01.Diary Alice

0 1 0
                                    

TEYPO BERTEBARAN👌👌

"Bulan itu indah tapi tak seindah Matahari.Bulan tak akan bisa seperti Matahari, sama seperti kamu dengan dia?" JingChan

******************************************

Angidiyah Aliceela yang kerap di panggil Alice oleh orang terdekatnya
tengah berjalan di koridor sekolah yang masih sepi sudah kebiasaannya berangkat paling pagi. Ya ia memang suka berangkat pagi, selain untuk mengerjakan tugas yang lupa ia kerjakan di rumah karena udara yang masih sejuk di tambah melihat bunga-bunga milik tetangganya yang banyak hingga memenuhi halaman ><.

Alice duduk di bangkunya membaca lagi materi untuk hari ini jadi nanti saat pelajaran ia sudah sedikit bisa memahami.

-

"Lo suka sama dia?"Tanya cowok yang sedang di tengah lapangan menyelesaikan hukumannya.

"Enggak." Kilah cowok yang memakai kacamata. Ya, mereka si kembar yang sedang di hukum karena kesalahan Devin. Sebenarnya hanya Devin yang di hukum namun Devan sebagai kakak kasihan jadilah mereka di hukum bersama membersihkan halaman sekolah yang luasnya tidak main, belum lagi membersihkan Toilet dan kolam renang.
Memang jika yang membuat kerusuhan Devin tak main-main juga hukumannya. Devan hanya bisa menggelengkan kepala jika adiknya yang berulah.

"Gue lapar." Aduh Devin kepada Devan dengan tampang polos nya.

"Selesain dulu baru ke kantin."Kata Devan penuh penekanan di setiap kata menatap adiknya dengan datar.

Nyali Devin menciut. Ya, dia akui dia pintar dalam berkelahi tapi jika di hadapkan dengan kakaknya Devan. Dia tak bisa apa-apa dia tak mau kejadian dulu terulang lagi TIDAK, DIA TIDAK MAU KELAPARAN:( itu sangat menyiksanya.

Setelah hukuman halaman selesai Devin mendesak sang kakak ke kantin karena dia tidak sempat sarapan tadi, dikarenakan kakaknya yang bernama  Devano Wijaya  tidak membangunkannya.

"Pelan-pelan." Ucap Devan sambil meminum jus jeruk yang dia pesan. Devin tidak menyahuti cowok itu sedang fokus ke bakso langananya, memang baksonya bu Darmi yang terbaik.

Selesai makanannya habis Devin meminum air putih sambil memperhatikan sekelilingnya.
Banyak kaum hawa yang berteriak histeris saat dia tak sengaja melihatnya.
Namun ada yang bedah, satu cewek di pojok tak berteriak histeris malah terkesan risih dan ilfil padanya WHAT?.

OK, mungkin mata cewek itu harus di bersihkan dari debuh. Devin menguyar rambut nya ke belakang dengan penuh penghayatan, semakin membuat kaum hawa meleleh. Sengajah dia ingin tebar pesona! Sedikit jengkel juga melihat tatapan cewek tadi. Jujur itu sama saja menginjak harga dirinya sebagai playboy cap kodok dan dia tak terima.

"Bang cewek lo." Tunjuk Devin ke bangku paling pojok kepada Devan.

Devan melihat adiknya dongkol lalu menjitak kepalanya.

"Akh.. Sakit." Aduh Devin tidak terima, Why? Dimana letak kesalahannya?

"Habisin susunya terus kamu bersihin kolam renang biar kakak yang bersihin Toilet." Perintah Devan sedangkan Devin tersenyum bodoh ke kakak tercintanya dan berlari menuju kolam renang ya dia ingin sedikit bersantai menghilangkan beban hidup dan semua dosa-dosanya.

Devan hanya menggelengkan kepala adiknya memang di luar nalar, lalu melihat cewek yang duduk di meja paling pojok dengan tatapan yang tak bisa di artikan sebelum berdiri dari kursi berjalan santai menuju Toilet.

-

"Sendirian aja yang lain kemana?" Tanya Caca lalu duduk di sebelah Alice yang masih memakan makanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary AliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang