prolog

6 1 0
                                    

Tiga orang gadis keluar dari sebuah gedung lama dengan pakaian yang sama kini berjalan sembari tersenyum senang. Gadis bernama carabella liora yang saat ini berdiri di tengah itu memiliki kulit putih, lesung pipi, berhidung mancung dan rambut hitam bergelombang. Ia dan ketiga temannya menggunakan kaos berwarna putih, dilengkapi jaket kulit berwarna coklat, celana jeans dan sepatu berwarna putih. Sedangkan gadis kedua bernama zakila Nathania  memiliki kulit sedikit hitam dengan rambutnya yang lurus, berhidung mancung dan bibir yang tipis. Dan terakhir Gadis ketiga bernama Aretha adelia hampir sama dengan gadis kedua memiliki warna kulit yang sama, memiliki bibir yang sedikit tebal  ditambah rambut yang hanya sebahu tidak pernah ketinggalan topi hitam kesayangannya yang selalu menghiasi rambutnya.

"Hoammmm" gadis bernama carabella itu terlihat mengibaskan tangannya pertanda bahwa dirinya sedang mengantuk

"ara, Lo tau kan misi kita kali ini, jangan main-main lagi dong" zakila mendengus kesal

"Iya kita cape tau car Lo giniin Mulu" sambung adelia dengan wajah cemberut

"Iya-iya gue tau apa tugas kita kalian tenang aja" baru beberapa langkah tiga gadis itu berjalan, mata mereka kini mendelik tajam menatap tiga cowok yang saat ini tersenyum ke arah mereka. Langkah ketiga cowok itu terlihat sedikit tidak wajar karena terlihat sangat cepat sekali tetapi wajahnya tidak berubah hanya gerakan kakinya saja yang aneh

Ketiga cowok yang menggunakan jaket kulit berwarna hitam itu menatap tajam ke arah mereka. Beberapa detik kemudian wajah ketiga cowok itu tepat dihadapan carabella dan kedua temannya.

" Kalian gak akan pernah bisa lari lagi dari kita bertiga" peringatan cowok ditengah itu membuat carabella menelan saliva nya

"Guys.... Ikutin aba-aba gue ya" ucapan adelia membuat kedua temannya langsung melirik tajam ke arahnya

"Lo jangan aneh-aneh ya lia" zakila Berucap dengan wajah memohon

"Kalian percaya deh sama gue hitungan ketiga kita lari tapi berpencar" ide adelia membuat kedua temannya hanya mengangguk paham

"Satu.......dua.......ti......ga......"
Ketiga gadis itu langsung Lari kocar kacir membuat ketiga cowok yang bernama arsen, Bima dan andra itu hanya terkekeh memperhatikan tingkah nyeleneh ketiga gadis yang menjadi incaran mereka.

" Gue ikutin carabella, seperti yang sudah ditentukan masing-masing"
Ucap cowok bernama arsen yang terlihat seperti pemimpin di antara mereka. Arsen memiliki tubuh yang tinggi, berhidung mancung dengan rahang yang tegas, bermata elang terlihat cowok itu sedikit keras kepala, sedangkan Bima cowok yang berada di sebelah kanannya itu terlihat tinggi dan hampir sama dengan arsen hanya saja Bima memiliki mata sayu yang meneduhkan hati semua wanita sedangkan andra cowok ketiga itu juga tampan hanya saja wajahnya terlihat sedikit konyol berbeda dari kedua temannya
" Lo Bima ikuti zakila dan Lo Andra ikuti adelia" sambung Dirga membuat kedua temannya mengangguk patuh lalu ketiganya berlari menghilang hanya meninggalkan kepulan asap berwarna hitam.

Adelia berlari sekuat tenaga gadis itu memasuki kawasan parkiran berharap dirinya tidak dikejar lagi oleh cowok misterius itu. Adelia terus berlari hingga perlahan menghilang dari pandangan andra membuat cowok itu terkekeh pelan. Adelia terus melangkah, pikirannya sudah kacau keringat sudah memenuhi tubuhnya hanya satu harapan Adelia, cowok yang mengejar itu tidak akan pernah menangkapnya.

Langkah yang semula aman kini terhenti saat kaki kanan Adelia menabrak salah satu pot bunga di dekat tempat parkir tersebut, Wajah gadis itu bertambah panik ia segera berjalan dengan tertatih-tatih menuju salah satu motor untuk bersembunyi di balik motor itu.

"Dasar bodoh udah tau tu motor paling pendek malah sembunyi di situ" gumam Andra, cowok itu tiba-tiba berada di belakang Adelia tanpa gadis yang sedang menutup wajahnya itu tanpa gadis itu sadari.

Sedangkan zakila berlari ke arah taman rumput dengan tergesa-gesa tanpa mempedulikan apapun yang ada di hadapannya

" Tunggu......." Suara itu menghentikan langkah zakila gadis itu mengerjapkan matanya tak percaya cowok yang sedari tadi mengejar sudah di depan mata

Zakila refleks mudur dengan langkah pelan saat cowok itu semakin mendekatinya

"Bughhhhhh" kaki zakila langsung terpeleset dan tubuhnya langsung terjatuh ke belakang. Cowok yang semula menatap zakila tajam kini menggenggam erat tangan gadis itu.

" Ahhhhhh mama gue gak mau mati''

" Lo pegang tangan gue satunya lagi, gue bakal angkat tubuh Lo naik tapi Lo juga harus berusaha buat naik"

" Yayaya buruan"

Satu ... Dua.... Tiga tubuh zakila langsung terangkat dengan begitu mudah tapi cowok itu langsung membekap mulutnya menggunakan kain yang zakila tidak tau terdapat cairan apa di kain itu

Carabella menelusuri lorong gelap ia yakin baru pertama kali melewati lorong tersebut ternyata sangat dalam. Cara berlari sekuat tenaga tanpa mempedulikan apapun tubuhnya benar-benar takut, deru nafasnya memburu berat, kakinya sudah letih untuk berlari. Tak berselang lama sebuah tangan kokoh melingkar di perutnya dengan erat.

Carabella ingin melihat sosok dari pemilik tangan yang saat ini berani menyentuh tubuhnya. Gadis itu berusaha membalikkan wajahnya tapi saya tubuhnya kaku untuk bergerak.

Mulut cowok itu mendekati telinga carabella
"Gue pastikan Lo dalam masalah besar ara"

"Lo siapa gue gak kenal lepasin gue"

" Coba aja terus kabur gue pastikan Lo dan kedua sahabat Lo gak akan pernah bisa pergi dari kita, apa susahnya kalian jadi calon istri yang baik"

Dlebbbb mata ara membulat sempurna
" Heh sembarangan kalo ngomong siapa yang mau nikah sama lo"

Cowok itu menutup mata ara menggunakan tangannya lalu mengangkat tubuh cara.

Gedung tua....

Ketiga gadis itu mengerjapkan matanya saat melihat pemandangan pertama yaitu banyak sekali bangunan kokoh dihadapan mereka

"Balkon......" Gumam zakila pelan

"Haaa bukannya tadi gue di...." Adelia mengusap kembali matanya

"Aneh"

"Lihat belakang! gue tadi....." Adelia menepuk pundak kedua sahabatnya

"1.....2......3" aba-aba Adelia

Wajah ketiganya pucat melihat ketiga cowok yang tadi mengejar mereka sudah  berada di dalam ruangan kaca yang saat ini berdiri berdampingan cowok yang tadi mengejar cara berdiri di tangah dengan tegap memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana,  cowok yang mengejar zakila berdiri paling kanan sedang menghembuskan debu di kaca mata hitamnya sedangkan cowok yang berdiri di bagian kiri lebih tepatnya cowok yang mengejar Adelia kini menaikan kedua alisnya sembari mendengarkan lagu di earphone miliknya

Ketiga gadis itu mundur dengan tergesa-gesa tanpa mempedulikan langkah mereka

Ahhhhhhhhhhhhhh...... Tubuh ketiganya jatuh bersamaan dari atas gedung itu

Bughhhhhh........

"Awhhhh ..... Sakit" gumam ara

"Mimpi...." Gumamnya

Mata cara kini beralih menatap sahabatnya yang sedang memegang gagang sapu dengan tatapan kesal
"Pinter Lo cara gue disuruh ngepel, nyapu, masak, Lo malah tidur sampe siang begini bangun Lo"

"Hoammmm sabar... Za gue baru mau bangun Lo galak banget"

"Sabar-sabar, ada batasannya juga Lo itu anak cewek cara bangun kok jam segini mau jadi apa kita juga harus sekolah"

"Zakila pagi-pagi tu senyum jangan galak-galak, udah shalat belom"

"Udah, Lo kenapa gak sholat"

"Lagi datang bintang gue"

Antara Kita Dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang