Prolog
Jin, Winter 205 TC….
“Atas kesalahannya yang berat, membunuh saudaranya sendiri, Pangeran Ren, maka Pangeran Xiong dijatuhi hukuman mati. Namun karena Kaisar sedang berbaik hati, maka hukuman Pangeran Xiong diperingan. Ia akan dibuang ke penjara bawah tanah di Louhan untuk selama-lamanya.”
Seorang pemuda dengan alis tebal dan galak bagaikan harimau, dirantai dan dikerangkeng dalam kereta jeruji yang membawanya pergi ke penjara yang letaknya cukup jauh dari ibukota dan terpencil.
Dinginnya salju mengiringi perjalanan sejauh 100 kilometer itu. Para prajurit menggunakan pakaian dingin yang tebal untuk menghadapi badai salju. Pangeran Xiong, seperti para tahanan lainnya, hanya memakai selembar pakaian putih tipis dengan rambut panjang berantakan. Dinginnya badai salju yang menusuk tidak dirasakannya, karena hatinya pun tak kalah dingin.
“Aku mencintaimu, XueLi. Aku akan memberikan apapun untukmu.”
XueLi tersenyum senang. “Kalau begitu aku minta bulan.”
Beberapa hari kemudian, Pangeran Xiong memberikannya patung terbuat dari emas berbentuk bulan dan digantungkannya sebagai hiasan kamar XueLi.
“Indah sekali…. Pasti sangat mahal.”
“Ayahku tidak mengijinkan aku untuk menggunakan emas sungguhan. Maka aku mencairkan pedang emasku untuk membuat patung ini.” Kata pangeran Xiong dengan senang.
“Pedang itu bukannya hadiah dari ayahmu saat ulangtahunmu kemarin?” tanya XueLi dengan panik.
Pangeran Xiong tertawa. “Sudah kukatakan padamu. Aku akan melakukan apapun untukmu.”
XueLi merasa bersalah sekaligus bahagia. “Kau manis sekali .. terima kasih banyak.”
Saat kenangan tersebut kembali menghantui Pangeran Xiong, ia hanya bisa mendengus dengan muak. Bibirnya mulai membiru karena udara dingin.
Sun XueLi adalah putri perdana mentri Sun ZhaoZhan. Ia gadis paling cantik yang pernah dilihat Pangeran Xiong. Kecantikan dan kecerdasannya membuat Pangeran Xiong jatuh hati. Ia pun mulai mendekati XueLi.
XueLi pun tidak menolak saat sang pangeran berusaha menyatakan cintanya. Bangsawan-bangsawan lain yang mendekatinya langsung mundur teratur karena XueLi tidak memperdulikan mereka lagi.
Namun, akhirnya Kaisar pun mengumumkan bahwa Pangeran Ren lah yang akan menjadi putra mahkota. Mengabaikan kenyataan bahwa Pangeran Xiong adalah putra sulungnya dari permaisuri. Pangeran Xiong tidak ambil pusing. Ia tidak perduli bahwa alasan ayahnya enggan menjadikannya putra mahkota adalah karena ia terlalu menyerahkan segalanya kepada XueLi.
“Menjadikan Xiong sebagai putra mahkota, sama saja dengan menjadikan XueLi sebagai penggantiku.” Kata raja.
“Tapi, Ren memiliki masalah serius dengan kesehatannya. Xiong memiliki segalanya, kekuatan, kecerdasan, dan ia sejak kecil sudah dipersiapkan menjadi pengganti Yang Mulia.”
“Tapi sekalipun Ren sakit-sakitan, ia sanggup mempertahankan egonya. Ia bukan budak wanita seperti Xiong.” Kata raja lagi.
“Tapi kurasa anda mengambil langkah tepat, yang mulia.” Kata penasihatnya. “Menurut laporan dan gossip yang beredar di kalangan dayang istana, sejak permaisuri meninggal dunia, para selir anda tidak terlalu senang akan keberadaan Pangeran Xiong.”
Kaisar mengeluh. “Aku tahu…”
Penasihat tertegun. “Jangan-jangan, maksud anda menjadikan pangeran Ren sebagai putra mahkota…”
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend of Yu-Guo (draft)
FantasyDahulu kala, bangsa Latin melintasi pegunungan Casdans yang berbahaya dan misterius dan sampai di sebuah negeri yang begitu eksotik dan indah dimana kebudayaannya sangat berbeda dari kebudayaan asal mereka. Negri itu kini terpecah menjadi dua negara...