Sebelumnya aku mau minta maaf udah ngecewain readers. Gomen baru bisa update, soalnya masih sibuk sama tugas. Setelah chapter ini aku bakal sering update, kok ^^
Sakura POV
Aku memakai jepit pemberian Sasuke-kun. Rasanya aku ingin memamerkan kepada semua gadis di festival ini bahwa seorang Uchiha yang terkenal cuek pada perempuan memberiku sebuah jepit rambut yang sangat indah.
Segerombolan gadis mengahmpiri Sasuke-kun. Dengan genitnya mereka menyapa Sasuke-kun dan memberikannya kado, maksudku banyak sekali kado.
Dan...
Sasuke-kun menerimanya! Sasuke-kun, dimana dirimu yang biasanya cuek dengan perempuan? Aku cemburu, sangat cemburu.
"Sasuke-kun..." panggilku.
"Sakura, kau mau permen kapas?" Tawar Sasuke-kun.
Hah?! Sasuke-kun menawariku permen kapas? Apa ini mimpi?!
"I.. iya!" Aku mengangguk senang.
Aku benar-benar tidak percaya. Seorang Uchiha yang dulunya benar-benar cuek, pembenci perempuan, yang dulu pernah menolak pernyataan cintaku membelikanku jepit rambut dan permen kapas?! Kurasa ia sudah sedikit berubah. Tapi tetap dengan sifat dinginnya.
"Makasih,"aku menerima permen kapas dari tangannya. Aku memperhatikannya. Mata onyx itu benar-benar membuatku jatuh cinta. Kami-sama, aku benar-benar bersyukur. "Sasuke-kun" panggilku.
Sasuke-kun menoleh padaku.
"Ikutlah denganku sebentar" aku menarik lengannya. Aku menundukkan kepalaku, tak kuasa melihat wajah tampan itu.
Kami berjalan melewati kerumunan orang yang sedang menikmati bon-odori. Aku menariknya ke tempat sepi yang sangat strategis untuk menonton kembang api, bukit Konoha.
Aku duduk di ayunan. Sasuke-kun berdiri di sampingku sambil menyenderkan tubuhnya di tiang ayunan. Kami masih berdiam diri, fokus menghabiskan perman kapas masing-masing.
"Sasuke-kun" panggilku serius.
Sasuke-kun menatapku. Mata kami beradu. Onyx dan emerald bertemu.
"A... aku menyukaimu!" Aku benar-benar tidak berani untuk menatap mata onyxnya.
Sasuke menatapku dengan tanpa ekspresi.
Apakah ini artinya ia menolakku? Seperti dulu saat ia juga menolak pengakuan cintaku? Tapi, pria berambut duckbutt ini sudah berubah, bukan? Ia sangat baik kepadaku, tak seperti yang dulu.
"Sakura..." Saske menatapku dalam.Aku masih belum berani menatap matanya. "Maaf ya" lanjutnya.
Dia berkata maaf? Apakah ini nyata? Ia berkata maaf? Aku ditolak? Apakah aku terlalu berharap?
Semua ini sudah kurencanakan. Sudah bisa kutebak pasti Sasuke akan menerimaku. Tapi..., aku ditolak? Apakah aku terlalu banyak berharap? Apa harapanku terlalu tinggi? Selama ini dia baik padaku apa hanya karena teman? Tidak lebih?
Ah, seharusnya aku menyadarinya sejak lama. Aku bukan siapa-siapa baginya. Aku hanya nyamuk pengganggu yang selalu mengikutinya tanpa memikirkan perasaannya. Aku sudah berkali-kali ditolak. Haha, itu sudah membuktikan rupanya bahwa aku bukan siapa-siapamu. Bahkan kau tidak menganggapku setitik pun.
Air mataku menetes.
Langit menjadi terang, bercahaya dengan indahnya. Kembang api sudah ditembakkan. Aku tetap menangis meskipun orang-orang diluar sana sedang berbahagia. Aku berlari pulang meninggalkan Sasuke-kun sendirian. Aku tak peduli apa pun.
Aku mendengar Sasuke-kun memanggilku.
Sudahlah. Aku tak peduli lagiSakura POV END
Sasuke POV
Apa?Apa yang sudah kukatakan?
Aku telah menyakiti hati gadis itu.
Hati yang rapuh yang sangat mungkin untuk mudah retak.
Maaf. Aku tidak bermaksud menolakmu.
Kata maaf,
Aku bermaksud meminta maaf atas semua yang telah terjadi.Semua kesalahanku di masa lalu.
Kecuekanku yang selalu menyakitimu.
Aku masih belum sadar apa arti cinta.
Tapi saat ini aku sudah menyadarinya....
AKU JATUH CINTA PADAMU.Sasuke POV END
Jangan lupa follow +vomment. Arigato minna-san ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Dumb
FanfictionSasuke menembak Sakura, ia menolak. Padahal Sakura menyukai Sasuke. Apa yang terjadi pada Sakura?