Lucia mulai berangsur turun dari ranjang dan duduk di lantai.
"Happy birthday to me,"ucap Lucia untuk dirinya sendiri.
Suaranya pun gemetar saat menahan isak tangis.
Entah diterpa angin apa, sikap Lucia yang dulu keras dan paling orang takuti, kini hilang.
Skip
"Sakit sih, tapi nikmat juga!"ujar Lucia. Entah apa yang sakit dan apa yang nikmat.
Tak lama Lucia berucap derap langkah kaki datang, membuat degup jantung ketar-ketir rasanya.
Salah satu tangan mulai menyodorkan ponsel kearah Lucia yang tengah duduk"ambil ini, dan telpon polisi!"ternyata itu Jeffrey dengan tatapan datarnya.
"Kau ingin keluar dari sini kan? Agar terbebas dari suami mu ini, benar!? Maka ambil ponsel ini, dan buat laporan bahwa aku sudah melakukan pelecehan seksual terhadap istriku sendiri!"lanjut Jeffrey seraya melempar ponsel ke atas ranjang karena tidak direspon oleh Lucia.
"NO!!"ucap Lucia singkat dan tegas.
"Apa maksud mu No?"tanya Jeffrey tampak kebingungan.
"Ku bilang tidak ya tidak!"ucap Lucia kembali, dengan binar mata meyakinkan sang suami.
"Apa aku salah kamar atau salah istri,"ujar Jeffrey nampak kebingungan dengan tingkah laku Lucia yang tiba-tiba berubah.
Ya, sikap Lucia memang berubah setelah merasakan kenikmatan 22 cm milik lelaki yang kini ada didepannya.
"Aku mau susu kental itu lagi..."Lucia menatap dengan puppy eyesnya.
Sikap aneh Lucia belum berhenti sampai di situ, ia mulai beranjak dari lantai hingga akhirnya Jeffrey merasakan terpaan nafas yang kini tepat di lehernya.
Lucia mulai menjelajahi ceruk leher Jeffrey yang tengah berdiri, hingga Lucia merasakan aroma khas dari Jeffrey.
"Lucia! Jangan ini masih pagi, ko sekarang kamu yang beringas!"elak Jeffrey seraya menjauhkan Lucia.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
14 𝐹𝐸𝐵𝑅𝑈𝐴𝑅𝑌
Romance𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑎𝑗𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑛𝑖𝑘𝑚𝑎𝑡𝑖𝑛, 𝑎𝑝𝑎𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟, 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔, 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑟𝑎𝑡! 𝑀𝑢𝑛𝑐𝑟𝑎𝑡 𝑔𝑎𝑘 𝑡𝑢𝒉 𝑠𝑖 𝑖𝑚𝑢𝑡: ̗̀➛𝐿𝑈𝐶𝐼𝐴