Please Come Back To Me ☀️

196 15 4
                                    

Tidak terasa sudah 3 bulan lebih sejak Tn. Traipipattanapong dan istrinya ke Amerika.

"Gulf, drake. Nanti kalian ikut ya jemput daddy dan mommy kalian ke bandara."
Ucap Mew di meja makan.

"Oke, phi. Phi Top apa kau juga ikut?"

"Heeh ,sejak kapan Toptap menjadi bagian keluarga ini?"

"Sebentar lagi phi, aku akan segera menamatkan kuliah ku untuk bisa datang ke rumah pacar ku ini."
Gerak reflek Drake baru saja menyelamatkan kepalanya dari amukan tangan Toptap.

"Nong mu sangat bersemangat Top,"

"Gulf, gimana? Ikutkan?"
Kini pertanyaan itu Mew specialkan untuk Gulf yang hanya diam dari tadi.

"Hu'umm."

🌤️

"Anak mommy tumben banget jemput, lagi ada maunya ya?"
Ledek Ny. Traipipattanapong melihat anak-anaknya yang belum pernah melakukan hal seperti ini.

"Apa kau yang menyuruh mereka Mew?"

"Heheh. Iya Om, sepertinya mereka sesekali harus di tunjukkan bagaimana cara menyenangkan orang tua."

"Mew, kau tau saja apa yang tidak bisa mereka lakukan."
Drake dan Gulf yang mendengar itu memandang buruk ke arah Mew.

"Ayo om, kita langsung ke rumah saja. Om dan tante pasti lelah setelah perjalanan jauh."

"Kau benar Mew. Gulf dan Drake, kalian sama Mommy ya. Ada urusan pekerjaan mendesak yang perlu daddy bicarakan dengan Mew."

Dalam perjalanan kembali ke rumah.

"Soal perusahaan gimana Mew?"
Tanya Tn. Traipipattanapong membuka percakapan.

"Semuanya aman kok om, tidak ada kendala yang berarti sejak om meninggalkan perusahaan."

"Kerja bagus Mew, tidak salah om menitipkan perusahaan om pada mu."

"Terimakasih om, semua karna Top juga banyak membantu."

"Oiya Top, bagaimana kabar Tn. Kuariyakul? Sudah lama juga om tidak bertemu dengannya."
Pertanyaan Tn. Traipipattanapong sontak membuat Toptap yang sedang mengendarai mobil terheran.
Bagaimana bisa Tn. Traipipattanapong mengenal ayahnya.

"A-ayah saya baik pak. Bagaimana bisa bapak kenal dengan ayah saya."
Jawab Toptap sedikit canggung.

"Jelas om mengenal ayah mu, dia selalu mengeluh karena anak bungsunya lebih memilih jadi asisten orang lain, dan membiarkan ayahnya mengurus bisnisnya sendiri."

FYI
Toptap adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara.
Meski sudah berkali-kali ayahnya meminta Toptap untuk memegang jabatan CEO di perusahaan pusat, tapi ia selalu berkata masih banyak yang harus dia pelajari.
Sedangkan kakaknya yang seorang dokter, sudah mengambil tanggung jawab untuk mengurus beberapa rumah sakit milik keluarga mereka.
Toptap mengenal Mew sejak berkuliah di Singapura. Hingga akhirnya Toptap memilih menetap di sana, dan bekerja sebagai asisten Mew.
Satu-satunya alasan Toptap pada ayahnya adalah, ia belum siap memegang jabatan tertinggi itu.
Meskipun Mew sudah sering menasehati, tapi Toptap tetap pada pendiriannya.

"Ayah saya saja yang tidak sabaran, pak."

"Top, kamu tidak perlu memanggil om bapak. Sama seperti Mew, kamu sudah om anggap seperti anak om sendiri."

"B-baik om."

"Oiya Mew, bagaimana soal Gulf."
Tanya Tn. Traipipattanapong sudah tidak sabar untuk memulai rencana mereka.

This Summer (🔞End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang