Eternity=Time with no end; forever; endless.
Tanggal berapa kalian baca ini?
Sebelum membaca, silahkan follow akun wattpad dan igku yaa
@prichan_5
Selamat membaca!
•Eternity•
"Nggak bisa, Na. Kamu tau kan kalo aku punya tanggung jawab sebagai ketua?"
Anna memutar bola matanya kesal, "Kamu udah janji ya, hari ini kita jalan. Nggak ada batal-batalan lagi!"
"Terserah kamu lah, aku heran sama pemikiran kamu." Gerald, si tampan bertubuh tinggi itu berlalu meninggalkan Anna. Gerald adalah pacar sekaligus ketua OSIS, Anna tidak tahu harus bersyukur atau tidak berpacaran dengan Gerald yang di idam-idamkan kaum hawa di sekolahnya itu, di sisi lain ia merasa bangga karena dari sekian banyaknya cewek yang mendekati Gerald, dirinya lah yang menjadi pemenangnya.
Tapi, kesenangannya hanya sepuluh persen, sembilan puluh persennya adalah kekesalan. Gerald tidak pernah ada waktu untuknya, hubungannya dengan Gerald hambar.
Gerald selalu memprioritaskan organisasinya itu lebih dari apapun. Pernah waktu itu Gerald meninggalkannya hanya untuk menghadiri rapat dadakan!
Oh bukan hanya itu, menjadi pacar Gerald kadang membuat mental Anna sedikit lemah. Banyak orang yang menghakiminya, menilainya, mencelanya, dan lain-lain, mereka selalu menganggap Anna adalah cewek tidak tahu diri dan tidak pantas mendapatkan cowok setampan dan sepintar Gerald.
Anna terkadang heran, letak ketidak tahuan dirinya itu dimana? Cewek itu merasa dia tidak pernah membuat masalah sehingga julukan 'tidak tahu diri' itu harus tersemat padanya.
Pluk!
Sebuah kertas mendarat tepat di kepalanya, Anna yang sedang melamun pun langsung menoleh, matanya memicing ketika melihat seorang pria dengan senyuman menyebalkan itu menatapnya.
"NAJENDRA!" teriak Anna.
"Hi, Annabelek!" Balas cowok itu.
Anna menghela nafasnya, berusaha meredam emosi karena Najendra mengubah nama indahnya, dari Annabella menjadi Annabelek.
"Sialan lo!" Anna mengacungkan jari tengahnya.
Najendra tersenyum, lalu satu tangan yang tadi ia sembunyikan di belakang tubuhnya terangkat, memegang tas berwarna pink milik Anna.
"Tas lo ada di gue!"
Anna menggeram, dengan kesal Anna mendekati Najendra berusaha menggapai tasnya, namun kerana tubuh Najendra yang tinggi Anna tidak bisa.
Anna berusaha melompat, namun tetap saja tasnya itu tidak bisa ia gapai.
Bukan, bukan Anna yang terlalu pendek. Melainkan Najendra yang terlalu tinggi, lelaki yang merupakan atlet sepak bola itu memiliki tinggi 185 cm, sedangkan Anna memiliki tinggi 161 cm, di antara teman ceweknya yang lain Anna tergolong tinggi namun ketika ia berhadapan dengan Najendra ia nampak seperti kurcaci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternity
Teen Fiction"Anna, foto telanjang lo nyebar ke seluruh grup angkatan." Saat itu juga, hidup Anna hancur.