"Mamah ga mau ya nilai kamu segini terus! Mulai lusa kamu harus les!!" Mamah keluar kamar sambil membanting pintunya.
Begitulah yang terjadi setelah kamu menyerahkan kertas ulangan mu. Semester ini kamu sering main keluar bareng teman² mu, sakit, sementara anak yg lain duduk di meja belajarnya.Kamu mengambil hp dan langsung menghubungi teman mu.
"Halo.." ucap mu lemas.
"Halo, lo knp lemes bgt dah"
"Gw mau di les in sm mamah" kamu to the point.
"Bagus dong, biar nilai lo naik"
"Iya sih, nilai gw makin hari makin turun, mamah udh kesel, jadi kyknya emg bnrn di les in.." ucap mu pasrah.
"Yaudah semangat les nya, biar naik nilai lo, dan bisa main bebas awikawokaowk" nada nya mengejek.
"Kurang ajar emg" kamu pun langsung memutuskan teleponnya.Kamu keluar kamar dan melihat mamah sedang duduk sembari mengempit hp nya diantara kuping dan bahu, dan tangannya sibuk menulis.
"Oh iya baik nanti sy sampaikan ke anak sy, iya terima kasih mba.." mamah pun menutup telepon nya.
Kamu jalan ke dapur dan mengambil minum, mamah mu ngeliatin kamu.
"Nanti lusa kamu jadi les, nama tutor nya Kak Bian, laki laki".
"Iya.." ucap mu dan langsung pergi ke kamar mu lagi.Ayya Deanna, 18 tahun.
Bian Chakalla, 20 tahun.
16.25
Kamu dan teman mu duduk di bangku cafe dekat jendela dan berbincang-bincang.
"Lo jadi les?" tanya Diran.
"Jadi, malem ini kerumah katanya" jawab mu.
"Cewe tutor nya?"
"Cowo"
"asik ganteng nih"
Kamu menggetuk kepalanya lumayan keras.
"AWW, sakit anj" ringis nya.
"Ganteng mulu lo, tapi gw blm liat sih" kata mu.
"Kalo ganteng kabarin" Diran me 'wink' kan mata nya.
"Cih" kata mu, lalu melihat keluar jendela.°•°•°•°•°•°•
*Ding-dong*
Kamu membuka pintu dan terdapat cowo disana, ya tutor mu.
"Silahkan masuk" kamu mempersilahkan dia masuk.
"Bian? Kenalkan ini anak sy namanya Ayya ya" ucap mamah sambil tersenyum.
Bian tersenyum dan mengulurkan tangannya, "Bian".
"Ayya" kamu bersalaman dengannya.
"Langsung ke kamar nya Ayya aja ya Bian".
Kamu mengarahkan ke kamar mu."Umur lo 18 kan?" Tanya nya setelah duduk.
"Iya mas-"
"Panggil kak aja" ucap nya.
"Oke"
"Gw denger lo sibuk main, jadi nilai lo turun semua? Gw mau liat kertas ulangan lo".
Kamu kasih kertas ulangan mu, semua.
Matanya menatap ke kertas ulangan dengan sangat tajam.
"Lo main 24 jam? Sampe ga bisa belajar?" Tanya nya.
"Main bntr doang, pulang pulang kan cape tidur, trs bsk nya sakit, muter muter gitu trs" jelas mu.
"Kita mulai belajar nya"."Ini lo salah ngali nya" tegur Bian.
Kamu lihat ke angka yg kak Bian tunjuk, dan ya memang salah.
"Oh iya kak" kamu langsung membenarkan nya.
"Ini juga salah, itung lagi"
"Ini salah pembagiannya, betulkan"
"Ngaco, ngitung dari mana dapet hasil segini? itung yg bnr"
"..ini jg salah, benerin"
"Yg ini..betul, benerin yg msh salah nya"
Kak Bian mengoreksi semua yg dikerjakan kamu, dan kamu agak muak denger ocehannya.
"Kak, aku gatau caranya yg ini-"
"Ini caranya-""Terima kasih ya Bian.., nanti pertemuan nya seminggu 3x ya" jelas mamah mu.
"Baik tante, Bian besok kesini lagi, pamit dulu tante" Bian menengok kearah mu, kamu langsung tersenyum dan membungkuk.
"Hati hati dijalan ya nak Bian"°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Halo semuaa!
Aku bawain cerita baru lagi nih, semoga pada suka yaa!
Di vote jangan lupa lhoooHave a nice day!
See youu
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutor, atau Pacar?
Teen Fiction"Main yuk" Sebuah kalimat yg sangat bahaya bagi seorang Ayya. "Mulai besok, kamu mamah les in!" Kamu masuk kedalam dunia 'ambis' dan 'cinta'. "Nak Bian, besok datang lagi ya" Kata mamah, anaknya baik, sopan, sama..ganteng. "Kerjaan lo main trs ya?" ...