Seperti hari lainnya, ruang latihan selalu dipenuhi dengan kegiatan mereka yang berjuang mengejar mimpi.
Suara musik yang terus berdengung dari pagi hingga larut malam adalah hal yang mereka lakukan demi mimpi mereka, perjuangan panjang yang melelahkan juga mendebarkan.
Impian yang tak pernah padam dan lekang oleh waktu, impian yang selalu ingin mereka wujudkan meski harus berusaha dengan darah, keringat, dan air mata sekalipun.
Tapi apakah kalian tau, selain mimpi, apa yang sedang mereka pertahankan?
Sahabat. Itulah jawabannya.
Keenam orang yang ada di ruang latihan sedang asik tertawa, mereka menertawakan beberapa foto yang berhasil diabadikan oleh tangan emas milik Jungkook.
Sebetulnya itu bukan foto penting atau meme yang berserakan di internet yang biasanya dapat membuat banyak orang tertawa karena lucu, melainkan itu adalah foto Seok Jin-kakak tertua mereka- yang diabadikan dalam beragam angle kamera juga pose.
Jungkook memang berbakat mengambil foto candid maupun aestetik juga termasuk mengambil angle yang tepat untuk foto Seok Jin agar terlihat meme-able.
Saat mereka asik tertawa, tiba-tiba lampu di ruangan padam. Menyisakan gelap disekitar mereka, hanya penerangan dari layar ponsel yang tetap ada.
"Hyung, lampunya mati..."
Jungkook mencoba memberi tahu kakaknya yang lain, Jung Hoseok, pria itu hanya diam tak bersuara. Jujur saja, ia takut gelap.
"Kau bertanya atau memberi tahu?" Sahut Taehyung yang disambut dengan sorotan Flashlight ponsel milik Jungkook di wajahnya.
"Aku sedang memberitahu," tegas Jungkook. Tak ada yang menjawab, mereka diam bukan karena takut, tapi karena sedang mencerna kejadian yang datang tiba-tiba.
"Kami juga tahu lampunya mati, Jungkook-ah. Lampunya tidak sedang di curi alien, ini tidak seperti isi pikiran Taehyung," jawab Yoongi yang sebenarnya hanya omong kosong untuk menghentikan keheningan, ia tahu Hoseok atau yang kerap mereka sapa dengan Hobi sedang bergidik ketakutan dalam diam.
Jungkook tiba-tiba menyorot wajah Yoongi yang sekarang mengernyit karena silau persis seperti yang dilakukan Taehyung beberapa saat tadi, tertawa kemudian karena wajah kakaknya yang lucu.
"Maaf, kak," ucapnya pelan diselipi tawa kecil.
Biasanya, ekspresi wajah Yoongi hanya ada dua. Tersenyum dan datar, tapi sebenarnya ia bukan orang yang sesimpel itu, ia juga mengeluarkan beragam ekspresi yang menggemaskan. Seperti ketika ia diganggu, bibirnya akan mem-pout dengan sangat lucu.
"Aku tidak berpikir seperti itu, kak, " sergah Taehyung yang sedari tadi diam, ia bersidekap sebagai respon terhadap ejekan Yoongi.
"Apakah ini akan berlangsung lama?" Tanya Hoseok dalam gelap, ia meremas kuat tangan Jimin untuk mengusir gundah, membuat sang empunya meringis kecil.
"Hyung, kau memegang tanganku terlalu erat," protes Jimin, Hoseok terkejut dan langsung melepaskan genggamannya karena penuturan dari Jimin, ia tertawa kecil sambil menunjukkan deretan giginya yang sebenarnya percuma.
"Ah, maafkan aku, Jimin-ah. Aku sedikit takut,"
jimin tersenyum manis lalu mengangguk kecil, "aku mengerti, lanjutkan saja.""Oh...Benarkah?" Tanya Hoseok antusias.
"Tentu, jika kau yang meminta, itu tidak masalah," jawab Jimin dengan senyum manis yang tentu tak terlihat, hanya bisa dirasakan dan diterawang.
"Terima kasih," ucap Hoseok
"Kalian tunggu sebentar, aku akan periksa keluar," ucap Namjoon yang akhirnya mengeluarkan suara di tengah gelapnya ruangan.
Mereka mengangguk untuk menyetujuinya, menunggu dikursi yang sedang mereka tempati sambil sesekali berbincang dan tertawa meski dalam gelap.
Namjoon berjalan penuh kehati-hatian menuju pintu keluar dibantu oleh cahaya senter dari Smartphone dalam genggamannya.
Sebelum tangannya menggapai gagang pintunya, pintu itu sudah terbuka lebih dulu. Menampakkan seseorang yang berdiri dengan kue berukuran sedang di tangannya, berwarna ungu muda dengan lilin kecil sebagai hiasan.
Tak!
Lampu kembali menyala, sosoknya mematung sebentar karena tidak sengaja bertatapan langsung dengan Namjoon yang disusul dengan deretan gigi putih nan rapih di wajahnya.
Tapi kemudian ia mengucapkan sebuah kalimat dengan lantang seolah tak terjadi apa-apa.
"Happy International Friendship Days!"
Kalian tau, jika sebagian orang akan terharu jika diberi kejutan atau kue, mereka tidak, mereka lain.
Mereka terdiam, memandang satu sama lain seperti menanyakan, "apa yang baru saja terjadi?"
Tentu saja Jin akan memperotes karena kerja keras yang sebetulnya tidak juga, hanya menghasilkan tatapan aneh dari mereka.
"Ah, apa-apaan ekspresi kalian itu!" protes Jin dengan wajahnya yang mulai masam. Detik itu, tawa menyusul indra pendengaran Jin yang membuat matanya membulat sempurna.
"Wahahaha... Apa ini, Hyung?" tanya Hoseok dengan senyumnya yang sehangat mentari.
"Kau sangat luar biasa, Hyung," pujian juga datang dari salah satu member, Taehyung.
"Wah, kalian membuatku sangat kesal," ungkap Jin, tentu saja, karena reaksi mereka yang terlambat.
"Hahahaha.." Suara tawa terdengar pecah, Jin terheran.
"Terimakasih," ucap Hoseok lembut, kemudian mereka berenam berlari kearah Jin, dan memeluknya erat.
Dan karena kekompakan yang tiba-tiba itu, hampir saja membuat sebuah bencana. kuenya hampir mendarat di lantai, untung Namjoon dengan sigap mengambil kuenya.
Jin, dan Namjoon mengela nafas panjang, kemudian tawa kembali pecah. Tidak menyangka, bahwa kali ini penyelamat hari penting mereka adalah namjoon.
•••••
"Jagalah mereka yang menjagamu juga."
About you; friendship day. End.
Thank you for read my story❤️
(Revisi)
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS; About You
FanfictionBanyak hal yang ingin ku kenang bersama mereka dalam sebuah cerita, cerita yang menyampaikan kepada mereka bahwa aku mencintainya. - You're the Reason why my Life Still Goes On. - . . . ⚠️Story end perbab⚠️ Enjoy your reading ❤️