1. Daddy & Mommy

146 16 2
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



.
.
.
.
.
.
.

Gahyeon's Side

Hidup di dunia itu tidak sempurna. Kita tidak bisa memiliki semuanya. Kita juga tidak bisa memilih kita ingin dilahirkan oleh orangtua yang seperti apa bukan? 

Andai jika bisa memilih, aku mungkin tetap ingin dilahirkan oleh orangtuaku ini. Aku hanya berharap perilaku mereka berdua berubah menjadi lebih baik namun sudah 14 tahun aku bersama kedua orangtuaku. Tidak ada yang berubah. Sama saja keadaannya

Seperti ini

.
"Darimana saja?"tanya siyeon dingin saat mendengar pintu terbuka.

Orang itu pun melepaskan heelsnya lalu berjalan ke kamar melewati pria itu. Seolah-olah siyeon bagaikan makhluk tak kasat mata.

Pria bermata tajam serigala itu pun mematikan tv yang ia tonton lalu menghampiri orang itu dan segera menarik tangannya. Menghadap kearahnya.

"Kau dengar apa yang aku ucapkan tadi huh? Darimana saja sua?"tanyanya menggertakan giginya. Jujur, siyeon tidak bisa untuk lebih sabar lagi. Amarahnya akan keluar.

Sua hanya menatap datar kepada siyeon. Dirinya juga lelah, seharian diluar sana membuat energinya terkuras. Oh ayolah dia tidak ingin berdebat dengan pria yang telah berstatus sebagai suaminya ini.

"Lepaskan tanganku. Aku ingin tidur"ucap sua tenang. Yang membuat siyeon semakin memucak. Amarahnya tidak bisa dia tahan.

"Seharian darimana saja? Hari ini adalah penerimaan raport gahyeon di sekolah. Ibu macam apa yang tega membiarkan anaknya mengambil raportnya sendiri?"tanya siyeon, cengkraman dilengan sua semakin kencang membuat perempuan itu merintih kesakitan.

"Aww sakiitt akkhh" sua berusaha melepaskan tangannya dari siyeon namun pria itu malah semakin mencengkram lengannya.

"JAWAB SUA!"teriak siyeon. 

Sua menutup kedua matanya. Dia sangat ketakutan. Hal ini yang membuat dirinya membenci siyeon. Kasar, pemarah bahkan tidak perduli jika lawan bicara perempuan atau laki-laki, dia akan tetap teguh pada pendiriannya.

"Lepas!!"

"Aku tidak akan melepaskan. Sebelum kau jawab dulu pertanyaanku"ucap siyeon berusaha tenang. Dia menatap sang istri yang menunduk.

Sua pun memberanikan diri untuk menatap kedua mata suaminya.

"Memangnya kenapa kalau aku pergi keluar sampai larut malam huh? Gahyeon sudah besar dan sebaiknya memang harus mandiri untuk mengambil raportnya sendiri"jelas sua. Membuat siyeon yang tenang menjadi tersulut emosi lagi.

"Meskipun sudah besar. Tak sepantasnya kau melantarkan gahyeon. Dia butuh sosok ibu yang perduli padanya"ucapnya sedikit berteriak

"Lantas apa bedanya kau dengan diriku huh? Seharian kerja hingga lembur dan tak sedikitpun meluangkan waktu untuk gahyeon!" Sua pun tak mau kalah. Dirinya tidak mau disalahkan juga.

"Aku sebagai kepala rumah tangga sudah seharusnya bekerja menafkahi kalian berdua. Memenuhi kebutuhan kalian. Jadi wajar saja aku jarang dirumah untuk bekerja demi gahyeon dan juga kamu"jelas siyeon panjang lebar. Sua pun tertawa kecil.

"Jadi menurutmu wanita tidak boleh pergi keluar begitu? Bersenang senang. Mencari hiburan. Hanya boleh didalam rumah, mengurus dapur begitu? Jadi aku itu istrimu atau pembantumu lee siyeon?"tanyanya. Sua tersenyum meledek.

Siyeon mengernyitkan kedua alisnya. Kedua matanya seolah olah memunculkan bola api.

"Kenapa kau pintar sekali mencari alasan? Apa sesulit itu mengaku salah sua? Tinggal bilang kau salah lalu minta maaf. Selesai"

Sua mengepalkan kedua tangannya. Dia ikut tersulut emosi.

"Minta maaf? Aku tidak serendah itu lee siyeon! Jangan semudahnya karena aku wanita dan kau menganggap aku lemah. BIG NO"

"Memangnya aku tidak tau? Kau pergi keluar seharian. Menghabiskan uang untuk berhura-hura. Shopping bersama temanmu bahkan minum di club. Dan aku mencium bau alkohol meruak dibajumu. Bahkan tanpa sepengetahuanku, kau menari didepan pria hidung belang demi mendapatkan uang yang berlimpah kan?"







.
.

PLAAKK







.
.

Hati sua hancur mendengar tutur kata sang suami. Siyeon telah menyakiti hati sua. Hingga tak sadar, airmatanya menetes. Membasahi kedua pipi ranumnya.

"Lancang sekali kau berkata seperti itu kepadaku lee siyeon. Meskipun aku sering ke club tapi aku tidak pernah bermain dengan pria di club hanya untuk mendapatkan uang. AKU BUKAN JAL*NG! AKU TIDAK SERENDAH ITU LEE SIYEON!!!"

Sua masuk kedalam kamar mereka lalu membanting pintunya dengan keras. Siyeon hanya diam mematung. 

.
.
Tanpa mereka sadari, seseorang telah melihat pertengkaran mereka berdua. Dia berlari kecil ke kamarnya lalu memeluk taddy bear kesayangannya.

"Bear. Daddy Mommy bertengkar lagi hiks"ucap gadis kecil itu dengan lirih kepada taddy bear nya. Dia menangis terdiam didalam selimutnya lalu tertidur dengan pipi yang sembab.

________

Hi kawaann.... Jangan lupa untuk vote cerita ini ya^^ Terimakasih telah membacanya, ditunggu next chapternya okeyy??

#suayeon #sua #siyeon #dreamcatcher

Cr.erinkim99

BROKEN HOME (Suayeon feat Gahyeon)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang