Banyu Biru

2. Go Away, Anna!

"Langit lagi apa?"

"Lagi minum susu, aunty..."

"Kok belum bobok ya.... Ayo dedek Langit bobok!"

"Langit baru aja bangun, yakali suruh tidur. Kok tumben masih jam lima udah balik kerja? Banyu aja belum balik."

"Dari kemarin balik sore terus."

"Kok Banyu dari kemarin balik jam tujuh terus?"

"Mana gue tau. Oh, lagi nostalgia kali ketemu teman masa kecilnya."

"Teman masa kecil siapa?"

"Loh gak tau? Minggu lalu ada beberapa karyawan baru, salah satunya ternyata teman Banyu waktu di panti asuhan. Terus kemarin pas gue balik, liat Banyu lagi ngobrol di warung sebrang kantor sama Ana."

"Oh iya tau kalo ada karyawan baru kok. Namanya Ana?"

"Apa-apaan nih kok nada bicaranya jadi loyo? Iya Ana. Pas pengenalan karyawan ada gue nih, Banyu cerita kalo Ana ternyata temannya dulu."

"Siapa juga yang loyo. Dah lah, gue mau buatin susu Langit."

"Oke, oke.. Dadah Langit kesayangannya aunty..."

"Dadah aunty Genta..."

*****

Setelah mengakhiri percakapan, Biru terdiam sejenak. Ini pertama kalinya Biru merasakan perasaan aneh dan pikirannya yang menganggu setelah maupun sebelum menikah. Biru mengingat kembali kejadian beberapa minggu terakhir ini. Banyu yang hanya bercerita sedang membuka lowongan pekerjaan, terus ada lima orang pekerja baru yang terpilih. Selebihnya Banyu tidak bercerita apa-apa.

"Marah dikit boleh gak sih, Dek?" Biru mencolek pipi tembem Langit, "Cuma kesel, marah aja kok suaminya sendiri gak dikasih tau. Heheh, gak boleh marah-marah, nanti kek anak kecil."

Biru beranjak berdiri meninggalkan Langit di atas kasur lantai yang sedang tengkurap, lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan susu.

Usia Langit sudah berjalan 6 bulan, dan sejak berumur 5 bulan Langit sudah bisa tengkurap. Jika Langit tidak tidur, Langit di taruh di ruang keluarga yang tersedia kasur lantai dan Biru akan mudah mengawasi Langit saat membuatkan susu atau bubur bayi untuk Langit.

*****

21.30 WIB

Sudah 1 jam sejak Langit tertidur dan 2 jam sejak Banyu pulang. Karena Biru belum merasakan kantuk, ia memilih berpura-pura mengerjakan laporan bulanan konternya daripada tiduran atau diajak ngobrol Banyu.

Setelah Banyu pulang, Biru hanya menyiapkan makan malam lalu menidurkan Langit. Hati Biru masih kesal dan semakin ia melihat Banyu, hatinya semakin mendidih. Biru pikir bukan masalah yang begitu penting, tapi lebih ke seberapa adanya Biru disisi Banyu. Saat orang lain mengetahui lebih, sementara Biru tidak tau apa-apa. Biru tetap meyakinkan dirinya sendiri ini bukan masalah besar dan seharusnya tidak mendiamkan Banyu. Tapi...

“Hissss....” Biru mendesis pelan nyaris tak terdengar. Biru menoleh ke belakang melihat Banyu yang sibuk mengerjakan pekerjaannya juga yang tengkurap di kasur bawah.

Semenjak menikah Banyu selalu meneruskan pekerjaan kantornya di rumah, jika dirasa pekerjaannya mendesak atau ada waktu dimalam hari.

Karena merasa bosan berpura-pura mengerjakan laporan bulanan, Biru pun membuka aplikasi YouTube, lalu mengetikkan lagu Do You Want to Build a Snowman? Milik Kristen Bell, kemudian meng-klik tombol play.


Elsa?

Do you wanna build a snowman?
Come on let’s go and play
I never see you any more
Come out the door
It’s like you’ve gone away!
We used to be best buddies
And now we’re not
I wish you would tell me why
Do you wanna build a snowman?
It doesn’t have to be a snowman
(Go away, Anna!)
Okay, bye


Lagu tersebut memenuhi ruangan kamar. Meskipun tidak terlalu keras, Banyu yang berada di kasur masih bisa mendengar. Begitu lagu terdengar fokus Banyu teralih kan menatap punggung Biru. Kenapa tiba-tiba memutar lagu? Padahal Biru paling anti suara di dalam kamar saat Langit tertidur.

Sementara yang diinginkan Biru hanya lirik (Go away, Anna!) setelahnya ia matikan laptopnya.

“Hei yang di sindir gak sadar banget. Gak mau ngobrol atau apa kek gitu? Apa lo selingkuh, hah! Ups, jangan bilang kalo ada pikiran gitu? Hahahaha.” batin Biru.

Biru pun beranjak dari tempatnya, lalu berjalan keluar.

Banyu yang melihat Biru jalan pun bertanya, “Udah selesai?”

Biru menjawab tanpa menoleh, “Udah.”

“Mau kemana?”

“Dapur.”

“Minum pil KB gak?"

“Gak!” jawab Biru ketus lalu keluar kamar.