Oek! oek! oek!
Suara tangisan bayi memecah di kesunyian malam dan suara helaan nafas panjang seorang wanita setelah berjuang melahirkan anaknya ke dunia.
Seorang pria berdiri dari duduknya begitu mendengar suara bayinya menangis pertanda sang istri berhasil melahirkan anaknya untuk kedua kalinya.
"Yang Mulia, anda diizinkan untuk melihat istri dan anak anda"
"terima kasih" pria itu berkata dengan nada datar. sudah hal biasa.
Pria itu masuk dan melihat istrinya sedang memeluk anak mereka yang kini menyusu pada sang ibu.
"bagaimana perasaanmu?" pria itu bertanya dengan nada lembut pada sang istri.
Wanita itu tersenyum penuh kebahagiaan.
"ya, Yang Mulia, melihat putraku telah lahir semuanya sudah baik-baik saja" wanita itu mengusap kepala putranya yang perlahan tertidur setelah menyusu.
Pria itu duduk di pinggir ranjang, bergabung bersama sang istri. pria itu menjulurkan tangannya untuk menyentuh putranya.
"apa anda ingin menggendongnya?" wanita itu bertanya.
Pria itu melihat sekelilingnya.
"tinggalkan kami berdua"
Para pelayan menyetujui ucapan sang raja, mereka meninggalkan sepasang suami-istri agar menikmati waktu mereka berdua.
Pria itu menerima bayi itu dan menaruhnya di dalam gendongannya. sesaat dirinya membeku, dia seakan terhipnotis dengan bayi kecil di pelukannya. bayi itu mirip dengannya.
Tanpa sadar tangannya meraih jari kecilnya dan menggenggamnya. bibirnya mendarat apik di keningnya.
"aku memiliki seorang anak... lagi" pria itu bermonolog. wanita itu hanya tersenyum.
"apa anda bahagia, Yang Mulia?" wanita itu bertanya, memastikan meskipun dia tidak perlu terlalu jauh. pria itu pasti sedang bahagia.
"apa kamu tetap formal padaku meski hanya kita berdua disini?" pria itu menimpali pertanyaan pada istrinya.
Wanita itu tersenyum lembut, "aku tidak bisa menang darimu, Yang Mulia Claude"
Pria itu adalah Claude de Alger Obelia yang sekarang menduduki posisi takhta Kekaisaran Obelian.
Claude memberikan putranya kembali pada sang istri, Diana de Alger Obelia.
"apa kamu sudah memberikannya nama?"
Diana tersenyum simpul.
"saya sudah menentukannya"
"siapa?"
"namanya adalah....."
Diana bisa melihat mata putranya perlahan-lahan terbuka memperlihatkan warna matanya yang mirip dengannya, dia tersenyum senang.
"...Naruel. namanya adalah Naruel"
Namanya ditentukan bersama dengan Athanasia melihat senyum adiknya untuk pertama kalinya. Athanasia menaruh jarinya dalam genggamannya.
"Naruel" Diana memastikan.
Claude mengernyitkan keningnya.
"Naruel?"
"yah, Naruel, karena dia putraku yang tampan, dia akan tumbuh jadi laki-laki yang hebat"
Claude berdiri, dia tersenyum tipis.
"namanya sudah di tentukan, dengan ini pangeran dari Kekaisaran Obelian. Naruel de Alger Obelia"
Mereka menatap pangeran baru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heir (Rewrite)
FantasyNaruel de Alger Obelia, Putra Mahkota Kekaisaran Obelian, merasa terjebak dalam kehidupan istana yang kaku. Mengimpikan kebebasan dan petualangan, ia memutuskan untuk melarikan diri dan mendaftar di Akademi Sihir Imperium Aetheris. Di sana, Naruel b...