Happy reading.
Kau itu dinginnya ngalahin Kutub Utara!! tapi anehnya aku betah:)
"Kanaya"
***
Online? Apa-apa serba online!! Walau orang bilang zaman online itu seraba mudah. lah? Apa kabar sama hati yang tenggelam pada cinta online.
Anak bangsa tidak kehilangan akal untuk bisa berkarya. Terciptanya teknologi dan dengan adanya Global Virtual Community memudahkan orang-orang yang ingin berkarya tetapi tidak memiliki biaya. Pembelajaran secara online salah satunya yaitu literasi kepenulisan.
"Nay, kita daftar seminar, yok? Seru loh banyak sertifikatnya," ajakan setan yang terkutuk — Dika namanya. Dika adalah salah satu teman Naya di dunia perkuliahan. Ya, walaupun mereka berbeda jurusan.
"Niat Lo aja salah. Masa ia daftar seminar cuma buat sertifikat doang. Eleh!" Ujar Naya sembari memutar mata malas.
"Serah gue lah. Kalo lo gak mau yaudah gak usah!!" lah? Sepertinya Dika lagi PMS, nih. Dia yang ngegas malah nyalahin orang lain.
"Ck ... temen gue kek setan bener!! Ia, ia, yok lah. Ajarin gimana cara daftar nya!" Kalian perlu tau ya. Naya itu sebenernya gak bisa nolak loh. Naya juga bucin akut.
Jadi, sebenernya Naya sama Dika, tuh, udah dekat dari awal kuliah pas zamannya PBAK atau kepanjangan dari Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan. Tepatnya dua hari setelah PBAK berlangsung. Karena mereka itu angkatan corona terpaksa mereka kuliah secara online. Jadi PBAK nya juga dilaksanakan secara online. Tapi, tidak mengurangi semangat seluruh mahasiswa, kok.
Seriing berjalannya waktu, ternyata mereka sering chattingan setiap hari. berbagi apa aja yang selalu meraka lalui dan cerita-cerita rendom lainnya. nyaman? Tentu. Rasa nyaman itu berubah menjadi sahabat. Sehingga, salah satu di antara meraka ada yang jatuh hati. Rasa nyaman memang tidak pernah bisa mengalahkan apa pun!
"Nay? Gue tadi malam keluar sama teman-teman gue. Nah, dan Lo tau gak?" tanya Dika kepada Naya.
"Enggak. Ada apa?" Sahut Naya penasaran.
"Gue ketemu cewek itu lagi, Mau aduh, mana makin cantik lagi." terang Dika dengan wajah yang senang sekali. Entah senang karena bertemu mantan gebetan atau senang karena bisa bikin Naya cemburu.
"Oh. Trus di samperin gak?" Alah sok-sokan nanya segala padahal mah didalam hati lagi di sayat-sayat cemburu.
"Nggak lah! Ngapain coba? Dia udah lupa kali sama gue," diakhiri dengan senyum getir.
"Lemah banget sih lo! Gitu aja gak berani, situ cowok? Kalo suka yang bilang! Kalo kangen ya ungkepin jangan tunggu pergi dulu baru sadar."
Hati boleh sakit, tapi jangan lemah — salah satu prinsip Naya. Dia sebenarnya sakit mendengar cerita cowok itu. Tapi, ya, mau gimana lagi? Dia dan Dika hanya sebatas teman. " Dah ahh gw duluaan ya," pamitnya.
Duluaan katanya? Duluaan kemana? Padahal dia masih online. Jadi, duluaan yang Naya maksud itu mencari hiburan untuk mengembalikan suasana hatinya. Wattpad. Ya, dengan membaca wattpad mukin akan sedikit mengibur dia. Naya sendiri lebih menyukai membaca menggunakan aplikasi dibandingkan dengan bukunya langsung. Karena, menurut dia membaca novel dari bukunya langsung itu sangat membosankan. Ada yang sama seperti Naya?
"Lah gue lupa! Tadi, kan, mau daftar seminar online itu! Bentar, apa aja, sih, persyaratan nya? Mumpung seminar online and yang penting gratis. Ye, kan?" Tanya Naya pada dirinya sendiri. Kalo gratis apa sih yang enggak?

KAMU SEDANG MEMBACA
A Promise That Never Came
Подростковая литератураBagaimana jadinya jika kalian bertemu dengan seseorang yang sangat menyebalkan, jutek, dingin, tapi sayangnya dia ngangenin? Ini bukan dipertemukan karena keduanya saling bertengkar atau memiliki masalah masing-masing. Ini adalah pertemuan yang dil...