Tokoh Yang Terabaikan

93 2 0
                                    

Ini penyesalan terbesar teramat bodoh teramat memalukan,ketika aku menyiayiakan seseorang yang rela mengorbankan perasaan nya demi 'aku' si gadis yang ceroboh dalam mengambil keputusan. Aku sangat menyesali sebuah kebohongan hatiku, kau selalu terabaikan olehnya yang lebih aku kuasai, padahal dia yang aku kuasai tidak menjamin sebuah harapan yang aku inginkan. Kini, gerhana hatiku mulai datang aku hancur dalam gelap aku membodohi diri sendiri, aku tidak ingin kembali ke masa lalu yang amat suram. Aku teramat menyesali ini,Sungguh. Dia yang aku kenali kini sudah berbeda sudah meninggalkan aku dengan sebuah kalimat hina itu,aku menyadari nya. Jika kita tidak layak untuk memulai dari awal ku ikhlaskan (kembali) orang yang benar benar aku sia-siakan untuk org yang semu yang kesekian kalinya. Bisakah kau bayangkan? ini terlalu sakit untuk berpura pura dalam keadaan baik baik saja.Untuk orang yang aku sayangi namun kau kecewakan tolong kembalikan senyumku,aku ingin bahagia bersamanya untuk selamanya. Aku mengharapkan Tuhan mengembalikan sosok orang yang aku sia-siakan itu, aku tidak ingin jatuh pada lubang dengan kesalahan yang sama, aku tidak ingin menjadi dampak negatif, aku ingin kau yang terabaikan. Biarkan aku dan Tuhan yang tau bahwa ini benar benar masa penyesalan. Aku berjanji pada diriku sendiri agar tidak menyianyiakan seseorang yang peduli kepadaku, aku akan tinggalkan masa lalu. Jika Tuhan menyatukan kita kembali aku sangat bersyukur hanya kau yang bisa membuat aku lupa dari si harimau itu.  Aku berharap kita seperti pantun, aku lampiran dan kau selalu menjadi isi dihidup ini. Tuhan aku ingin kau menjaganya disaat aku tidak ditakdirkan untuk bersama, aku ingin dia bahagia. Hal ini melupakan aku dari si Harimau itu, harimau yang kejam yang bercita-cita melukai hati dan perasaan. Aku berpikir, aku berjuang namun kau menjatuhkan ku secara kasar secara omongan hina mu itu, awalnya aku masih saja kuat saat kau lukai dan tidak berpikir sama sekali untuk mundur di tengah-tengah perjuangan sengit ini. Tapi, temanku lebih peduli lebih ingin membuat wanita ini wanita yang layak, aku berhenti saat dunia sudah tida menatap ke arahku lagi. Silahkan kau jalani hubungan yang kau inginkan bersama yang lain, aku tidak akan membuka topengmu,biarkan saja kekasih barumu tau,kamu bukahlah si pelangi yang mewarnai hidupnya melainkan si badai besar yang selalu menghancurkan. Kau belum mengerti arti mencintai dan dicintai. Akan ada saatnya kekasih barunya tersakiti oleh sikapnya, dan (aku) bukan tempat untuk kembali.

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang