan tetap menikah denganmu?"

"Oke." Xie Fei mengangguk sedikit.

Qiao Wan segera tertawa ketika dia mendengar kata-kata itu, menutup matanya dengan puas, dan mendekatkan kepalanya ke lehernya, menggosoknya dengan keterikatan, dan mendesah lembut, "Bagus."

Begitu suara itu jatuh, saat berikutnya, dia merasakan sesuatu terjebak di jarinya.Dia membuka matanya dengan rasa ingin tahu, dan melihat bahwa Jie Fei mengikatkan tali merah tipis ke tangannya, dan benang merah Ujung lainnya diikat ke tangannya.

"Ini ... garis merah?" Qiao Wan menegakkan tubuh dan menoleh untuk melihat Jie Fei dengan heran.

"Tidak buruk." Xie Fei mengangguk.

Pada saat ini, suasana hati Qiao Wan sedikit tak terkatakan. Dia memandang pria di depannya, yang tidak pernah menolak permintaan apa pun darinya, bahkan jika permintaan itu sangat tidak masuk akal, orang yang sangat toleran terhadap temperamen kecilnya yang sombong. , Orang ini yang melindunginya dari angin dan hujan di bawah sayapnya ...