A love coming from greeting (1)

47 0 0
                                    

Cerita ini adalah cerita yang pertama kali saya buat.. tidak terlalu bagus, mungkin juga 'membosankan'..

Terimaksih sebelumnya sudah mau membaca tulisan saya yang membosankan ini.. :)

                                                  A LOVE COMING FROM GREETING

    Suasana yang hingar bingar membuat Rena memejamkan matanya sejenak, dia tidak suka dengan suasana ramai dan menyesakkan seperti ini. Dia jadi teringat akan suasana kamarnya, yang begitu tenang dan damai, tempat paling nyaman diantara tempat-tempat lainnya yang pernah dia kunjungi.

       Tapi bagaimana lagi, disini lah dia berada. Di tengah pesta tahunan yang selalu di adakan oleh yayasan asramahnya, tentu saja yang berada disini bukan hanya berasal dari asramah Rena, tapi asramah lain yang berada dalam naungan yayasan itu pun ikut hadir di sini, di gedung yang amat sangat besar ini.

     Rena tiba-tiba mengernyitkan matanya, ada seorang gadis yang sepertinya dia kenal, gadis itu bertubuh sedikit lebih tinggi dari Rena, kulitnya putih tapi tidak seputih kulit Rena dan senyum khasnya itu tidak akan pernah Rena lupakan sampai kapan pun. Gadis yang berparas hampir sempurna itu memang terlihat cantik, tidak, bahkan sangat cantik.

    Rena tersenyum miris saat ekor matanya tersapu kearah gadis itu, melontarkan sumpah serapah tentang kebodohannya datang ke pesta yang membosankan ini dan kesialannya bertambah saat bertemu dengan gadis itu.

“Hei, Rena.” 

    Sapa Dara kepada Rena, dilengkapi senyumnya yang menambahkan arti kata kesempurnaan pada penampilannya malam ini. Namun Rena hanya memandangnya sekilas lalu setelah itu dia berlalu pergi dari hadapan Dara, dan tentu saja mengabaikan sapaan Dara kepadanya.

“Sendirian?”

    Rena menoleh ke arah sumber suara yang baru saja didengarnya, dan ternyata suara itu berasal dari seorang laki-laki yang berdiri tidak jauh darinya. Laki-laki itu memperhatikan penampilan Rena sejenak, merasa tertarik dengan gadis yang ada di hadapannya itu. Ia ulurkan tangan kanannya kearah Rena, lalu tersenyum sebelum Rena menjabat tangannya didetik berikutnya.

“Rezhar, Rezhar Pratama.”

“Renata Fransellia.”

“Nama yang cantik.” Puji Rezhar kepada Rena, tetapi Rena hanya memasang wajah yang datar dan kemudian tersenyum sinis mendegar pujian itu.

“Kamu pikir, Kamu bisa menggoda ku ya? Sayangnya aku engga seperti wanita-wanita kebanyakan yang ada di tempat ini.” Rezhar mengerutkan dahinya tidak megerti. “Maaf, Jika ucapanmu tadi adalah sebuah rayuan, aku rasa saat ini kamu tidak berhasil merayu ku dengan rayuan mu itu.”

   Rena meletakan gelas yang setengah kosong miliknya dengan gelas-gelas kosong lainnya ke atas sebuah meja kecil yang terletak di ujung ruangan, dia melirik sekilas ke arah Rezhar lalu berjalan pergi meninggalkan pria itu.

“Rena.” Suara Rezhar terdengar rendah namun penuh penekanan.

Rena berbalik kearahnya lagi, menatap bingung ke arah Rezhar yang saat ini terlihat kesal, atau bisa dibilang laki-laki itu sedang menahan rasa marah kepadanya.

“Hmm..?”

“Senang bisa bertemu kamu lagi.”

                                                                        ***

“Siapa dia sebenarnya?”

    Kalimat itu diucapkan dengan nada yang begitu frustasi, tapi tetap dengan wajah yang datar khas dari seorang gadis bernama Renata Fransellia. Sesekali dia menggit bibir bawahnya dan kedua matanya yang hitam itu berputar kesal karena dia tak kunjung mendapatkan jawaban atas hal-hal yang membuatnya penasaran sejak 2 hari lalu, dan tentu saja itu hal yang paling membuatnya kesal. Bagaimana bisa ada suatu hal yang dia lupakan dan bisa membuatnya penasaran sampai dia berencana ingin membenturkan kepalanya itu pada sisi ranjang tempat tidurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A love coming from greeting (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang