H

24 5 0
                                    

Hingar bingar ibu kota. Jalanan yang padat dan penuh polusi sudah seperti makanan sehari-harinya. Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, artinya sebentar lagi rapat akan di mulai. Sedangkan dirinya masih terjebak di padatnya lalu lintas. Mencoba memikirkan solusi yang tepat, agar rapat tetap terlaksana meski dirinya datang terlambat.

Suara dering ponselnya mengalihkan sejenak dari acara berpikir. Meraih benda persi empat yang terus berbunyi nyaring dan bergetar terus menerus. Tertera nama sang adik disana. Untuk apa adiknya menelfon di saat jam sekolah sedang berlangsung, tanpa berlama-lama ia geser ke atas tombol hijau itu.

Halo, dengan kakaknya hakyeon

Benar dengan saya sendiri. Ada apa ya pak?

Adik pak mingyu berbuat masalah pagi ini, apakah bapak bisa ke sini untuk membicarakan hal ini?

'apaan sih pak, orang bukan saya' 

Terdengar suara hakyeon samar-samar. Menghela napas pelan. Sepertinya Mingyu memang harus meminta temannya untuk menggantikan dirinnya dalam rapat.

Baik pak, saya akan kesana sekarang. Terimakasih untuk informasinya. Saya tutup telfonnya.

Pip

Setelah sambungan terputus, dia mencari kontak temannya. Siapa kira-kira yang cocok untuk rapat kali ini. sepertinya Eun woo bukan pilihan yang buruk. Cepat-cepat dia menelpon temannya.

Ya siapa?

Mingyu, kalo mau bercanda nanti saja eunu. Aku ingin meminta tolong padamu

Maaf, gyu. Jadi apa yang bisa ku bantu?

Tolong gantikan aku dalam rapat kali ini. Jarak rumahmu ke kantor juga yang paling dekat. Aku tidak bisa hadir karena terjebak macet dan ada urusan

Okay, tapi urusan apa yang kamu maksud sampai merelakan rapat penting seperti ini?

Hakyeon, tadi gurunya menelponku dan meminta aku untuk kesana. Maaf merepotkan, tapi terimakasih

Santai saja, ya udah mau siap-siap ke kantor dulu. Ku tutup

Memutar arah melajukan menuju sekolah hakyeon. Jalanan lebih lancar sekarang. Jadi dirinya hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit. Mencari ruangan sang guru, mengetuk pintu hingga terdengar suara yang menyuruhnya masuk.

"Silahkan duduk pak." Kata guru itu mempersilahkan Mingyu.

"Langsung ke intinya saja ya pak. Adik bapak melakukan tindakan kekerasan pada salah satu siswa. Hingga siswa itu pingsan dan sekarang masih berada di ruang UKS." Ucap guru itu menerangkan apa yang terjadi.

Mingyu yang mendengar itu langsung menatap Hakyeon. Apa yang telah diperbuat oleh adiknya? Sedangkan, Hakyeon yang ditatap hanya dapat menundukkan kepalanya.

"Memang apa yang telah dilakukan adik saya terhadap siswa tersebut pak?" Mingyu kembali menatap guru itu sembari bertanya.

"Hakyeon meminta anak itu untuk lari keliling lapangan dan tidak boleh berhenti sebelum ada perintah untuk berhenti." Guru menjelaskan apa yang terjadi.

"Ck... Sudah ku bilang, itu bukan salahku. Dia saja yang terlalu lemah. Lagian ya pak, dia yang mencari masalah dengan menabrakku dan mengotori seragamku dengan jus lemon." Hakyeon mencoba untuk membela diri sendiri.

Mingyu memijat pelipisnya. Bagaimana dia bisa lupa jika adiknya memiliki temperamen yang sulit dikendalikan. Lain kali Mingyu harus mengajarinya mengontrol emosi.

"Baik pak. Lalu siapa anak berada di UKS itu? Dan apa hukuman yang adik saya terima?" Mingyu kembali bertanya.

"Hakyeon akan di skors 1 hari. Anak yang berada di UKS bernama Haechan. Jika ingin melihatnya, mari saya antar." Guru itu tersenyum di akhir kalimatnya.

"Terimakasih pak. Dan maaf atas perlakuan adik saya." Mereka berdiri menuju ke ruang UKS. Sementara Hakyeon hanya mendengarkan tidak ingin mengomentari.

Tiba di depan pintu UKS mereka berhenti. Guru itu meminta maaf karena tidak dapat mengantarkan sampai di dalam ruangan. Setelah guru itu pergi, Mingyu yang pertama memasuki ruangan UKS. Sang adik mengekor dibelakang.






TBC

Hello semua, kayaknya aku bakal mulai nulis lagi. Tapi, nggak sesering dulu. Aku bakalan up 1 Minggu sekali.
Kalau ada waktu luang mungkin bisa double update.

Doain aja semoga imajinasiku lancar. Stay healthy and be happy all

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang