Lisa pov
"Lisa?"
"Eoh y-ya dad"
"Apa kamu tidak mendengarkanku"
"Haish... Aku bosan. Aku sudah memahaminya oke? Jangan panik"
Aku sudah berada di kantor perusahaan ayahku selama berjam-jam sejak pagi tadi. Well ini hari minggu. Aku berpikir akan tidur seharian tapi ayahku menyeretku keperusahaan untuk membahas sesuatu.
"Kamu tidak pernah menanggapi serius apa yang aku bicarakan. Aku berusaha bersabar sejak pagi tadi tapi kamu sepertinya ingin mengujiku" oh tidak dia mulai berbicara dengan nada berwibawanya yang sangat aku takuti
"Aku benar-benar masih mengantuk dadd..."
"Jangan lagi!!" Dia berbicara dengan tegas
"Aku tidak pernah mengajarkanmu menjadi kurang ajar seperti ini lisa. Kamu seharusnya dapat membedakan yang mana situasi serius dan waktu bercanda. Aku tidak main-main kali ini lalisa manoban!!... Aku memperingatkanmu karena ini sangat penting dan kamu perlu berhati-hati melakukan ini. Aku memiliki pekerjaan menumpuk di Eropa yang harus segera selesai besok pagi. Kamu seharusnya mengerti betapa stresnya aku. Aku hanya berharap kamu dapat mengerti situasiku sekarang, Tapi itu tidak... kamu selalu menyepelekan apa yang aku katakan padamu. Dimana rasa hormatmu!!. Aku berada diposisi sulit sekarang karena banyak investor mengirim pesan karena kasusmu. Tapi kamu tidak pernah memikirkan itu. Aku yang harus membersihkan seluruh kekacauan yang kamu buat. DEWASALAAHHH!!..." Dia berteriak. Aku gemetaran sekarang. Aku melupakan bagaimana menakutkannya dia ketika marah. Ketika dia sudah menyebutkan nama lengkapku itu berarti dia sudah mencapai batasnya.
"Aku tidak pernah memaksamu sebelumnya. Aku juga tidak pernah melarangmu melakukan apapun. Kamu bisa melakukan hal bebas semaumu. Tapi ini terlalu banyak lisa. Aku sudah tidak mampu lagi. Kamu bahkan berkelahi setiap hari dan hampir merenggut nyawa seseorang. Kamu tidak memikirkan bagaimana dampak dari perbuatanmu" Dad menghela nafas
"aku hanya memintamu satu hal ini saja. Mengapa begitu sulit untuk kamu lakukan?. Apa yang kurang aku berikan padamu sehingga kamu menjadi seperti ini? Kamu menghilangkan rasa sopan santunmu pada yang lebih tua lisa. Aku ayahmu, bukan orang asing yang kamu serang setiap hari. Aku sakit ketika kamu selalu menyepelekan apa yang aku katakan. Aku merasa tidak dihargai. Apa aku orang tua yang buruk?"
"D-dad m-maafkan aku. Aku tidak bermaksud..."
"Oke cukup. Jika kamu tidak ingin melanjutkannya tinggalkan saja disana. Aku akan menyuruh seseorang untuk mewakiliku nanti. Aku harus segera pergi karena beberapa jam lagi pesawat akan segera berangkat. Maafkan aku Lisa" dad menatapku dengan wajah sedihnya aku dapat merasakan bagaimana kecewanya dia terhadapku. Aku sudah terlalu jauh. Aku menyakiti perasaan ayahku.
Sebenarnya dad menyuruhku menggantikannya untuk makan malam dan menemui rekan kerjanya. Rekan kerjanya meminta pertemuan untuk membahas produk baru yang akan diluncurkan. Dad telah memberitahuku untuk memberi ide-ide yang kiranya bagus untuk produk baru ini. Ini sangat penting dan tidak bisa digantikan dengan waktu lain karena padatnya jadwal. Karena ini cukup mendesak, seluruh rekan kerja sepakat untuk mengadakan pertemuan makan malam disalah satu rumah rekan. Selain agar lebih privasi, juga untuk menjalin silahturahmi yang lebih erat.
Aku sebenarnya ingin menolak karena ini pasti membosankan. Tapi melihat betapa stresnya dad membuatku tersadar. Dia perlu bantuan ku. Dipercayakan tanggungjawab olehnya tidak mudah. Aku jarang sekali diminta menggantikannya untuk pertemuan. Kurasa karena ini pertemuan yang harus dihadiri oleh pemegang atau penerus perusahaan, tidak ada pilihan lain untuk memintaku untuk mewakili manoban groub. Ini adalah produk kerjasama yang pertama. Jadi, perlu benar-benar diperhatikan untuk menarik minat konsumen. Aku perlu menunjukkan kemampuanku kepada dad bahwa aku bisa lebih baik. Aku akan menunjukkan rekomendasiku nanti untuk produk ini. Aku memiliki banyak ide yang mengalir dikepalaku sekarang. Aku perlu mengembangkannya untuk pertemuan malam nanti.
![](https://img.wattpad.com/cover/297787338-288-k185439.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Emerging Love
Novela Juvenil. . . . . Dia hanya masa lalu. Jika jennie meragukan ku hanya karena dia?. Itu tidak adil. Aku punya cinta yang lebih besar untuknya. ______________________________ "Apa ini akan menjadi akhir?" "Tidak. Ingat... Selalu ada alasan dibalik suatu kejad...